33. PARTY

8 1 0
                                    

"Selamat malam semuanya"sapa Dina
"Selamat malam"ucap mereka

Para wanita itu saling pandang dan tunjuk menunjuk.
"Kita gak janjian"ucap mereka bersamaan. Diam
"Bwahahaha kok bisa yah"ucap Liana tertawa
"Hehehe, gue gak tau kalian pakek baju ini"ucap Dina
"Hehehe ingat pelajaran itu ?"tanya Nisa
"Apakah dia masih menyebalkan ?"tanya Fizha tertawa

"Kalian kok bisa pakek baju sama ?"tanya Deo
"Waktu itu kita ada tugas Bahasa Indonesia, tentang drama, jadi kita buat drama tentang "jakatarub dan 7 bidadari", yah gitu deh, kita beli gaun kekinian deh"ucap Liana menjelaskan
"Terus ? Kalian juga pakek jaz ? Sama-sama hitam lagi ? Kenapa ?"tanya Nisa
"Janjian"ucap mereka bersama

Dina dan keempat sahabatnya memakai sepatu higtheels berwarna hitam. Tapi, berbeda-beda model.

"Berangkat yuk"ucap Satya
"Hayuk"ucap mereka semua

Baru akan melangkah, tiba-tiba dua mobil berwarna silver dan hitam itu masuk ke halaman rumah Dina.

"Bentar ya guys"ucap Dina
"Assalamualaikum"ucap seseorang keluar dari mobil sport hitam itu
"Waalaikumsalam"ucap mereka semua
"Wah, baby girl abang ? Ini beneran Dina ?"tanya Ilhan kaget
"Bang am, liat adek tomboy abang"ucap Ilhan tertawa
"Bang an, awas abang"Dina melipat kedua tangannya didepan dada dan membuang muka dari Ilhan
"Ulu-ulu-ulu, ngambekan, tebak abang ada apa ?"ucap Ilhan yang membuat mata Dina berbinar berharap itu makanan kesukaannya.
"Coklat"ucap Dina semangat
"Iya, anda salah"ucap Ilhan

Seketika ekspresi Dina berubah dan tak berharap lagi.

"Nih"ucap Ilhan memberikan dua kotak susu berukuran sedang kepada Dina
"Apaan nih ?"tanya Dina
"Ka, kasih tau itu apa ?"ucap Ilhan
"Ihhhh, Dina tau, ini susu. Buat apa ?"tanya Dina
"Buat dijual, ya diminumlah dek kuh oy"ucap Ilhan mencubit pipi Dina.
"Oh yaudah"ucap Dina memberikan satu kotaknya lagi pada Ilhan
"Ini dek satu lagi kasih calon suami kamu"bisik Ilhan pada Dina
"Oh iya, udah ah bang, Dina berangkat dulu"ucap Dina menyalami Irham yang paling tua, lalu Tasya yang hanya sekilas.

Ketika Dina akan menyalami Ilhan, irham langsung nyindir-nyindir gak jelas.
"Gak usah pakek cium-cium, kasian temennya udah nungguin"sinis Irham

Dina dan Ilhan saling tatap, seakan bertanya kenapa ?
"Dina, kamu kan udah punya calon suami, jadi manjanya tolong dihilangin, jangan kayak anak-anak"ucap Tasya
"Kamu bisa gak ? Gak usah bilang Dina manja ? Hah ? Pikirin adik kamu"ucap Irham marah-marah dan masuk kerumahnya.

Dina hanya bisa menunduk dan menangis, ia sangat terluka dengan ucapan Tasya kali ini.

Apa dia ini manja ?

Dia udah berusaha gak jadi anak manja ?

Atta, tolong aku

Lirih Dina sambil menangis, ia menghapus air matanya kasar. Ilhan sangat marah dengan hal ini, berani-beraninya dia buat Dina nangis depan matanya.

"Ka, kalian jalan gih sana, ekhem, jagain adik abang ya"ucap Ilhan pada Raka dan menepuk pundak Raka pelan.

Raka hanya mengangguk, seperti ini rasanya kita dengar orang lain, nyakitin hati orang yang kita sayang. Dina menunduk dalam-dalam. Setelah Ilhan masuk kerumah, para sahabat Dina memeluk dan menenangkannya.

Irham melihat dari kaca jendela rumahnya yang tertutup gorden.
"Maafin abang Dina, abang sayang sama kamu"lirih Irham lalu pergi

"Kita pergi sekarang"ucap Nisa mengajak mereka pergi
"Iya"jawab mereka bersamaan

Dina masih diam ditempat, Raka merangkul bahu Dina yang bergetar. Ini menyakitkan baginya. Raka menenangkan Dina dan membawanya kemobil.

Raka menancap laju mobilnya membelah jalanan kota yang ramai. Ia membiarkan Dina menangis dan menenangkan dirinya. Sampai mereka disekolah, sudah ramai siswa-siswi disana. Raka menyuruh sahabatnya untuk masuk duluan, karna dia akan menenangkan wanitanya ini.

"Sayang, kita udah nyampek, ayo keluar"ajak Raka menggenggam tangan Dina lembut
"Huft, iya"ucap Dina sambil menarik tisu yang berada diatas kepala Raka yang mendekatkan wajahnya pada Dina.
"Bentar yah"ucap Raka keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Dina
"Silahkan tuan putri"ucap Raka mengulurkan tangannya pada Dina

Dina menyambut uluran tangan Raka, mereka berjalan menuju lapangan upacara, tampak ada beberapa orang yang melambai-lambai kearah mereka berdua. Mereka berjalan mendekati sahabatnya, Andi datang membawakan minum untuk Dina dan Raka.

"Nih"ucap Andi memberikan minum pada mereka berdua
"Thank's"ucap mereka bedua
"Ini, kita pakek sekarang, bentar lagi acara mau mulai"ucap Nisa mengeluarkan beberapa topeng berwarna biru berhiaskan bling-bling emas, pink dan warna lainnya. Membuat indah topeng itu.

Mereka memakai topengnya dan acara pun dimulai, kata-kata dari pak kepsek, lanjut pesan-pesan sang ketua osis. Barulah mulai acara dansa dilapangan yang sudah dibentang beberapa karpet merah.

Mereka hanyut berdansa disana, setelah selesai Dina tidak menyadari kalau Raka tidak didekatnya. Dina berjalan mendekati sahabatnya.

"Kalian liat Raka gak ?"tanya Dina pada sahabatnya
"Gak liat tuh, gue fikir dia didekat lo"ucap Liana
"Tadi emang dia dekat gue, tapi tiba-tiba ngilang tuh anak"ucap Dina

Tiba-tiba perasaannya Dina menjadi tidak enak. Ia mengedarkan pandangannya dan sialnya, ia tidak melihat orang yang ia cari itu.

"Oh shit, masih berani dia sama gue"ucap Dina
"Kenapa Din ?"tanya Deo
"Sonia"ucap Dina
"Oh shit, rooftop"ucap Deo mengajak mereka ke rooftop

Hallo readers
Bwahahaha
Ceritanya nggantung, sama kayak perasaan author dong yah😭
Ok readers jangan lupa vote😊

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang