[03]

599 75 22
                                    





"Sejak kapan bokap lo pelihara musang?"

Itu suara Sheva. Gadis itu sibuk memperhatikan hewan berbulu coklat kehitaman yang sedang tidur di dalam kandang.

"Sebulan yang lalu, pas ngurus kerjaan di luar kota, balik-balik bawa musang," jawab Ailee.

"Lo kasih nama apa?"

"Lulu," kata Ailee lalu kembali memainkan ponselnya.

Sheva langsung tergelak. "Kenapa nggak Leila sekalian? Biar dikira sodara lo."

Ailee berdecak. "Itu juga Papa yang ngasih nama. Katanya tuh terinspirasi dari jenis tuh musang. Tuh musang jenis pandan. Tapi nama lainnya luwak. Nah, di kasih nama Lulu aja."

"Ohh..." Sheva lantas beralih ke kandang sampingnya. Memperhatikan Panda yang sibuk menggigit bambu. "Itu si Popo gamau ganti nama apa ya?" Tanya Sheva sambil menunjuk Panda milik Ailee.

Ailee yang duduk di gazebo taman rumahnya jadi melirik. "Kenapa?"

Sheva langsung berjalan menghampiri Ailee dan duduk di samping gadis itu. "Lo gatau? ituloh si Popo yang viral di tiktok. Ya Allah kek banci tau ga?? Dia sebenernya cewe apa cowo sih, heran."

"Peduli gue?" Tanya Ailee retoris.

Sheva berdecak. "Yaudah deh, gue ntar bilang aja ke bokap lo. Sekalian pdkt."

Ailee memutar bola matanya malas. Sudah hafal betul dengan sikap Sheva. Emang sering kegatelan sih, katanya pengen punya suami duda kaya raya.

Ah, ngomong-ngomong soal Sheva yang datang ke rumah Ailee. Ailee sudah keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu dan Sheva berencana untuk mengajak Ailee jalan-jalan agar  gadis itu tidak bosan.

Tapi harus izin pada Saga terlebih dahulu. Tapi hari ini Saga tidak dirumah. Padahal Sheva sudah datang bersiap untuk meminta izin.

"Ini terus gimana? Jadi nggak nih?"

"Jadilah!" Seru Sheva. "Gue telfon bokap lo."

Panggilan pertama tak terjawab. Panggilan kedua saat dering ketiga langsung diangkat membuat Sheva tersenyum bangga.

"Halo, ada apa Sheva?"

"Begini om, aku lagi dirumah om nih."

"Iya om tau."

"Oh, bagus deh kalo om tau. Jadi bolehkan Ailee aku ajak jalan jalan?"

"Kemana?"

"Ke caffe depan aja kok."

"Depan mana? Depan komplek?"

"Caffe depan lapas."

"....lapas?"

Ailee memutar bola matanya malas. Sementara Sheva malah cengengesan. "Lapangan basket maksudnya om. Samping GOR itulohhh."

"Jauh banget."

"Ya allah om, kita udah bukan anak SMP lagi ya om kalo main di depan komplek aja."

Neighbor Enemy [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang