32. Bodoh

12 1 0
                                    

Dina mengikuti langkah Raka, Raka ternyata keparkiran, apa dia akan mengajak Dina pulang ? Raka membuka mobilnya yang terkunci. Dina masuk kemobil Raka. Lalu Raka menancap mobilnya keluar dari mall.

Diam....

Dina memandang lurus kedepan, Raka memandang Dina dan melihat tangan kanan Dina yang memerah karna cekalannya tadi. Hati Raka seperti teriris menjadi bagian-bagian yang sulit untuk disatukan. Bagaimana bisa ia menyakiti Dina lahir batin.

"Ekhem"dehem Raka
"Raka, kita mau kemana ?"tanya Dina lembut
"Aku mau bawa kamu ke apartement aku"ucap Raka

Dina tidak menjawab, ia hanya diam dan menatap lurus kedepan sambil memegang tagannya yang mungkin masih terasa sakit. 15 menit kemudian mereka sampai diapartement milik Raka. Raka berjalan disamping Dina, lalu ia menggenggam tangan Dina lembut.

Raka sampai didepan pintu apartementnya dan membuka pintu dengan kata sandi panjang. Dina saja sulit mengetahui apakah itu ?

Raka melepas sepatunya didalam, Dina masih berdiri diluar dan memperhatikan Raka. Raka sadar wanitanya itu masih setia berdiri didepan pintu itu.

"Masuk Din, kamu mau jadi penjaga pintu ?"tanya Raka
"Iya"ucap Dina menurut

Dina melepas sepatunya di dalam apartement Raka. Dina berjalan masuk, ia melihat sekeliling apartement Raka ini, rapi, Raka terbaring disofa. Dina terfokus pada satu foto yang berukuran agak besar disini.

Dina berjalan mendekati foto itu dan memegangnya. Raka melihatnya dari sofa tempat dia berbaring tadi. Dina terus menyentuh foto itu, Dina mungkin tengah menangis saat ini melihat foto itu.

Raka berjalan mendekati Dina dan ikut menyentuh foto itu.

"Cantikkan ? Dia lucu"ucap Raka lirih
"Dia jelek"ucap Dina kembali menangis
"Dia jelek kalo nangis, aku bodoh, aku udah nyakitin dia, pasti dia marah banget sama aku. Aku merasa jadi orang yang gak berguna buat dia. Seharusnya aku jagain dia. Tapi, dengan mudahnya aku nyakitin perasaannya"ucap Raka menangis melihat foto itu.

Dina hanya memperhatikannya. Raka menangis lagi. Raka berdiri tegap memandang foto itu dengan menangis, ia mengangkat tangannya mengelus foto itu.

"Kamu sayang sama dia ?"tanya Dina
"Sayang, sayang banget"ucap Raka

Dina menggenggam tangan Raka yang tengah menyentuh foto itu.

"Ayo, sama-sama kita lupakan semua kenangan buruk kita selama ini"ucap Dina
"Segampang dan secepat itu ?"tanya Raka tersenyum dalam tangisnya dan menggenggam tangan Dina

"Karna aku sayang kamu"ucap Dina

Raka langsung menarik Dina dan membawanya kepelukannya.

"Kamu dapet dari mana foto itu ?"tanya Dina
"Instagram kamu"ucap Raka

Foto yang Raka pajang diapartementnya adalah foto Dina yang sangat cantik, dengan gaya candit dan rambut yang ia gerai, ia sedang tersenyum disana.

Dina melepas pelukannya dari Raka, ia menatap Raka lekat-lekat. Lalu ia kembali menatap foto itu. Raka merangkul Dina, mereka menatapi foto itu.

"Kita duduk yok"ajak Raka pada Dina
"Ayok"ucap Dina

Dia baru akan melangkah, tapi Raka langsung menggendongnya.

"Raka, turunin aku"ucap Dina
"Gak"ucap Raka cepat
"Kan deket, aku bisa jalan sendiri"ucap Dina
"Tapi, aku mau gendong kamu, gimana dong ?"tanya Raka tersenyum jail
"Ih kamu"Dina mencubit pipi Raka gemas

Kalau mereka sedang berdiri, Dina pasti  bakalan sulit mencubit pipi Raka karna tubuh Raka yang tinggi. Raka mendudukan Dina disofanya dan dia menyalakan tv terlebih dahulu.

Hujan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang