22. Rina Sayang Kalian

20 3 0
                                    

"Heh, lo tuh apa-apaan sih ?"tanya Sonia kepada Dina
"Diem lo"ucap Fizha
"Pergi"jerit Nisa
"Lo mau kita buatin babak belur kayak cowok-cowok tadi ? Hah ? Keluar"ucap Fizha dengan nafas yang tak beraturan.

Mereka bertiga pun keluar dengan rasa takut yang membuncah.

"Rina kamu gak papa"tanya Dina sangat khawatir
"Kak Dina....."Rina mengucapkan nama itu dengan nada yang bergetar. Lalu ia memeluk Dina sangat erat. Dina pun membalas pelukan itu kepada Rina.
Raka yang melihat itu langsung mendekati kedua wanitanya dan ikut memeluk mereka berdua disana.

"Rina udah yah, jangan nangis lagi"ucap Dina lembut
"Kak, Rina takut"ucap Rina masih menangis
"Rina sayang, udah yah, kakak disini, kak Dina juga ada disini, tuh liat, semuanya khawatir sama kamu"ucap Raka dan mengelus pelan puncak kepala Rina.

"Ekhem, maaf guys, ini gudang lama kan yah, kita izin sama bg Asri, biar gudang ini kita buat jadi basecame kita ? Gimana ?"tanya Andi menyarankan

"Boleh tuh"ucap mereka semua bersamaan, lalu pecahlah tawa mereka.

Mereka keluar dari gudang itu lalu menuju kantin untuk melanjutkan makan mereka yang sempat tertunda. Sesampainya dikantin, Sonia datang dan ketiga temannya. Apa ? Kinar juga bersama mereka ?

Kinar adalah wanita yang tergila-gila pada Satya. Tapi, Satya membencinya. Fix, sekarang Sonia membawa wanita-wanita yang menyukai empat most wanted sekolah itu.

"Hai guys"ucap Kinar yang berdiri disebelah Satya. Saat Kinar ingin memegang bahu Satya, tiba-tiba Satya menggeser kursinya mendekat kearah Nisa.

"Ekhem, sayang, ntar pulang aku jemput kekelas kamu ya"ucap Satya menggenggam tangan Nisa pelan lalu mengusapnya. Nisa yang seakan paham akan situasi mulai menjalankan aksinya.

"Oke baby"ucap Nisa menggenggam tangan Satya yang berada diatas tangannya.
"Yaudah kamu lanjut makan yah, mau aku suapin ?"lanjut Satya yang berhasil memancing amarah Kinar.

"Satya, kamu tuh apa-apaan sih"ucap Kinar marah sambil memisahkan kedua tangan yang sedang berpegangan itu.
"Lo itu yang apa-apaan ?"ucap Nisa
"Nis, Satya ini pacar gue"ucap Kinar

Nisa bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju Kinar.

"Lo dengerin gue, bukannya lo udah buang Satya demi cowok lain ? Bukannya lo gak suka sama Satya ? Bukannya lo udah anggap Satya gak ada ? Bukannya lo......"ucapan Nisa terpotong karna Kinar melayangkan tangannya keudara untuk menampar Nisa. Tapi, seseorang menahan tangan Kinar dengan senyum remehnya.

"Kak, sayang yah tangannya difungsiin buat nyakitin orang"ucap Dina tajam
"Nanti tangannya lecet lagi"lanjut Dina
"Udah yah, kita capek, kita mau makan dengan tenang, jadi lebih baik kakak pergi dari sini"ucap Dina berusaha tenang
"Awas yah lo" Kinar, Lusi, Fani pergi dari sana, tapi tidak dengan Sonia.

"Raka, aku mau min......."ucapannya terhenti karna Dina menarik tangannya untuk berdiri.
"Aw sakit Din sakit"ucap Sonia berdrama
"Drama"ucap Satya
"Sat, tangan gue emang sakit"ucap Sonia
"Oh jadi gak salah Dina dong, kan tangan lo emang sakit"ucap Deo ketus
"Yo, lo kok jad......"ucapannya kali ini terpotong oleh Dina yang mencekal pipi Sonia.

"Lo tuh mau apa lagi sih ?"tanya Dina
"Gue gak ada urusan sama loh"ucap Sonia
"Dina, kamu tunangan aku. Jadi, semua urusan aku juga urusan kamu, begitu juga sebaliknya"ucap Raka sambil menyuapi adiknya itu makan.
"Denger lo ?"ucap Dina ngegas

Sonia duduk ditempat yang Dina duduki tadi. Lalu ia menempel ke Raka dan yah, pastinya Raka marah dong yah.

"Lo tuh ya"Raka menahan amarahnya
"Lepasin gue"ucap Raka
"Gak aku gak akan lepasin kamu"ucap Sonia sambil mengeratkan
"Rina ayok, Raka kamu kalau masih mau mesra-mesra disini yaudah. Aku bawa Rina kekelas aku"ucap Dina dingin
"Wah anjay, woy Dina marah"ucap Deo
"Woy bangsat lo yah. Sana lo"ucap Liana kepada Sonia
"Apa lo ?"tanya Sonia
"Apa ?"ucap mereka bersamaan dan menatap sinis kearah Sonia

Sonia lantas pergi dari sana dengan rasa kesal menjalari dirinya. Ia berjalan menuju kelasnya dan menjatuhkan bokongnya dengan rasa kesal.

Disisi lain

"Hmm Rina maaf kakak ganggu kamu makan tadi, sekarang kamu makan lagi yah"ucap Dina sambil mengeluarkan bekalnya
"Gak papa kok kak, tapi kakak juga makan yah"ucap Rina
"Kamu aja yah, kakak gak laper"ucap Dina
"Tapi kak, kakak belum makan dari tadi"ucap Rina

Tanpa mereka sadari, sahabat mereka sudah diambang pintu melihat itu semua.

"Emang cocok dah Dina jadi kakak"ucap Satya
"Ayok masuk"ucap Liana

Mereka masuk dan duduk, Raka menarik kursi yang berada dibelakang Dina dan menaruhnya didekat Dina. Ia melihat wajah Dina lekat-lekat.

"Kamu kenapa lagi liatin aku ? Segitunya"ucap Dina
Tangan Raka terangkat ke atas menuju sudut bibir Dina yang mulai berwarna hijau atau biru. Raka memegangnya, Dina meringis dan Raka mulai menunduk.

"Aw"ringis Dina
"Maaf"ucap Raka menunduk
"Kamu kenapa ?"tanya Dina memegang bahu Raka
"Gak papa kok"ucap Raka
"Yakin ?"tanya Dina lagi
"Din, maaf yah, seharusnya aku yang jaga kamu sama Rina, tapi aku malah buat kamu celaka"ucap Raka memegang tangan Dina
"Kamu kok gituh ngomongnya ?"tanya Dina
"Udah gak papa"lanjut Dina
"Aku sayang sama kamu sama Rina, please, jangan buat aku khawatir"ucap Raka
"Kak, Rina juga sayang kakak sama kak Dina dan Rina juga sayang sama kalian semua, makasih yah kakak-kakak semua udah jagain Rina"ucap Rina sendu
"Hop siap 816 ndan"ucap Deo gila

Dan yah, hanya karna lelucon receh Deo, semua tawa pecah begitu saja.

Oke guys, happy reading
Jangan lupa vote yah. Mau komen yag gak papa😁

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang