Bingung

1.1K 233 7
                                    

Sudah beberapa festival musik atau konser yang didatangi Arsa dan Mahesa. Kesukaan keduanya dengan musik-musik lokal menjadi alasan pertama, kemudian alasan lainnya adalah simply karena Mahesa senang melihat Arsa menikmati konser-konser tersebut, terlebih saat bersamanya.

Ada satu momen yang dimana Mahesa merasa seperti berada di ujung tanduk dalam mengambil keputusannya sendiri. Yaitu konser pertama mereka di Kemayoran, yang dimana pemuda itu seratus persen yakin kalau ia belum begitu tertarik dengan gadis kekanakan yang sering berbicara asal itu.

Mahesa bingung, dengan perasaannya sendiri. Semua itu terlalu cepat.

Tetapi...

Mahesa tidak bisa melupakan bagaimana wajah Arsa yang penuh suka cita saat Noah menyanyikan salah satu lagu lamanya yang berjudul Walau Habis Terang. Bagaimana gadis itu menari dan melompat seperti kebanyakan orang di konser tersebut.

Kuterbiasa
Tersenyum tenang
Walau
A-a-a-a-ah ...
Hatiku menangis

Kaulah cerita
Tertulis dengan pasti
Selamanya
Dalam pikiranku

Bagaimana energi dan kebahagiaan yang dirasakan Arsa seperti berusaha masuk ke pori-pori kulitnya dan menghancurkan kesedihan yang berbulan-bulan ini seperti tidak mau meninggalkan tubuhnya.

Bagaimana Arsa membiarkan rambut hitam ikalnya menutupi setengah wajahnya karena terlalu bersemangat menyanyi dan menari-nari. Bagaimana senyumnya kekanakannya tidak pernah lepas. Seperti sudah mendambakan kebahagiaan dan kebebasan itu sejak lama.

Ralat, Mahesa.

Mahesa yang sudah mendambakan kebahagiaan dan kebebasan itu sejak lama.

Peluk tubuhku untuk sejenak
Dan biarkan kita memudar dengan pasti
Biarkan semua seperti seharusnya
Takkan pernah menjadi milikku

Kedua tangan pucat itu bergerak seakan memeluk dirinya sendiri, Arsa masih bernyanyi mengikuti si vokalis berwajah tampan, kemudian salah satu tangannya meraih tangan Mahesa yang terasa kaku untuk ikut bergerak menari bersamanya.

"Lupakan semua
Tinggalkan ini
'Ku 'kan tenang
Dan kau 'kan pergi"

Gadis itu sempat berhenti bergerak dan dengan rambut hitam yang sedikit acak-acakan, Arsa menyanyikan lirik tersebut sambil menatap Mahesa dalam-dalam seperti seakan menyuruh Mahesa untuk melupakan semua yang membebani pikirannya saat itu.

Dan menikmati momen itu.

Berjalanlah walau habis terang
Ambil cahaya cinta, kuterangi jalanmu
Di antara beribu lainnya
Kau tetap
Kau tetap
Kau tetap
Benderang

Di saat ia menjadi sensitif, dimana Mahesa kemudian lagi-lagi diingatkan dengan memori dimana ia begitu menikmati konser ini tahun lalu dengan orang yang dikiranya akan menjadi miliknya terus, Arsa malah terlihat sangat benderang saat itu.

Dengan lighting terang dari stage yang menyapu wajah halusnya yang bersinar. Ditambah senyumnya⏤baiklah, mungkin sudah saatnya untuk Mahesa berhenti bersikap denial mengenai senyum seorang Arsa.

Pemuda itu menyukai senyum gadis itu. Itu saja.

Dan biarkan kita memudar dengan pasti

Mungkin saat itu kewarasan Mahesa yang memudar.

Karena melihat Arsa yang bergerak menyanyi begitu bebas dan ekstasik, seperti seakan-akan, dialah kebahagiaan Mahesa yang selanjutnya.

'Ku 'kan tenang

Baik, Mahesa setuju.

Dan kau 'kan pergi

Tidak, jangan pergi.

GLORY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang