"Kalo gue sih prefer coklat daripada strawberry. Cuman ya ga bikin gue langsung ngejudge kalo strawberry ga enak. Gue tetep suka strawberry kok," Terang Ailee.
Kali ini kelas mereka mendapatkan tugas praktek untuk membuat es puter dengan memperhatikan penurunan titik beku larutannya. Kelompoknya milih sendiri dan Ailee mau samaan aja kayak sebelumnya. Bertiga, ada Jevan Sheva sama Ailee.
Untuk tempat prakteknya sih di bebasin sama guru mapelnya. Cuman ga boleh di dalam ruangan. Soalnya nanti harus ada bukti video juga. Makanya banyak yang milih di taman, lesehan gitu di rerumputan tapi di gelar tiker dulu biar ga kotor. Bener-bener kayak orang piknik sih ini.
Padahal yang terpenting dalam praktek ini tuh soal waktu dan sifat koligatif larutannya. Tapi kalo ada Sheva, apa sih yang gak dibikin ribet? Soal rasa es puternya aja di ributin. Padahal Ailee sih terserah, Jevan pun sama halnya. Katanya ngikut aja. Sementara Sheva? Harus nanyain satu-satu anggota kelompoknya, mau rasa apa?
"Okey, jadi keputusannya bikin yang matcha aja gimana?"
Satu timpukan berhasil mendarat di kepala Sheva. "Terus gunanya lo nanya-nanya soal pendapat rasa coklat sama strawberry ke gue tuh buat apaaaa???"
Sheva dengan tidak tau dirinya tersenyum manis. "Sebenernya cuma formalitas aja. Gue udah nyiapin rasa matcha soalnya Jevan suka matcha."
Jevan yang namanya disebut-sebut hanya pasrah. Mau ngelak ya malah tambah runyam. "Yaudah, gue ambil es batu sama garemnya dulu."
"Oke! Gue dokumentasi ya," Kata Sheva.
"Terus yang bagian muter siapaa?"
"Ya lo lah!"
Ailee berdecak pelan. "Anjir lu, Shev."
"Ahahhahaha!"
"Eh? Helgaaa!!" Seru Ailee begitu melihat Helga yang muncul dari arah kantin sambil menyeruput es coklatnya.
"Kenapa?"
"Bantuin nge video bisa? Soalnya kalo Sheva yang nge video, nanti Sheva nya ga keliatan."
"Oh bolehh," Helga menerima ponsel Sheva dan mulai mem video cara kerja mereka. Mulai dari menyiapkan alat dan bahan sampai proses pembuatan.
"Itu di skip-skip gapapa kok. Ntar masih gue edit juga," Pinta Jevan yang di angguki oleh Helga.
Holga, Genta sama Marvin tiba-tiba datang. Mau apalagi kalau bukan ngerecokin. Tadi aja Genta udah ngemilin chocco chips yang ada di toples.
"Salah sendiri pake bawa topping segala. Ribet bener," Komen Marvin.
"Dih sewot banget deh, gue yang bawa ga merasa ribet tuh," Balas Sheva. Sheva itu emang agak sensi sama Marvin sejak Ailee uncrush cowo itu. Padahal Ailee biasa aja.
"Mau waffer?" Tawar Ailee pada Holga yang duduk di sampingnya.
"Boleh-boleh. Yang strawberry ada?"
"Ada Ga, buah strawberry pun ada. Mau yang mana nih tinggal pilihh," Sahut Sheva.
Jevan yang melihat kerempongan Sheva, hanya terkekeh pelan kemudian lanjut memutar kaleng esnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighbor Enemy [end]
Teen FictionKarena masalah gaun terbang milik mamahnya, Holga harus berurusan dengan gadis menyebalkan yang tak lain adalah tetangganya sendiri, Ailee. Mau tak mau, Holga harus bisa mengambil hati Ailee agar gadis itu dengan suka rela mau mengembalikan gaun ma...