21. Perlindungan dari 4 Wanita spesial

25 2 0
                                    

"Sonia"ucap mama dan papa Raka
"Om.... tante...."ucap Sonia girang

Sonia sedikit berlari kearah Ami dan Rahmad, ia menyalami kedua orang tua itu dan memeluk Ami erat.

"Ya ampun tante, Sonia kangen banget sama tante"ucap Sonia senang
Mama Raka hanya menampilkan senyum paksanya.

"Tante ngapain kesini ?"tanya Sonia lagi
Lalu ia melihat Rina yang sedari tadi memandangnya sinis.
"Eh, Rina. Apa kabar sayang ?"ucap Sonia memegang tangan Rina
"Stop, don't touch my hand, and please don't call me "sayang", understand ?"ucap Rina ketus dan menepis tangan Sonia kasar

"Rina, this is your sister, girlfriend you brother"ucap Sonia
"Oh no, no, no, you just EX-GIRLFRIEND MY BROTHER"ucap Rina menekankan setiap katanya.
"Rina, why..... why you like this with me ?"tanya Sonia
"Because i have new life, happy life"ucapnya tambah ketus
"Rina please....."ucapan Sonia langsung dicela oleh Rina
"Udah deh, SONIA PUTRI HANDOYO, lo gak usah ganggu kak Raka lagi deh kak, kak Sonia, kak Raka udah bahagia sama kak Dina, dan kakak jangan ngerusak hubungan mereka, ngerti ?"ucap Rina kemudian berlalu pergi dengan air mata yang begitu sulit ia tahan dari tadi.

Raka mendekati Sonia
"Tai lo"ucap Raka tepat didepan wajah Sonia
"Rak, Raka, tunggu dulu"ucap Sonia masih berdiri dihadapan Ami dan Rahmad.
"Eh, lo tuh yah, gak bisa apa gak buat mood orang hancur ?"tanya Dina ketus

Sonia diam dan akan memulai dramanya.
"Elo kali yang bikin mood Rina hancur"ucap Sonia tenang
"Ppfft, bwahahaha, lo lucu banget Son, hahahah lo kira gue gak tau apa-apa ? Lo kira gue gak tau gimana lo buat Rina dulu ? Hah ? Lo pikir gue sebodoh itu ?"ucap Dina yang sudah mencekal kedua lengan Sonia

Dan yah, dramanya dimulai
"Aw aw, om tante, Dina nyakitin aku"ucapnya berdrama
"Emang pantes kaleee"ucap Deo santai
"Yo, bantuin gue kenapa ?"tanya Sonia

Deo pura-pura mengambil handphonenya lalu.....
"Hallo ka ? Apa temen-temen juga ? Oke ka"ucap Deo berdrama pula
"Sorry ya Son, gue ada panggilan alam, boy ayok"ucap Deo

Semuanya sekarang keluar, termasuk mama dan papa Raka, menyisakan Dina, Liana, Nisa, Fizha dan Sonia.

"Din, Din, udahlah, dia kayaknya bukan tandingan lo"ucap Liana
"Iya din, udahlah yah, ngotorin tangan lo aja nanti"ucap Nisa
"Iya juga, ayok kita cabut dari sini"ucap Dina
"Eits, pastiin dulu dia yang keluar"ucap Fizha

Sonia lalu berjalan keluar dari ruangan kepsek dan ia berjalan menuju kantin. Dina cs pun ikut keluar dan melihat Sonia berjalan ke kantin.

"Gawat, Sonia kekantin lagi"ucap Fizha
"Kenapa Zha ?"tanya Dina
"Mereka semua ada dikantin"ucap Fizha
"Aduh gawat"ucap Nisa
"Ayo cepat kita kekantin"ucap mereka mengikuti Sonia sambil berbincang-bincang tentang Rina.
"Eh, kok sepanjang koridor ramai gini sih ?"tanya Liana bingung
"Kenapa Nis ?"tanya Fizha
"Guru pada Rapat, buat acara ulang tahun sekolah"ucap Nisa
"Bakalan lama dong"ucap Dina

Lalu mereka bersorak ria dan kembali mengikuti Sonia. Sonia masuk kekelas dan berbincang dengan 2 teman dekatnya sekarang ini. Fani dan Lusi teman dekat Sonia sekarang.

Dina dan ketiga sahabatnya lanjut menuju kantin. Dibelakang mereka ada Sonia dan kedua temannya. Mereka berempat tau kalau mereka sedang membicarakan Dina cs.

Lalu Dina dan ketiga sahabatnya melihat kearah empat cowok dan satu cewek disamping kanan Raka.

"Hai guys maaf telat"ucap Liana lalu mereka duduk
"Iya gak papa"ucap mereka
"Kok belum pesen makan sih ?"tanya Nisa
"Yaudah biar gue sama Fizha aja yang pesen"ucap Andi

Lalu mereka pergi memesan makanan untuk mereka yang sekarang sedang memikirkan sesuatu. Lagi dan lagi Sonia datang bersama kedua temannya menghancurkan pikiran mereka.

"Fani, Lusi, bawa dia"ucap Sonia
"Eh, lo apa-apaan sih ?"ucap Raka menarik tangan adiknya.
"Aku cuma mau bicara kok"
"Gak papa kak, aku ikut kak Sonia bentar"ucap Rina
"Tapi Rin, kakak gak......"
"Gak papa kak"ucap Rina

Lalu Sonia membawa Rina entah kemana itu. Sebelum jauh Dina akan mengikutinya.

"Shit, gue harus pergi ikutin Rina"ucap Dina mulai marah
"Tapi Din, kamu makan dulu"ucap Raka
"Gak Ta, kamu makan aja, aku bakal ikutin Rina"ucap Dina menggebuh gebuh

Ketika Dina berdiri, kedua tangannya ditahan oleh Nisa dan Liana.

"Kita ikut"ucap Liana melihat semua  yang berada dimeja itu. Lalu disetujui oleh Dina, mereka mengikuti mereka dilantai atas, melewati kelas mereka. Mereka berpencar menjadi dua. Dina, Raka, Deo, Liana dilantai atas, mengikuti mereka dengan bersembunyi dikelas- kelas. Serta Andi, Fizha, Satya dan Nisa dilantai bawah melewati kelas 11 dan 10.

Mereka mengikuti Sonia sampai kegudang lama didekat sekolah. Mereka melihat Rina dibawah Sonia kedalam gudang itu. Mereka berlari menuju gudang lalu berhenti di pintu gudang. Mereka menguping pembicaraan Sonia dan temannya, ada laki-laki didalam sana.

"Raka buka pintunya"ucap Dina
"Iya Din"ucap Raka
"Gue bantu ka"ucap Satya
"Oke"ucap Raka

1.....

2.....

3.....

Bruk....

"Bangsat"ucap Dina berjalan masuk dan melihat Rina yang sedang terbaring dilantai sambil menangis dan ada 4 pria disekelilingnya. Sonia kaget melihat itu lalu memeluk Rina, berpura-pura melindunginya.

"Sonia, lo berurusan sama orang yang salah"ucap Nisa
"Biar kita yang tanganin"ucap Fizha

Ke4 most wanted itu menurut dan duduk di kursi gudang. Mereka hanya menontoni para wanitanya.

"Berani-beraninya loh sentuh dia"ucap Dina menonjok salah satu pria didekat Rina.
"Cara lo banci tau gak"ucap Liana menonjok pria yang lain, habislah mereka dihajar oleh anak karate sekolah yang terkenal kehebatannya dalam bela diri.

"Heh cupu, lo mau gue habisin"ucap pria yang mukanya belum ternodai
"Gue yang bakalan ngabisin lo duluan"ucap Fizha memberikan bogeman bertubi-tubi kepada pria itu tanpa ampun.

Keempat wanita ini sedang terbakar api amarah yang sangat sulit untuk mereka kendalikan lagi.

"Sekali lagi lo semua ganggu Rina, gue pastiin lo keluar dari sekolah ini, ngerti lo"ucap Nisa yang wajah putihnya kini menjadi merah padam karna amarahnya. "Keluar lo semua"ucap Nisa yang membuat keempat pria yang sudah babak belur itu sontak pergi keluar.

"Sonia, jauhin tangan lo dari Rina"ucap Dina yang menghempaskan tangan Sonia yang merangkul Rina dilantai, lalu ia menarik Rina kepelukannya.

"Heh, lo tuh apa-apaan sih ?"tanya Sonia kepada Dina
"Diem lo"ucap Fizha
"Pergi"jerit Nisa
"Lo mau kita buatin babak belur kayak cowok-cowok tadi ? Hah ? Keluar"ucap Fizha dengan nafas yang tak beraturan.

Mereka bertiga pun keluar dengan rasa takut yang membuncah.

Oke readers, udahlama gak up maap nyak, author lagi ngurusin dunia nyata dulu😅

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang