20. Di Pindahkan

26 3 0
                                    

Keesokan harinya setelah kejadian dirumah Raka. Rina langsung dipindahkan kesekolah yang sama dengan Raka. Usia Raka dan Rina hanya terpaut dua tahun dan usia Rina dan Dina terpaut satu tahun.

Dina bangun dari tidurnya, ia lalu bergegas kekamar mandi. Sekitar 15 menit, ia selesai mandi dan bersiap-siap. Setelah ia selesai untuk kesekolah hari ini, Dina turun untuk sarapan pagi.

Ia menuju meja makan dan duduk disebelah Ilhan, semua anggota keluarganya tampaknya sedang berkumpul. Semuanya menyapa Dina sangat rama, kecuali Tasya yang sedari tadi membantu Razikah menyiapkan sarapan.

"Din, kamu berangkat sama siapa ?"tanya Ilhan
"Sama Raka dan Rina bang, kenapa ?"tanya Dina
"Gak papa, kirain gak ada yang jemput"ucap Ilhan sedikit terkekeh

Tasya dan Razikah ikut bergabung, lalu mereka memulai sarapan.

Ting.... tong....

Tak lama pintu terbuka, ternyata bi Narsih sedang menyapu di ruang tamu. Lalu ia mempersilahkan orang tadi masuk. Orang itu masuk dan langsung berjalan kedapur.

"Selamat pagi semuanya"sapanya
"Eh Raka, selamat pagi ka"jawab semuanya terkecuali lagi Tasya. Yah, orang itu adalah Raka. Raka berjalan mendekati kedua orang tua Dina dan menyalaminya, juga kedua kakak Dina. Kecuali Tasya yah.

"Yok ka duduk, sarapan dulu"ucap Irham
"Iya bang"ucap Raka lalu duduk disamping Dina
"Ta, Rina mana ?"tanya Dina
"Oh, dia nanti pergi sama papa"jawab Raka
"Ooyaudah, kamu makan ?"tanya Dina
"Gak usah"ucap Raka sambil meminum teh yang belum lama dibuatkan bi Nar.

Hening, itulah suasana meja makan saat ini, sampai akhirnya Dina selesai untuk sarapan.

"Dina udah selesai"ucap Dina sambil meminum hingga kandas susu yang biasa ia minum setiap hari.

"Kok cepet banget dek ?"tanya Irham
"Gak papa kok"ucap Dina dingin
"Yaudah Dina pamit dulu"lanjut Dina

Dina menyalami kedua tangan orang tuanya. Lanjut menyalami Irham, kali ini beda, Dina hanya menyalaminya, tidak mencium pipinya seperti yang ia lakukan kepada Ilhan saat ini.

"Bang, barangkat dulu"ucap Dina menyalami Ilhan, lalu ia mencium pipi Ilhan, Ilhan terlihat senang, lalu ia mengacak pelan puncak kepala Dina lembut.

"Hati-hati ya"ucap Ilhan, Ilhan tau kalau kakaknya itu sedang cemburu melihat perlakuan Dina kepadanya. Dina menjawab dengan anggukan kepala, kemudian berlalu begitu saja bersama Raka.

"Ekhem, mas Irham, kamu kenapa bengong ?"tanya Tasya lalu melanjutkan kata-katanya lagi.
"Jangan bilang kalau kamu cemburu liat perlakuan lembut Dina ke Ilhan iya ?"tanya Tasya

"Kamu denger yah, cuma abang yang gak peduli sama adeknya yang gak sakit hati, aku jauh sama Dina itu gara-gara kamu"ucap Irham
"Mas, aku gak suka yah kamu manjain Dina, Dina itu udah mau nikah, dia udah gede' "ucap Tasya
"Oh ya ? Aku manjain Dina ? Oke, Aku minta sama kamu, Micel kamu bawa pulang kerumah orang tua kamu. Kalau kamu gak bawa dia keluar dari rumah aku sampai besok. Aku pastiin kamu juga ikut keluar dari rumah itu. Paham ?"ucap Irham pergi kekamarnya.

Irham diam, Dina baru tau dia anak siapa ? Siapa keluarga ? Dina baru tau, selama ini Irham sangat menyayanginya. Tapi, tak bisa ia tunjukkan karna istrinya. Irham melihat Deska sedang bermain di kamarnya.

"Papa, papa, tante Dina itu kenapa kayaknya gak suka sama Deska ? Padahal kan Deska mau main sama tante Dina"tutur Deska, anak Irham yang berusia sekitar 4 tahun, selama ini memang Tasya tak pernah membuat Deska dekat dengan Dina.
"Mungkin tante Dina lagi capek sayang"ucap Irham

***

Di sekolah Dina

"Ayo turun ratu"ucap Raka membukakan pintu untuk Dina
"Apaan sih Ta, malu aku"ucap Dina senyam-senyum

Mereka berjalan menuju kelas Dina, baru saja berjalan 8 langkah dari mobil Raka, tiba-tiba ada yang memanggil Raka.

"RAKA....."panggil orang itu yang merupakan Sonia
"Ngapain sih dia ?"umpat Dina
Raka yang melihat Sonia berlari kearahnya, merasa sangat jijik.

"Hai sayang"ucap Sonia sambil bergelantungan dilengan kokohnya Raka.

"Gue peringat........"ucapan Raka dipotong oleh Dina dengan cepat
"Sayang mendingan kita kekelas sekarang yah"ucap Dina melingkarkan tangannya ditangan kiri Raka

Raka melihat itu tersenyum, lalu ia menepis tangan Sonia kasar, hingga Sonia merasa kesal dengan sikap Raka sekarang.

Jam pelajaran pertama dimulai, Dina dan ketiga sahabatnya lagi asyik mendengarkan penjelasan guru, tiba-tiba......

"Perhatian, dipanggil Dina, Liana, Nisa, Fizha kelas 11is2, Raka, Deo, Satya, Andi kelas 12mipa1, untuk segera datang ke kantor, terima kasih"

"Permisi bu"ucap keempat wanita yang sekarang menjadi gosip hangat
"Iya iya silahkan"ucap guru yang mengajar
"Terima kasih bu"ucap mereka

Mereka berjalan menuju kantor dan bersama para pria yang tadi dipanggil.

"Kita kenapa ya ?"tanya Liana
"Suruh jagain adek gue"ucap Raka santai
"Apa ?"pekik keempat wanita itu
"Din, adek Raka kelas berapa ?"tanya Nisa senang
"Namanya Rina, dia kelas 1"ucap Dina
"Owh, lo udah tau dia mau pindah ?"tanya Fizha dengan senangnya
"Hmmmp udah"ucap Dina

Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju kantor, para wanita itu berlari masuk kekantor, sesampainya dikantor, mereka masuk keruangan kepsek atau ruangan abangnya Nisa yang pertama.

Tok..... tok....

"Masuk"ucap seorang pria bersuara berat
Mereka melihat papa dan mama Raka sedang duduk di kursi yang berada diruangan kepsek. Rina duduk diantara mereka, lalu tersenyum melihat Rina.

"Eh, abang tinggal dulu yah"ucap Asri abang Nisa
"Eh, iya pak"ucap mereka sambil tertawa renyah
"Ihhhh kalian yah"ucap Asri kesal dengan mereka

Setelah Asri keluar dari ruangan itu, tinggal lah mereka sekarang.

"Pa, ma"ucap Dina menyalami kedua orang tua itu.
"Eh, sayang"ucap mama Raka menarik tangan Dina dan mencium puncak kepalanya
"Langsung aja kali yah"ucap Rahmad
"Iya om"ucap mereka

"Jadi gini, Rina adiknya Raka, papa pindahin kesini, kalian panggil papa aja yah, kayak Deo sama Satya, Andi dan Dina, biar enak, jadi papa pindahin Rina kesini karna semalam dia..............."Rahmad menceritakan perihal yang terjadi semalam.

"Terus pa, Rina gak kenapa-napa ?"tanya Deo
"Alhamdulillah gak yo, semalam dia sempat pingsan aja kok"ucap Rahmad

Mereka semua masih menyusun strategi untuk melindungi Rina. Ketika sedang asyiknya..........

Bruk....

"Sonia......"

Hayyo ceritanya nggantung
Jangan lupa vote😊

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang