15. TUNANGAN

36 4 0
                                    

"Sayang mama, bangun, Al bangun sayang"panggil mamanya tepat ditelinga Dina dan menggoyangkan lengan Dina
"Kenapa ma ?"tanya Dina yang masih mengantuk
"Bangun nak, kamu gak sekolah ?"tanya mamanya
"Jam berapa ma ?"tanya Dina
"Jam lima subuh Al, ayo bangun"ucap mamanya
"Iya ma"Dina duduk lalu mengambil handuk dan masuk kekamar mandi.

Sekitar 15 menit, Dina selesai mandi, dia siap-siap kesekolah setelah subuh selesai ia laksanakan. Sekitar 15 menit lagi Dina siap lalu turun kebawah.

"Selamat pagi baby girl papa"ucap papanya
"Selamat pagi pa"ucap Dina
Dan seisi rumahnya dan Dina membalasnya.

Ting.... tong....

"Bi Nar, tolong bukakan pintunya"ucap mama Dina
"Biar Am aja ma"ucap Irham
"Yaudah"ucap mama Irham.

Irham melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya yang besar itu.

Cklek....

Terlihat seorang pria dengan baju seragam yang sama seperti Dina dan terlihat sangat mempesona.

"Dina nya ada bang ?"tanya pria itu menyalami Irham
"Eh, calon adek ipar, ayo masuk Ka
"Iya bang"jawab pria itu yang ternyata adalah Raka
"Siapa Am ?"teriak mama
"Raka ma"jawab Irham
"Raka ?"tanya Razika
"Cepetan ajak kesini Am"ucap mama
"Iya ma iya"ucap Irham

Irham mengajak Raka masuk dan bergabung dimeja makan bersama keluar Ahmad.

"Hai Raka"ucap mama Dina
"Hai tante, selamat pagi"ucap Raka sambil menyalami tangan mama Dina
"Selamat pagi om"bergantian pada papanya
"Selamat pagi Ka, ayo duduk nak, kita makan dulu"ucap papa Dina
"Gak usah om, Raka udah makan dirumah tadi"ucap Raka
"Yaudah, Dina"panggil papanya
"Iya pa"jawab Dina
"Kamu bawakan juga bekal untuk Raka"ucap papa Dina
"Iya pa"jawab Dina lagi

Raka duduk disebelah Dina, ia disugukan segelas teh dan meminumnya.

"Selamat pagi"bisiknya kepada Dina
"Selamat pagi"jawab Dina berbisik pula

"Assalamualaikum"ucap seseorang diambang pintu
"Waalaikumsalam"ucap seisi rumah dan tersenyum
"Wah ada acara apa ni ?"ucap seorang pria itu lalu masuk
"Selamat pagi bang"ucap Raka menyapa
"Selamat pagi Ta"jawab Ilhan
"An, ayok sarapan dulu sini"ucap papanya
"Iya pa"jawab Ilhan

Mereka pun sarapan
"Dina"panggil mamanya
"Iya ma"jawab Dina
"Temen-temen kamu udah pada tau ?"tanya mamanya tiba-tiba
"Udah ma"ucap Dina
"Oyaudah"ucap mamanya
"Dina udah selesai, ma, pa, bang, Dina berangkat dulu"ucap Dina dengan senyumnya
"Iya Al"ucap mereka
"Al"panggil Irham
"Iya bang ?"jawab Dina
"Nantik jangan tidur ya"ucap Irham yang berhasil mengundang tawa seisi rumah
"Abang"Dina kesal dan melangkahkan kakinya keluar rumah.
"Al...."panggil Irham lagi didepan pintu
"Apa lagi bang ?"tanya Dina
"Nantik kalau abang bawak kakak gimana ?"tanya Irham hati-hati
"Bawak aja bang gak papa kok"ucap Dina dengan senyum
"Ooyaudah dek"ucap Irham.

Dina berangkat kesekolah bersama Raka. Raka banyak berbincang dengan Dina tentang persiapan nantik, dan juga ia menanyakan tentang hidupnya selang duabelas tahun ini.

"Raka"panggil Dina
"Iya baby"jawab Raka
"Kamu selama 12 tahun ini pernah pacaran ?"tanya Dina hati-hati
"Pernah, hanya untuk pelarian"ucap Raka
"Pelarian ? Kamu lari dari siapa ? Kenapa ? Apa masa lalu kamu buruk ?"tanya Dina penasaran
"Sangat indah, saking indahnya, selama ini gak bisa aku lupain, udah 12 tahun Din. Susah buat ku untuk melupakan mu"ucap Raka tersenyum
"Bucin"sembur Dina
"Tapi emang iya lo Din"ucap Raka serius
"Nantik pulang aku jemput lagi"ucap Raka
"Ka, puter balik"ucap Dina cemas
"Kenapa ?"tanya Raka
"Temen-temen aku"ucap Dina
"Ooiya"ucap Raka memutar balikan mobilnya

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang