[20]

232 31 5
                                    

Beberapa part kedepan kebanyakan Holga ya, ailee nya nantian


cepet cepet nyelesain work ini, soalnya gasabar mau publish love attack😋

🐣🐣🐣




Weekend kali ini menjadi hal yang membosankan bagi Helga, karena kedatangan Anna di kediaman mereka,katanya sih libur semester kampusnya. Tapi Helga tidak peduli. Yang jelas, hari jatah untuk bermalas-malasan Helga malah menjadi suram seketika. Helga harus melihat betapa pilih kasihnya Wina pada Anna.

"Mah, nanti jadi masak cake coklat kan?"

Wina mengangguk. "Jadi kok. Kamu mau apa lagi? Mumpung libur mamah," Tawar Wina pada Helga.

Helga nampak berfikir. "Enggak deh kayaknya. Itu aja."

"Pakee strawberry yaa mahhh!!" Seru Holga yang tiba-tiba datang. Membuka kulkas dan mencari minuman kesukaannya- jus strawberry.

Tapi gadis berpiyama coklat susu itu ikut menyerobot. "Ihhhh Holgaaa, kak Anna duluuuu!!"



Holga mendelik. Kemudian mengambil sebotol jus strawberry nya secara paksa. "Apaan sih lu. Punya gue ini."

Anna ikut mendelik. "Yaudah sih! Gue ambil chocco matcha aja!"

Helga memperhatikan keduanya dalam diam. Sementara Wina terkekeh pelan.

"Kalian ini dari kecil, apa-apa diributin," Katanya tak habis fikir.

Holga memilih acuh dan kembali ke ruang TV untuk menonton acara gosip pagi-pagi.

Anna menghampiri Wina sambil memakan coklat matchanya. "Mau masak ya, kak."

"Berasa muda banget nih dipanggil 'kak'," Celetuk Wina.

"Kata Mami suruh panggil kak sih. Apa aku panggil mamah aja, biar sama kayak Helga?"

Helga mendelik. "Enak aja! Udah bener panggil Kak, lu apaan dah? Harusnya gue panggil lo tante!"

"Helga!" Tegur Wina.

Helga berdecak pelan. Lalu keluar dari dapur dan memilih ikut Holga menonton acara gosip. Ada Jordan juga.

"Heran banget anjir, jadi cewe mah gausah pikmi!" Dumel Helga.

"Brisik lo," Desis Holga, merasa terganggu dengan kehadiran Helga.

"Biarin!" Ketusnya. "Lagian apaan sih pagi-pagi kok caper banget!"

"Jangan marah-marah teruslah, Hel. Nanti cepat tua," Kata Jordan, setelah lama menyimak.

"Ya gimana nggak marah sih pah kalo dirumah ada si caper itu."

"Hel, ga baik ngatain orang begituuu..."

Helga berdiri dari duduknya. "Belain aja terus, sekalian semua orang belain tuh pikmi Anna."

Holga menyipitkan matanya. "Dateng bulan gasih lo?"

"Kenapa emangnyaa?!" Sewot Helga.

"Bacot mulu dari tadi,"

Neighbor Enemy [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang