Mendapat Ramalan yang Menegangkan

295 32 13
                                    

Namaku Brielle Cordelia Jackson.

Umurku 15 tahun. Hingga beberapa bulan yang lalu,aku siswi sekolah SMA IMMANUEL PAUL, sekolah swasta untuk anak anak orang kaya. Selain itu, aku memiliki kerajaan di lautan. Dan seperti yang kalian tau, aku bukan manusia. Ayahku dan ibuku adalah raja dan ratu di kerajaan itu. Aku juga memiliki sahabat yang merupakan makhluk laut. Namanya Kanton.

Mengapa aku sekolah disini?

Yah.Tujuanku sekolah disini adalah untuk memcahkan ramalan sang Oracle.Dan ayah berkata padaku supaya aku bisa beradaptasi dengan manusia.

Inilah kisah awalku dimulai...

15 OKTOBER 2017

"Elle...putirku..kemarilah..duduklah disebelah ayah." Kata Ayahku, Raja Alex, sebenarnya aku sempat heran kepada ayahku ."Ada apa ayah?"

"Begini nak, kamu sudah berumur 15 tahun. Menurut tradisi kita sebagai seorang Siren,ketika mereka sudah berumur 15 tahun, mereka bisa pergi untuk berbicara kepada Sang Oracle." Sang Oracle adalah orang yang bisa dikatakan sebagai peramal. Ia berwujud roh dan sangat menakutkan. Tetapi semua ramalan yang mereka katakan sangat nyata.

"Dimanakah aku harus menemukan Sang Oracle ayah?Aku belum pernah berjumpa dengan dia."

"Pergilah ke sebelah timur laut.Disana kamu akan menemukan sebuah goa yang berwarna emas.Pergilah,sampaikan kepada ayah dan ibu apa yang Sang Oracle katakana kepadamu.Ayah menantinya." Kata ayahku

"Baiklah ayah,aku akan menuruti perintahmu."

Kemudian,aku menuruti perintah ayahku untuk pergi ke timur laut.Ayahku bilang,aku harus dikawal oleh dua penjaga kerajaan.Oh ayolah,,menurutku ini sangat berlebihan.Kalian tau?Ayahku memiliki sikap over protectif.Jadi tidak heran bukan?

"Tuan putri,kita sudah sampai." Kata Darius

"Terima kasih darius."Dia hanya membungkuk saja.Aku hanya memutar bola mataku malas.

Aku berjalan kedalam goa itu.Dinding dinding goa itu penuh dengan tulisan kuno yang kuanggap itu adalah ramalan.Ada juga gambar leluhur leluhur di kerajaan ku,termasuk ayahku.Aku mencium bau Bangka yang sangat bau.Goa ini sangat gelap,batinku berkata.Sampai didalam goa,aku melihat sebuah peti yang berdiri dan didepan peti itu ada sebuah kertas dan bola ajaib.Ketika aku menyentuh kertas dan bola itu,peti itu terbuka dan yang keluar dari peti itu adalah roh hijau,yang kuyakini adalah sang oracle

"Terpujilah sang Oracle sampai selamanya.Akulah arwah delpi,penutur nujum Phoebus Apollo,pembantai Python yang perkasa.Mendekatlah,wahai pencari,dan bertanyalah."

Ingin rasanya aku kabur dari tempat ini.Suaranya sangat menusuk di telingaku,sehingga membuat aku bergetar.Aku hanya menghelas panjang.Aku mengumpulkan keberanianku dan bertanya kepadanya,"Apa takdirku?"

Kabut itu mulai masuk dalam tubuhku sambil berkata

"Kau akan pergi ke utara laut,dan menghadapi berbagai makhluk yang menurutmu aneh.Kau akan dikhianati oleh orang yang menyebutmu teman.Akan ada lelaki yang menyelamatkan keluargamu.Semuanya akan terasa sepi,hancur,dan kecewa.Tetapi pada akhirnya kau akan hidup bahagia."

Selesai menyempaikan itu,sosok itu kembali dalam peti dan aku mulai tercengang apa yang dikatakannya.

Ketika aku berjalan keluar dari goa itu,aku berpikir tentang ramalannya yang berkata,"Kau akan pergi ke utara laut."Itu berarti aku harus pergi ke darat,alamnya para manusia.Aku harus minta petunjuk kepada ayah.

Pertemuanku dengan Sang Oracle telah usai.

***

Sampai dikerajaan,Ayahku langsung memelukku dengan erat sampai aku tidak bisa bernafas,mungkin karena sifat over protectife nya.

"Jadi bagaimana?" Tanya Ayahku

Aku menghembuskan napasku dengan panjang dengan perasaan yang masih gelisah dengan arwah Sang Oracle yang masih menakutiku.

Aku mendudukkan pantatku di kursi.Kemudian ibuku datang sambil meminum teh."Katanya aku akan pergi ke utara laut."

Tiba-tiba,"Uhuuukk,uhukk,Akhhh,APA YANG KAMU BILANG BARUSAN?!!UTARA LAUT?!!.Ekspresi yang ditunjukkan Ibu ke aku sama seperti ekspresi Ayah sekarang.

"Apa persisnya yang dikatakan Sang Oracle?"desak Ayah."Ini Penting." Jujur,aku masih bergetar bila menyampaikan hal ini kepada kedua orangtuaku.

"Dia....dia bilang kepadaku,aku akan pergi ke utara laut dan menghadapi berbagai makhluk yang menurutmu aneh.Aku akan dikhianati oleh orang yang menyebutmu teman.Semuanya akan terasa sepi,hancur,dan kecewa."

Ayahku nampaknya tidak puas,"Ada yang lain?"

Aku tak ingin memberitahunya,biarlah ini menjadi rahasia ku sendiri.Teman mana yang akan menghianatiku?Hanya Kanton lah temanku sekarang ini,itupun dia hanya hewan,tidak seperti aku.

"Nggak,"kataku."Cuman itu saja."

Ibuku mengamati wajahku."Baiklah ,Elle,Tapi,ingat ini,kata-kata Oracle sering memiliki makna ganda.Jadi,jangan terlalu difikirkan" Aku merasa bahwa dia tau aku menyembunyikan sesuatu ,dan dia berusaha menghiburku.Ibu memang ciptaan Tuhan yang sangat mengerti perasaanku.

"Oke."kataku,ingin mengubah topic."Jadi,apakah aku diizinkan ke Utara Laut?"

"Well,ayah akan mengizinkanmu,tetapi kamu harus meminta izin kepada ibumu."kata ayah

Dengan sigap,aku langsung pergi kekamar ibuku untuk meminta pendapatnya.

"Ibu,apakah aku diizinkan ke Utara Laut?" Ibuku hanya tersenyum sambil berkata,"Dulu ibu adalah seorang manusia."Aku langsung kaget,tapi buru-buru aku menutupi ekspresi itu.

"Ibu pertama kali bertemu dengan ayahmu ketika ibu SMA.Ayahmu sangat tertarik dengan ku,sampai kami berpacaran.Tak lama kemudian,satu persatu rahasianya mulai terbongkar.Dia adalah seorang Siren. Ibu sempat terkejud,tetapi,ibu mulai menerima sikap dan keberadaan dia.

Aku langsung bertanya kepada ibu,"Jadi,bagaimana ibu bisa menjadi Siren?",Ibuku berkata,"Di istana ini ada tanaman yang bisa mengubah manusia menjadi Siren."

Back to topic

"Jadi,ibu mengizinkanku?",aku bertanya,,"Ya,,ibu mengizinkanmu.Tetapi,kamu harus membawa Kanton,supaya dia bisa mengawasimu."Aku hanya mengiyakan ibuku.

***

Setelah meminta persetujuan dari Ayah dan Ibu,aku langsung pergi kekamar untuk mempersiapkan barang barangku.Aku tidak lupa membawa beberapa mutiara Akoya untuk bertahan hidup didarat.

Sejauh ini,hanya Kanton yang selalu menemaniku.Dan ketika di darat,dia akan ikut bersamaku.

Jujur....

Tidak sanggup aku untuk meninggalkan lautan dan rumah.Ketika aku menaiki kuda laut,tiba tiba Ayah dan Ibuku memelukku seolah aku akan menghilang.

"Jaga kesehatanmu Elle.Kami akan menantikanmu.Jika kau butuh sesuatu,,,pergi ke danau dan panggillah nama ayah sebanyak tiga kali."Ucap ayahku dengan penuh kasih sayang.

"Sore ini kami bisa mengantarmu sampai tengah lautan.Setelah itu,kamu harus berusaha sendiri,"kata ibuku

Petir menyambar dari atas lautan.Hujan pun turun ke bawah lautan.

"Waktunya tinggal sedikit," kata Kanton. "Kurasa kalian berdua harus segera berangkat."

The Siren'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang