Aku Di Dasar Laut

80 4 1
                                    

Pernah berpikir gak sih kalian? Gak mungkin di zaman yang modern ini ada makhluk aneh begituan.

Kalian pasti sudah tebak siapa aku sebenarnya. Ya, aku, Bryan Carolus Paul. Tapi itu kenyataannya. Malam dimana seharusnya menjadi malam yang romantis menjadi malam yang buruk.

Tapi, aku masih pusing. Bagaimana bisa ada makhluk yang berwujud seperti setan bisa terbang.

Malam itu, aku sudah menyatakan isi hatiku padanya. Tapi, Elle sama sekali belum menjawabnya.

Tiba-tiba si setan itu datang dan langsung menyerang Elle. Aku gak bisa berkata apa-apa. Bahkan tubuhku terasa kelu untuk melindungi Elle dari setan gila itu.

Elle yang berhasil membunuh setan itu, langsung kehilangan kesadarannya. Aku yang tidak tega langsung menggendongnya, dan membawanya pulang kerumahnya.

Ketika aku ingin masuk ke dalam kamarnya, samar-samar aku melihat makhluk yang hampir menyerupai kepiting, tapi dia sangat kecil.

Aku mulai ketakutan.

Dengan cepat aku masuk ke dalam kamarnya dan membaringkannya. Selesai membaringkannya, aku langsung keluar dan meninggalkan rumahnya.

Entah kenapa, aura di rumah ini sangat mencekam.

***

Sampai dirumah, aku disambut oleh Vanya.

"BANG IAN," dan dia langsung merentangkan tangannya memintaku untuk menggendongnya.

"Vanya kenapa belum tidur?"

"Vanya, mau tungguin bang Ian," ucap Vanya dengan tampang polos. Seketika rasa capekku hilang dengan melihat wajah Vanya.

Vanya ini adalah adik dari papaku. Orang tuanya pergi ke Paris karena ada masalah kantor cabangnya.

Nasib Vanya dan aku tidak ada bedanya. Seharusnya masa kecil kami penuh dengan keindahan. Tapi kedua orang tua kami selalu sibuk dengan urusan kantornya.

Perlahan kubaringkan dia di tempat tidur. Memang ada kamar khusus buat Vanya, karena dia sering dititip kesini.

Ruangannya di cat dengan warna Pink, dengan gambar Unicorn.

Aku tutup pintu itu perlahan-lahan supaya tidak muncul bunyi.

Setelah itu, aku kembali ke dalam kamar dan mengganti pakaianku. Sial banget kayaknya hari ini.

Baju yang sudah ku pakai aku buang. Kenapa? Karena pakaian ku sudah kotor. Katakanlah aku sangat boros. Tapi memang itu kenyataannya.

Mandi. Cara ampuh untuk menyegarkan badan.

Selesai mandi aku berpakaian dan kembali ke ranjangku sambil minum soda dan membuka laptop.

Kali ini aku penasaran kali dengan makhluk yang menyerang Elle tadi.

Kalau gak salah, tadi Elle menyebutkan nama makhluk itu Erinyes. Banyak sekali foto makhluk ini. Sangat, creepy. Yang tadi aku lihat lebih seram.

Erinyes atau Erinys ini adalah sekelompok dewi yang bertugas untuk memberikan hukuman dan pembalasan kepada orang yang berkata tidak jujur, bertindak melampaui batas atau mengatakan sesuatu yang buruk kepada dewa.

Dewi? Pembalasan? Apa-apaan ini. Oh iya, bahkan makhluk itu juga tadi menyebutkan bahwa Elle adalah makhluk Siren.

Mending aku cari tau, kayaknya bakalan seru ini. Aku ketik Siren, dan... Bravo. Muncul berbagai gambar makhluk ini.

Wow, sangat cantik. Tapi, kakinya berbentuk seperti ikan. Aku rasa Elle memakai sesuatu sehingga dia menggunakan kaki manusia.

Siren adalah makhluk berwujud setengah wanita setengah burung yang menyanyikan lagu pada para pelaut yang lewat. Orang yang mendengar nyanyian mereka akan menjadi tidak sadarkan diri, sebagian menabrakkan kapal mereka ke batu karang dan sebagian akan menenggelamkan diri ke laut.

The Siren'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang