18. RENCANA

33 4 0
                                    

Semenjak kejadian dua hari yang lalu, Dina banyak diam dan menyendiri, ke cuekan dan kejutekannya menjadi-jadi dikarnakan itu adalah salah satu rencana mereka. Sonia pun tau kalau Dina adalah tunangan Raka. Ia tidak merasa bersalah pada Dina.

Dina tersadar dari lamunannya, jam kosong mendatangi SMA TB, harapan para siswa siswi, mereka banyak yang berada diluar kelasnya dan juga dikantin.

Dina duduk melamun memandang lurus kedepan, lalu ia berhenti melamun dan memandang ke luar kelas, ketiga sahabatnya berada di pintu kelasnya bersama ketiga sahabat Raka, Raka tidak ada disana, ia tidak tau dimana prianya itu.

Dina berjalan gontai kedepan kelasnya, ia menuju keketiga sahabatnya.
"Raka mana ?"tanya Dina
"Raka dikelas, dia gak bisa keluar karna Sonia"ucap Satya
"Mendingan kita ngumpul didepan kelas gue aja, eh... maksudnya kita bertiga, biar enak kita mantau Raka"ucap Deo dan langsung disetujui ke oleh para sahabatnya itu.

Mereka menuju kelas 12 mipa1, Dina meminta agar sahabatnya untuk pergi terlebih dahulu karna ia akan membawakan bekal untuk Raka.

Dina berjalan menuju kelas Raka, ia melihat sahabatnya yang masih mengobrol, lalu ia mendengar Raka berteriak.
"Woi, Dina ada ?"tanya Raka
"Jawab enggak Sat"ucap Dina kepada Satya
"Gak ada Rak"ucap Satya berbohong

Dina mengendap-endap kedalam kelas Raka. Seketika hati Dina hancur, tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Tugh.....

Bunyi kotak bekal jatuh membuat teman-temannya melihat kearah Dina yang sudah gemeteran melihat Raka dan Sonia yang sedang berpelukan, Raka membalas pelukan Sonia dengan tulus.

Ketika Raka berjalan keluar, cepat-cepat Dina mengambil kotak bekalnya dan berlari ke rooftop.

"Tadi suara apaan ?"tanya Raka yang diikuti Sonia dengan memegang lengan tangan Raka, Raka tidak keberatan dengan hal itu. Tapi entah kenapa para sahabatnya sakit melihat itu.
"Gak, gak papa, tadi Susi lewat, kesandung, terus jatoh de kotak bekalnya"ucap Deo santai.
"Ooyaudah, gue kekantin dulu ya"ucap Raka
"Kita ikut"jawab mereka berenam tanpa sengaja bersamaan.
"Yaudah"ucap Raka

Dirooftop

Dina duduk dikursi yang memang berada di rooftop, ia rasakan angin sejuk masuk dan menusuk wajahnya. Ada air yang sedari sudah membendung ingin keluar, tapi ia tahan.

Dan tes.....

Setetes air matanya lolos terjatuh dengan sangat mulus. Ia tidak terisak, ia menangis dalam diam, memikirkan Raka dalam diam.

Setelah dirasanya puas menangis, ia turun lagi. Ia menuju kantin, Dina tau kalau Raka dan Sonia juga berada dikantin dari Fizha.

Dikantin

"Heh, mantan tunangan Raka tuh dimana ?"tanya Sonia sinis
"Lo jag....."ucapan Nisa terhenti karna ada seseorang yang menyela ucapannya
"Gue disini"ucap Dina lalu berjalan dan duduk disebelah Raka
"Oh iya gue tegasin sama lo, gue masih tunangannya Raka"ucap Dina tak kalah sinis.
"Shit, Raka aja bilang lo itu bakalan jadi mantan tunangannya"ucap Sonia
"Hahaha, ya iyalah, kan gue bakalan jadi Istri dia, gak mungkin dong gue jadi tunangannya terus, iya kan baby"ucap Dina sambil menggenggam tangan Raka, yang di genggam pun hanya tersenyum menatap Dina dan membalas genggaman Dina.

Dina berjalan ketengah antara Raka dan Sonia tepat di antara mereka. Lalu Dina menoyor kepala Sonia sampai membuat wanita itu terjungkal kelantai, Dina mendekatkan bibirnya kearah telinga Raka, Sonia yang melihat itu terasa panas dan ingin memberi pelajaran kepada Dina, tapi ia tahan.

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang