17

2.1K 185 47
                                    

"Minju." Yujin meraih lembut jemari Minju yang melangkah menjauh. "Tolong dengarkan aku dulu."

Minju menatap Yujin dengan marah. "Kenapa kau harus membawaku ke dalam situasi ini, Yujin ? Dia, perempuan itu tampak sekali sangat membenciku, dan sepertinya ingin menyingkirkanku. Dan dia tahu bahwa kita sudah menikah dan berbulan madu, tapi dia tetap datang dan tidak mempedulikanku."

"Aku akan mengusirnya. Segera. Sementara itu kita harus menahan diri." Yujin merangkum jemari Minju dan mengecupnya. "Aku juga membenci kehadirannya, lebih benci darimu. Tetapi Nancy perempuan yang kejam. Aku takut kalau kita tidak hati-hati melangkah, dia akan berbuat jahat kepadamu."

Minju mendesah kemudian menghela napas panjang. "Iyaaa Yujin, maafkan aku, mungkin aku terlalu bingung dengan ini semua."

"Aku yang harus meminta maaf karena menempatkanmu ke dalam situasi seperti ini." Yujin merengkuh Minju ke dalam pelukannya. "Kita akan mengatasinya bersama, Ya?"

"Ya..." Minju memejamkan matanya dan menempelkan pipinya ke dada Yujin yang hangat. Membiarkan lelaki itu membuainya.

Sementara itu di depan pintu kamar tamu yang terbuka di lantai dua. Nancy berdiri dan menatap ke bawah. Pemandangan dua pasangan yang saling berpelukan mesra itu tampak jelas dari atas. Membakar hatinya, membuat matanya menyala penuh kebencian.

Minju. Nancy. Dua nama itu hampir tidak ada kemiripan. Namanya Nancy, tetapi dia tidak sudi dipanggil dengan nama itu. Karena nama itu mengingatkannya dengan sebuah nama lain yang selalu membuat dadanya sakit ketika mendengarnya, "Minju". Terlebih ketika Yujin, laki-laki yang sepenuh hati ia cintai menyuarakan nama itu ketika mereka bersama. Dan kini kebencian itu semakin membakarnya, ketika pada akhirnya ia bertemu dengan pemilik nama yang sangat ia benci itu.

.








.








.

Yujin duduk dengan gusar di ruang kerjanya. Minju tadi tertidur di ranjangnya, dan menolak bercinta dengannya. Kedatangan Nancy telah merusak moodnya. Tentu saja, perempuan mana yang tidak rusak moodnya ketika menghadapi bahwa mantan kekasih suaminya dengan tidak tahu malu menyusul mereka di saat mereka sedang berbulan madu.

Tetapi Yujin tidak bisa bertindak gegabah. Nancy perempuan pandai yang licik dan sedikit jahat ketika ingin mencapai tujuannya. Dia akan menggunakan segala cara untuk memperoleh apa yang dia mau. Meskipun itu harus melindas orang lain. Tadi, Nancy sudah menyiratkan ancaman ketika mengatakan 'nama Minju membuatnya terkenang akan masa-masa indahnya'

Yujin tahu persis apa maksud perkataan Nancy. Dia menyiratkan bahwa dia akan memberitahu Minju bahwa Yujin sering menggunakan Nancy ketika mereka bercinta, dengan memanggil dan menganggapnya sebagai Minju.

Dengan frustasi Yujin mengacak rambutnya, kenapa Nancy menyusul kemari? Dia tidak habis pikir. Hubungan mereka sudah berakhir. Yujin sudah mengakhiri hubungan mereka baik-baik dan waktu itu Nancy tampak menerimanya dengan baik pula. Apakah pada saat itu Nancy masih berpikir bahwa Yujin akan kembali kepadanya? Dan ketika ternyata Yujin menikah dengan Minju, hal itu memicu sifat posesif perempuan itu?

Yujin harus mencari cara untuk menyingkirkan Nancy dari pulau ini. Jauh-jauh dan tidak akan kembali lagi untuk mengacaukan hidupnya. Tetapi dia harus berhati-hati melakukannya.

.










.












.

"Makanan ini enak sekali." Nancy sepertinya sudah berdandan habis-habisan untuk makan malam mereka. Gaun sutranya panjang dan berwarna keemasan, nampak membungkus tubuh indahnya dengan sempurna dan indah. "Mungkin aku harus membujuk kokimu supaya mau ikut denganku."

REASON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang