" Ini menyakitkan bagiku. Tapi tenang, aku sudah terbiasa dengan hal ini"
Cahaya matahari mulai terasa ditubuhku. Aku masih merasakan pusing disekitar kepalaku. Aku rasa karena kejadian tadi malam. Aku membuka mataku sambil menggerakkan jari-jari tanganku. Rupanya aku berada didalam kamarku.Tapi,siapa yang menolongku?
Bryan. Terlintas nama itu dikepalaku. Tadi malam,dia sudah meihat semua kejadian itu. Aku masih ingat ekspresinya yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongku.
Krakkk...
Oh,Poseidon. Ini sangat sakit. Bahuku yang indah ini terkoyak karena di cakar oleh Erinyes gila itu. Untung saja hari ini hari Minggu. Aku merasa bersalah dengan Bryan. Aku juga belum memberi jawaban mengenai pernyataannya tadi malam.
Bagaimana kalau aku keluar saja dari sekolah? Tapi aku rasa itu tidak mungkin. Aku harus berjuang untuk memecahkan ramalan Sang Oracle dan mencari pasanganku.
"Lebih baik aku obati dulu lukamu Elle.Aku yang melihatnya saja sudah ingin pingsan."
Karena sedari tadi aku berpikir,aku tidak sadar ada Kanton yang datang sambil membawa obat-obatan. Walaupun dia kecil seperti kepiting, tapi dia memiliki kemampuan mengangkat yang besar.
"Terima kasih Kanton, aku tau kau selalu ada untukku" balasku sambil tersenyum.
Kanton mulai mengambil obat merah. Perlahan-lahan, obat itu mulai menjalar ke sekitar bahuku.
"Shit, ini sangat perih sekali"sambil memegang bahuku.
Kanton diam tak merespon. Dia masih saja meneteskan obat itu sambil mengucapkan sumpah serapah. Mungkin karena aku berteriak terlalu keras. Setelah itu dia mengambil obat yang tempatnya berwarna biru. Aku langsung menjauh dari nya.
"Hei, kenapa menjauh Elle?" katanya dengan heran.
"Apakah itu akan sakit? Aku tidak mau terasa perih lagi" kataku sambil menatap horor obat itu.
"Ini berbeda Elle, mendekatlah. Pasti ini akan terasa dingin di kulitmu"
Awalnya aku ragu mendengar perkataan Kanton. Tapi aku juga ingin bahuku sembuh dan tidak berbekas. Aku mendekat kearah Kanton. Dia mengambil kapas dan menuangkan obat itu di kapas itu.
Dia menempelkan kapas itu di bahuku. Ternyata benar katanya, bahuku jadi terasa dingin dan lebih sejuk. Aku memejamkan mataku untuk merasakan dinginnya obat itu.
"Benar kan yang aku bilang Elle? Kamu saja yang terlalu takut" katanya dengan sombong.
Aku hanya diam saja menanggapi perkataannya. Kemudian Kanton mulai bersuara.
"Elle, sekarang Bryan sudah mengetahui semuanya. Apa yang akan kamu lakukan setelah hal ini?
Aku menjadi murung kembali.Besok hari senin,yang berarti aku akan kembali ke sekolah. Jika aku menceritakan semuanya, dia tidak akan percaya padaku.
"Entahlah Kanton, semuanya terlalu cepat. Bryan tidak akan percaya kepadaku. ARGHHH, kenapa aku harus kacau begini. "
Menangis. Ya, aku menangis. Seorang Siren seperti aku tidak pernah menangis sebelumnya. Tapi kenapa hal yang tidak penting seperti ini bisa membuatku lemah.
"Elle,apa kamu merasakan sesuatu ketika bersama Bryan?" tanyanya berhati-hati.
"Aku hanya merasa nyaman saat bersamanya."
Dia tersenyum mendengar perkataanku. Aku masih menangis dan tidak memperdulikannya. Setelah itu, terdengar suara pintu yang ditutup. Kanton sudah keluar dan membiarkanku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Siren's
FantasyMakhluk mitologi dengan suara yang indah. Mampu membuat siapa saja tunduk padanya. Itulah Elle. Ramalan Sang Oracle membuatnya harus memecahkan ramalannya. Dan apakah dia mampu menemukan yang hilang dan mengembalikan keadaan seperti semula? Start :...