New World

36 1 0
                                    

"A whole new world. A new fantastic point of view."

A Whole New World-Lea Salonga, Brad Kane

Malam itu mereka berkumpul di kamar Deeva dan Rere, melaksanakan ritual seperti biasanya, belajar dan mengerjakan PR. Setelah semuanya selesai, mereka akan melaksanakan ritual yang kedua, yaitu melakukan hal gila apa saja yang bisa membuat salah satu dari mereka ditertawakan. Kali ini Alpha yang kena sial, ketiga sahabatnya mencomblangkan dirinya dengan salah seorang teman kelasnya yang biasa dipanggil Cemod.

"Alpha ada telepon nih dari Cemod." Ledek Rere diiringi dengan tawa.

"Kak Rere jangan begitu ah!" Alis Alpha sampai mengerut.

"Cie, yang abis foto sama Cemod, jadiin foto profil dong bagus tau!" Ini saran Deeva yang benar-benar membuat Alpha tertawa keras.

"Ih, Alpha kenapa gak bilang sih udah jadian sama Cemod?" Kini godaan Dika menjadikan kepalanya sasaran keganasan lemparan boneka Shaun the Sheep milik Rere.

"Rasain tuh. Kena!" Alpha tertawa puas, kedua alisnya terangkat menang.

"Ih gak usah ngelak deh, Al! Ngaku aja!" Rere menimpali.

"Kalian apaan sih, gue udah punya pacar tau?!" Jawab Alpha dengan nada asal.

Kini giliran mereka bertiga yang tertawa keras. Kenapa? Karena menurut mereka, adalah suatu hal mustahil jika Alpha mempunyai pacar. Alpha yang tomboy gak mungkin punya waktu buat ngurusin masalah cowok. Malah dia yang jago taekwondo selalu memukul mundur setiap cowok jahil yang mengganggu ketiga sahabatnya.

"Asli, gue udah punya pacar. Swear!" Alpha mengangkat tangannya membentuk huruf V.

"Boong lu. Nanti bisulan lho, mau?" Sambar Deeva.

"Gue gak boong, sumpah gue punya pacar."

"Ah, gak mungkin, cowok mana yang berani deketin lu?" Ini pertanyaan tersadis dan terjujur dari seorang Rere.

"Sumpah, namanya Alam." Terang Alpha.

"Alam? Kayak penyanyi dangdut dong? Ada Mbah Dukun sedang ngobatin pasiennya~" Tanya Deeva diteruskan dengan menyanyikan lagu dangdut yang sempat nge-hits beberapa tahun ke belakang itu.

"Ih, bukan! Nama lengkapnya Zidan Alam Agathan, dia kuliah di Belanda, orang tuanya asal Makasar tapi merantau di sini. Kemaren dia liburan semester gitu, tapi sekarang udah berangkat lagi ke Belanda." Terang Alpha lagi.

"Zidan Alam Agathan? Perasaan namanya familiar." Gumam Rere.

"Iya ya. Alumni Kartini bukan sih?" Dika menambahkan.

"Ah, gak mungkin Kartini punya cowok kinclong kayak cowok gue." Serobot Alpha.

"Iya juga sih, stok cowok ganteng di Kartini kan minim banget." Ujar Rere sambil manggut-manggut.

"Selain narsis, lu songong juga." Sindir Deeva, bibirnya sedikit manyun menanggapi kenarsisan sahabatnya. "Emang lu gak tahu cowok lu sekolah di mana sebelumnya?"

Alpha menggeleng. "Emang gue harus tahu, ya?" Tanyanya polos.

"Huuu!" Shaun the Sheep milik Rere kini kembali melayang dan mendarat di muka Alpha. "Emang lu selama PDKT-an ngapain aja? Entar kena tipu tahu rasa!" Lanjut Dika, jengkel dengan kelakuan adiknya yang ceroboh.

"Iya, entar ternyata dia bukannya kuliah di Belanda tapi cuma pengangguran yang sukanya mainin cewek." Rere ikut khawatir.

"Nggak, kok. Orang gue yang nganterin dia ke bandara kemaren. Gue juga sempet ketemu sama orang tuanya." Alpha menyangkal.

ARAL BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang