35. PERATURAN

11 1 2
                                    

"Peraturan yang pertama yaitu kamu gak boleh keluar apartement tanpa sepengetahuan aku dan tanpa izin aku, kamu mau kemana, sama siapa, naik apa, kenapa, aku harus tau"ucap Raka
"Itu aja ?"tanya Dina

"Yang kedua, kamu gak boleh makan es krim setiap hari, aku jadwalin 2 hari 1 kali, paham ?"tanya Raka
"Apa ? Ok fine"ucap Dina menyerah melihat wajah Raka
"Kamu boleh ngapain aja disini"ucap Raka
"Ada lagi ?"tanya Dina
"Jadwal makan kamu aku yang ngatur, kalau aku suruh kamu makan, kamu harus makan"ucap Raka
"Ada lagi ?"tanya Dina
"Kalau kamu mau shopping harus ditemenin Liana atau Nisa atau Fizha atau ketiga-tiganya"ucap Raka
"Ada lagi ?"tanya Dina
"Kalau masih ada, nanti aku sampek in"ucap Raka

Dina mendengus kesal, peraturan seperti apa itu. Raka membuat peraturan itu seperti tidak bisa mengawasinya saja.

"Kamu buat peraturan apa sih ?"tanya Dina
"Peraturan untuk jagain kamu dari jauh"ucap Raka mengubah posisi duduknya menghadap ke Dina penuh
"Hah ? Maksud kamu ?"tanya Dina
"Sayang, aku bakalan sibuk mulai lusa, aku udah kelas 3, jadi aku habis tamat SMA, aku nerusin perusahaan papa aku, aku bakalan jarang masuk sekolah, aku bakalan jarang juga dirumah, kuliah sambil kerja"ucap Raka
"Kamu kan cuma pergi keperusahaan kamu, masih bisa aku susul kan ?"tanya Dina kepada Raka
"Dina, aku bakalan pergi meeting keluar kota, luar negri, aku bakalan susah buat ketemu kamu, oh iya. Nanti aku kasih tau bang Ilhan buat jagain kamu juga, aku tau dia juga sibuk, tapi cuma buat cek keadaan kamu doang kok dan mobil kamu nanti aku yang bakalan ambil sama Deo, aku chat bg Ilhan tadi. Dia bilang aku suruh bawa mobil kamu kesini dan juga baju sekolah kamu"ucap Raka menjelaskan, sebenarnya ia sangat sedih akan meninggalkan wanitanya ini.

"Oh iya sayang, besok kita pergi beli baju yah, buat kamu, juga buat aku, jadi selama aku pergi, kamu yang jaga apartement ini, aku udah kasih tau bang Ilhan, besok kita pergi sama sahabat kita"ucap Raka fokus pada handphonenya
"Aku mau ganti baju, Dimana kamar aku ?"ucap Dina
"Kamu pakek kamar aku, aku biar kamar yang satunya lagi"ucap Raka masih fokus pada hpnya.

Dina pergi kekamar Raka, ia mandi dan bersih-bersih. Setelah selesai, ia keluar dari kamarnya. Tampak Raka sedang menonton tvnya, Dina ikut duduk disamping Raka.

"Eh, kamu kok belum tidur ?"tanya Raka pada Dina
"Belum ngantuk"ucap Dina cuek
"Kamu kenapa ?"tanya Raka
"Gak papa, emang kenapa ?"tanya Dina
"Gak papa sayang"ucap Raka

Ting tong....

"Bentar ya"ucap Raka pergi melihat siapa yang datang
"Selamat malam mas"ucap orang itu
"Malam"jawab Raka
"Dengan mas Raka Adinata Putra ?"tanya orang itu
"Iya mas"ucap Raka
"Ini pesanan mas"ucap orang itu
"Oh iya mas, ini uangnya"ucap Raka
"Makasih mas"ucap orang itu
"Sama-sama mas"ucap Raka masuk dan orang itu pergi.

Raka masuk membawa pesanannya. Ia duduk disamping Dina dan membuka pesanannya itu. Satu kotak pizza porsi besar yang ia pesan.

"Kamu katanya laper, makan yok"
"Hmmp iya"ucap Dina mengambil sepotong pizza dan melahapnya.
"Habis ini tidur"ucap Raka
"Iya iya"ucap Dina

Raka memperhatikan Dina makan sangat lahab. Ia memutuskan untuk ganti bajunya dan mandi, hari ini hari yang panjang rasanya.

"Aku masuk ganti baju dulu"ucap Raka
"Iya"ucap Dina masih makan

Raka masuk kekamar yang disebelah kamarnya yang Dina tepati sekarang. Lima belas menit Raka membersihkan diri, ia kembali keluar melihat Dina yang tidur disofa. Tv masih menyala, pizza yang tinggal beberapa potong.

Raka mengangkat Dina, ia membawa Dina kekamarnya dan meletakkannya di kasur yang bigsize. Ia menyelimuti Dina, lalu ia duduk disamping Dina dan mengelus pelan kepala dan wajah Dina.

"Kamu pasti capekkan, maafin aku yah. Aku bodoh, gila, aku udah nyakitin kamu"ucap Raka bermonolog sendiri

Ia mencium kening Dina lembut dan keluar dari sana.

***

Keesokan harinya Dina bangun jam setengah 6 pagi, ia mandi dan membereskan kamarnya. Dina tampak keluar dari kamarnya dan pergi menuju dapur. Dina bingung akan memasak apa.

Dina membuka kulkas dan melihat didalamnya hanya ada kol dan wortel. Ia putuskan untuk membuat sayur sop, Dina sangat cekatan memasaknya, ia terbiasa dengan semuanya. Tidak ada cabe dan kawan-kawan. Semuanya bumbu kemasan. Ia memakai bumbu seadanya saja.

Ia melihat beras didalam satu wadah kecil, lalu ia memasaknya hanya 1 canting. Setelah semua selesai ia menyajikannya. Pas sekali Raka sudah bangun, ia tampak sudah mandi.

"Kamu udah bangun, ayo sarapan"ucap Dina
"Kamu masak sendiri ?"tanya Raka
"Iya Ka, ayo makan"ucap Dina menarik tangannya
"Iya sayang, kamu pagi-pagi udah masak, udah cantik aja"ucap Raka
"Kamu udah mandi ?"tanya Dina
"Udah"ucap Raka

Raka mencoba masakan Dina, sangat enak pikirnya.

"Ehmm Raka, aku perlu beli bahan masakan"ucap Dina
"Apa aja ?"tanya Raka
"Banyak ka"ucap Rak
"Nanti aku suruh bi Ati yang beli"ucap Raka
"Oh yaudah"ucap Dina dan lanjut makan

Setelah selesai makan, Raka membantu Dina membereskan alat makan mereka tadi. Raka pergi kekamarnya untuk mengganti bajunya. Lalu ia keluar lagi untuk menemui Dina yang sedang menonton tv dengan roti ditangannya.

"Kamu kok belum siap-siap sih ?"tanya Raka pada Dina
"Mau kemana emang ?"tanya Dina yang melihat Raka sangat rapi, ia memakai kemeja putih dan celana polo hitam, baju yang ia masukkan kedalam dan rambut yang ia sisir rapi.
"Kamu lupa ? Kita mau jalan"ucap Raka

Dina menepuk jidatnya, lalu bergegas masuk kekamarnya. 10 menit kemudian ia keluar, ia memakai kaos berlengan pendek berwarna biru langit tak lupa penutup kepala dibelakangnya dan rok yang panjangnya hanya diatas lutut dan mengucir kuda rambutnya.

"Raka"panggil Dina, Raka hanya fokus ke handphonenya
"Kamu udah sele......"Raka berhenti berkata melihat penampilan wanitanya.
"Ayo"ucap Dina
"Iya, ayo"ucap Raka masih memperhatikannya.

Mereka menuju salah satu mall dan bertemu sahabat mereka di kafe didalam mall.

"Hai guys, sorry telat"sapa Dina
"Santai aja kali Din, kita baru aja sampek"ucap Liana
"Ka, lo jadi besok berangkat ?"tanya Deo
"Berangkat ? Kemana ?"tanya Dina penasaran
"Lo, belum bilang ?"tanya Satya
"Ekhem, sayang, besok aku harus berangkat ke London, aku harus liat perusahaan papa disana sama paman Surya, maaf aku baru kasih tau kamu"ucap Raka

Diam

Oke readers, author mau cepet-cepet tamatin cerita ini, jangan lupa vote😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang