Membalas perbuatannya

42 5 0
                                    

"Terkadang cara menyadarkan seseorang adalah dengan membalasnya"

Wanita itu masih saja memperhatikan kedua pasangan itu dari semak-semak.Dia merasa kesal dengan mereka berdua.Seharusnya,dirinya lah yang berada disana.Tapi disisi lain,dia merasa puas karena dia sudah tau siapa lawannya.

Wanita itu adalah Aurel.Dia juga yang menabrak Elle tadi.Karena dia sudah muak dengan pemandangan didepannya,dia pulang kerumahnya.

Sampai dirumah,dia langsung pergi kedalam kamar sambil membaringkan tubuhnya.Pelayan yang berada dirumahnya menunduk hormat padanya.Aurel tidak memperdulikannya dengan wajah datar.

Pelayan-pelayan itu sudah memaklumi sifat Aurel.Mengingat Aurel tidak memiliki kasih sayang orangtuanya.

Kalian pasti bertanya-tanya dimana orangtua Aurel.

Orangtua Aurel sudah meninggalkannya sendirian sejak dia berumur sepuluh tahun.Perusahaan ayahnya yang tak lain adalah Vanter's Corp mengalami kebangkrutan akibat kelalaian dari salah satu karyawannya.

Saham-saham yang ditanam di perusahaan ayahnya lama kelamaan dicabut.Bahkan orangtuanya tidak pernah akur.Ayahnya memiliki perempuan simpanan.Begitu juga dengan ibunya.

Tapi Tuhan berkehendak lain pada Aurel.

Ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan mobil.Sejak hari itu,Aurel berubah.Dia menjadi liar dan sering pergi ke club malam.Seharusnya masa kecilnya dipenuhi oleh kebahagiaan.Dia juga memiliki sifat pendendam.

Sampai waktu SMA,Bryan datang dikehidupannya.Ia yang membuat Aurel kembali ceria.Dan pada akhirnya,dia membuat Aurel kembali dengan sisi gelapnya.

Mengingat itu semua membuat Aurel menjadi hancur.Tapi dia tidak ingin menunjukkan ekspresi itu pada semua orang.

Saat Aurel berada di kamar,dia merenungkan nasibnya.Kedua orangtuanya sudah meninggalkannya.Bahkan,lelaki yang dicintainya,Bryan,sudah meninggalkannya.

"Aku berjanji,akan membalaskan dendamku suatu saat.Terkhusus untukmu Bryan"sambil mengusap foto Bryan.

Hujan mulai turun membasahi kota ini.Aurel yang mendengar suara hujan melihat dari arah jendela.

"Sepertinya,hidupku seperti awan mendung itu.Yang selalu dipenuhi oleh kekacauan dan penderitaan,"gumamnya

Tapi sebentar lagi semuanya akan berakhir Aurel...

Aurel langsung melihat kearah belakang siapa yang berbicara.Tapi tidak ada seorang pun disana.Dia mencoba menutup matanya sebentar untuk menghilangkan rasa ketakutan itu.

Saat ia rasa sudah tidak ada suara itu lagi,perlahan ia membuka matanya.Dia seperti melihat wajah perempuan yang berpakaian hitam.Dia kembali mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya.

"What's Up Aurel?"

Aurel membolakan matanya melihat wajah yang berada didepannya.Dia kira ini adalah halusinasi.Perempuan itu kembali melanjutkan perkataannya.

"Semuanya akan berakhir Aurel.Penderitaanmu,kekacauanmu,ketakutanmu.Ketika kita sudah membalaskan dendam kita"

Aurel rasa perkataan perempuan itu benar.Dia akan membalaskan dendamnya kepada semua orang yang sudah menyakiti perasaannya.

"Jadi,bagaimana jika kita menyusun rencana selanjutnya?"kata perempuan itu sambil menyodorkan tangannya.Tanpa berbasa-basi,Aurel langsung membalas tangannya dan berkata setuju pada perempuan itu.

Let's play the game...

***

Udah gak terasa sebentar lagi malam.Lebih baik aku nyari pakaian yang cocok untuk dinner nanti malam.

The Siren'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang