7

2.5K 238 19
                                    

Dengan lembut tapi bergairah, dibaringkannya Minju. Gadis itu sudah pasrah dalam pelukannya. Dan Yujin amat sangat tergoda untuk memilikinya. Detik itu juga.

Tubuhnya menindih tubuh Minju. Jemarinya menyibakkan gaunnya. Menelusuri paha Minju dengan lembut, semakin keatas, sampai menyentuh kewanitaan Minju. Jari Yujin memainkannya dengan lembut. Tahu bahwa tempat itu tidak pernah tersentuh sebelumnya dan sangat sensitif.

"Eunghhh."

Minju mengejang merasakan sensani aneh yang menyengat dipusat kewanitaannya. Yujin begitu ahli. Mengetahui titiknya yang paling sensitif. Lalu menggerakkan jarinya memutar disana. Membuat Minju merasakan kenikamatan aneh yang tidak berani ia bayangkan sebelumnya.

Sementara itu, Yujin merespon gerakan Minju dengan bergairah. Kejantanannya sudah mengeras, mendesak celananya. Ingin segera merasakan tubuh Minju dan menenggelamkan diri di kewanitaannya tanpa pembatasan apapun.

"Kau menginginkannya, sayang? Jawab aku." Suara Yujin begitu parau penuh gairah. "Aku tidak ingin memaksamu. Aku ingin kau menyerah karena kau mau." Kejantanannya yang mengeras menggantikan jemarinya. Mendesak disana. Di pusat kewanitaan Minju yang paling sensitif.

Yujin menunggu. Menunggu Minju menjawab. Dia membutuhkan persetujuan Minju. Entah dalam bentuk kata-kata, entah dalam geliatan respon tubuhnya yang menunjukkan bahwa perempuan itu setuju. Tetapi suasana berubah menjadi hening. Minju bahkan tidak bergerak dibawah tindihannya.

"Minju?" Yujin menundukkan kepalanya. Wajahnya sangat dekat dengan wajah Minju. Nafasnya masih memburu, menunjukkan gairahnya. Tetapi kemudian ia menyadari nafas Minju yang teratur.



Gadis itu tertidur.



Yujin menahan dirinya untuk tidak mengumpat. Tubuhnya yang sakit karena gairah tak tersalurkan mendorongnya untuk menumpahkannya dalam kata-kata.

Tetapi Yujin berhasil menahan diri. Dia menghela nafas dalam-dalam, sambil menggertakkan gigi karna kejantanannya menggesek tubuh Minju. Yujin memundurkan tubuhnya dengan hati-hati hingga duduk diatas ranjang. Menatap Minju yang sepertinya sudah tenggelam dalam tidur pulasnya.

Oh, Ya ampun! Dia membawa Minju keatas ranjangnya. Hal yang tidak pernah dilakukannya kepada wanita lain, dan Minju bisa-bisanya tertidur! Dengan pulas pula. Mungkin tadi tidak seharusnya dia membiarkan Minju meminum anggurnya. Satu gelas anggur rupanya terlalu berlebihan untuk gadis tak berpengalaman seperti Minju.

Yujin tersenyum ironis memikirkan semua kejadian tadi. Disentuhnya pipi Minju dengan lembut. Tidak bisa menahan dirinya. Lelaki itu lalu mengecup bibir Minju dengan hati-hati. Kemudian dengan gerakan cekatan dan hati-hati, dilepaskannya gaun Minju. Pelan-pelan, hingga gadis itu setengah telanjang hanya mengenakan celana dalam.

Tubuh Minju begitu menggoda. Sama seperti mimpi-mimpi Yujin di malam sepinya ketika merindukan Minju. Bahkan pemandangan didepannya ini jauh lebih indah. Tubuh ini nyata, hangat, dan mengundang. Seakan mengajaknya untuk membenamkan dirinya dalam kelembutannya.

"Maafkan aku, Sayang." Yujin lalu melepaskan baju dalam Minju hingga perempuan itu totally naked. Ditatapnya sejenak tubuh Minju, lalu memalingkan muka. Nuraninya seakan menghantamnya karena dia akan membuat gadis ini benar-benar mengalami kejutan buruk di pagi hari ketika dia bangun nanti.

Sejenak Yujin ragu, lalu menarik nafas panjang. Dia tidak boleh mundur. Ini adalah satu-satunya cara untuk membuat Minju terikat dengannya. Dengan tenang, ia melepas kemejanya, kemudia celananya, dan yang terakhir, semuanya. Hingga dia berdiri telanjang bulat di tepi ranjang.

Tubuhnya begitu kokoh. Lalu Yujin naik keatas ranjang. Memeluk Minju. Gesekan tubuh telanjang Minju yang lembut membuat kejantanannya mengeras lagi. Keras dan siap.

REASON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang