3

2K 135 14
                                    


Dyo lagi mandangin perempuan cantik yang kini sedang menutup matanya dengan rapat atau lebih mudahnya tidur lah ya. Dia terpesona akan kecantikan alami yang seolah terpancar walau bibirnya agak pucat tetap saja tidak mengurangi kecantikan tersebut.

Grasak grusuk brak.

Begitulah sekiranya suara yang berasal dari luar, lalu pintu dibuka menampilkan wajah panik dari dua orang yang sudah lanjut usia. Entah siapanya si perempuan ini, namun otak pintar Dyo langsung memperingati jika itu adalah orang tua dari adek tingkatnyaㅡperempuan yang terbaring saat ini.

Dia bangkit dari duduknya dan mundur beberapa langkah, takut gantengnya kelewatan, gak deng becandasyg, membiarkan kedua orang tua itu maju menyaingi ketampananㅡoke abaika saja.

"Kenapa ini bisa terjadi dek?" Tanya ayah sang empu.

"Saya juga kurang tau pak, tadi saat lagi praktek di dapur tiba-tiba anak bapak jatuh gitu aja. Karena panik saya langsung bawa rumah sakit, ternyata kata dokter anak bapak telat makan jadi maag yang diderita kambuh," jelas Dyo dengan detail.

Orang tua perempuan itu mengangguk mengerti dan kembali memfokuskan diri pada sang anak tentu saja.

Dan Dyo jadi merasa tidak berguna, haruskah ia pergi? Tapi kan dia masih pengen ngeliat mba crush, pengen nunjukkin kalau dia lah yang nolongin si mba.

Menghilangkan kecanggungan dengan berdehem ternyata bukan solusi tepat, dia malah jadi pusat perhatian kedua orang tua itu. Dan Dyo tersenyum kikuk sebelum berbicara, "Bapak, Ibu, karena kalian sudah disini, saya izin kembali ke kampus. Kalau tidak keberatan, saya akan balik kesini lagi buat lihat keadaan anak Ibu dan Bapak. Saya sedikit merasa bersalah,"

"Eh gapapa kali nak. Kami yang harus nya berterima kasih sama kamu. Kamu sudah baik banget mau nolongin anak saya,"

"Selagi dia ada di kelas saya, saya harus bertanggung jawab dengan semua yang terjadi Bu," jawab Dyo sopan.

"Kamu anak bertanggung jawab, terima kasih ya," Bapak itu menepuk bahu Dyo beberapa kali membuat Dyo tersenyum antara bangga dan sedikit sakit.

"Kalau gitu saya pamit, assalamualaikum,"

Jawaban salam menjadi penutup bahwa Dyo harus merelakan untuk tidak melihat mba crush lagi. Hah.

Dyo mendesah malas, ia harus naik angkot karena ongkos nya mahal kalau naik taxi, dan dengan paniknya dia naik taxi ke rs buat anter adik tingkatnya. Soalnya Baekhyun yang pengen Dyo mintain tolong buat mesen grabcar atau gocar gak mau nolongin. Yasudah, ludes lah uang transport selama 3 hari:) kesel gak tuh?

Sambil menunggu angkot, Dyo mengeluarkan hp dan membuka aplikasi burung gendut bewarna biru. Kenapa gendut? Soalnya nih burung gak pernah terbang kemana-mana, stuck disitu aja. Beda lagi sama aplikasi sebelah yang emang kurus karena sering bepergian. Ya beda lah levelnya, aplikasi burung gendut kan bukan tempat buat hedon apalagi pamer kekayaan. Gak kayak aplikasi sebelah yang sering dipakai si Suho

 Gak kayak aplikasi sebelah yang sering dipakai si Suho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Overdose | ExoVelvet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang