[31]

135 13 0
                                    














"Ada yang sakit, nak?"

Ailee melirik sebentar kearah pria yang barusan berkata. Kemudian menggeleng pelan. "Ailee mau istirahat, maaf ya om."

Sementara pria yang tak lain adalah Sehan itu mengangguk sebentar. "Papah pulang ya,"

"Om Sehan ga perlu kesini lagi. Ailee udah sama Papah."

Garis wajah Sehan nampak menurun. Kemudian mengangguk pelan. "Kalo itu mau Ailee, gapapa. Papah pulang dulu, cepet sembuh ya," Katanya sambil mengusap pucuk kepala Ailee.

Ailee menghela nafas. Meski Ailee mau menerima kenyataan perihal ayah kandungnya, tapi Ailee tidak bisa begitu saja menyebut Sehan sebagai papahnya. Mau bagaimanapun juga, Ailee akan merasa bahwa Saga adalah papah satu-satunya. Bukan sehan atau yang lainnya.

"Misiii," Kepala seorang cowok menyembul di pintu. Menyadari Ailee menatapnya, cowok itu langsung masuk ke dalam ruangan Ailee. "Halo kak? Apa kabar?"

Ailee diam sejenak. Mau mengusir, tapi cowok itu sudah terlanjur masuk.

"Baik,"

"Nih ada bingkisan buat kakak baru gue," Cowo itu meletakkan sebuah paperbag keatas nakas.

"...kakak baru?"

Cowo yang tak lain adalah Cendana itu nyengir. Memperlihatkan deretan gigi putih rapi nya. "Iya, sekarang kak Ailee jadi kakak tiri gue kan?"

Ailee berdecak pelan. Tak urung mengangguk. "Makasih."

"Santai, btw mau jalan nggak?"

"Lo nggak liat gue lagi dimana?" Tanya Ailee retoris. "Bisa-bisanya ngajak jalan,"

"Maksudnya jalan-jalan di taman, kak. Sumpek gasih di dalem terus."

Ailee mencoba turun dari brankar. "Gue maunya ke rooftop, bukan ke taman."

"Mau ngaapinnn??"

"Bundir."

"Astaga naga," Cendana langsung menahan lengan Ailee. "Jangan kak, gue gatau tadi lo ngomong apa aja sama papah. Tapi kalo ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kalau papah ada ngancem kakak, bilang aja. Gue bakal dukung kak Ailee," Jelas Cendana dengan wajah meyakinkan.

Sementara Ailee melengos. Memilih untuk mengambil infusnya dan membawanya keluar.

"Kak,"

"Diem." Decak Ailee yang terus berjalan menuju rooftop. Mau tak mau Cendana mengikuti langkah Ailee.

Ailee dengan wajah malasnya dan Cendana yang tampak sangat khawatir. Cowok itu sudah berfikiran negatif. Takut kalau Ailee tiba-tiba loncat dari rooftop dan Cendana akan menjadi tersangka karena tidak mencegah Ailee. Tapi jika Cendana kabur, bagaimana nasib Ailee yang akan lonc——

"Lah? Gajadi loncat?" Cendana mengerjap bingung karena Ailee malah duduk dipinggir pembatas dengan kedua kaki yang melayang kebawah.

Ailee melirik sinis. "Lo mau gue loncat terus mati?"

"Ya janganlah." Lalu ikut duduk disamping Ailee. Mengambil alih infus yang tadi dipegang Ailee.

"Di dalem ngebosenin. Pengen ngerasain udara luar."

Neighbor Enemy [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang