[23]

235 22 7
                                    

yg kemaren publish salah ngedraft dan revisi, maaf guys. baca ulang nya bagian akhir aja

•°•°•°°•°•°°•


"Serius gapapa?" Tanya Sheva sekali lagi.

"Gapapaaa, udah sana, bokap lo nungguin tuh." Usir Ailee.

Akhirnya Sheva mengangguk. Sementara Ailee langsung menuju parkiran. Matanya tak sengaja menangkap sosok Holga yang tengah berbincang dengan Helga. Lalu Helga pulang, sendiri.

Hal itu membuat Ailee mengernyitkan keningnya heran. Kemudian tersadar kalau Holga memakai jersey. Artinya cowok itu akan basket.

"Kak Ailee!" Ailee menoleh. Mendapati Cendana memakai jersey yang berbeda dengan yang di pakai Holga.

"Kenapa?"

"Kak Ailee mau pulang?" Ailee mengangguk.

"Nebeng boleh ga ya? Soalnya ban motor gue kempes nih, bocor kayaknya." Lanjut Cendana disertai cengiran.

Ailee melirik ban motor sport milik Cendana yang memang kempes. Lalu beralih menatap Cendana.

"Nggak latian basket lo?"

"Enggak, hari ini khusus kelas duabelas. Ada turnamen kayaknya."

Ailee memakai helmnya. "Emang kelas sepuluh gaboleh join?"

"Gatau sih kak, kayaknya emang ngambil tim dari kelas duabelas aja deh."

"Ohhh, yaudah yuk. Lo yang depan ya tapi,"

Cendana langsung berbinar. "Oke sip! Make helm dulu bentar."

Ailee naik ke boncengan Cendana. Sekitar lima belas menit, mereka sampai di rumah Cendana. Rumah Cendana begitu besar dan megah. Tak kalah besar dengan rumah Ailee.

"Mampir dulu yuk, kak."

"Ehh gausahh, langsung pulang aja."

"Gapapa ayo, Mama nggak gigit kok."

Ailee melotot kecil saat Cendana menarik tangannya. Memaksa untuk masuk ke dalam rumah besar itu.

"Mamaaaaa Cendana pulanggg!!"

"Iyaaa bentar, mamaa di dapur."

Cendana terlihat sangat bahagia bisa mengajak Ailee ke rumahnya. Sementara Ailee sedikit takjub dengan isi rumah Cendana yang kebanyakan berisi foto-foto Cendana saat masih kecil. Lalu foto Cendana bersama ibunya yang sangat cantik.

"Itu gue sama mamah pas mau pindah ke Indo."

Ailee menoleh. Sedikit heran dengan Cendana yang tidak malu menunjukkan foto masa kecilnya pada Ailee. Padahal cowok biasanya akan malu saat foto masa kecilnya dilihat.

"Emang dulunya nggak tinggal di Indo?"

"Gue pindahan dari Jepang. Ini pas gue sekitar umur dua sampe tiga tahun."

Ailee mengangguk paham. "Ohhh, cuma berdua?"

Cendana terkekeh pelan. "Bertiga dong, sama papah. Ini papah yang ngefotoin." Terang Cendana. "Kalo foto yang bertiga ada kok, di pajang sebelah——"

"Ehhh, bawa pacar??" Seorang perempuan cantik itu berjalan dari arah dapur. "Tangan tante masih basah, sayang."

"Gapapa tante." Kata Ailee sembari menyalimi mamah Cendana.

"Aduh cantik banget sih pacar Cendana."

"Bukan tante, saya kakak kelasnya aja kok. Bukan pacar."

Mamah Cendana tersenyum penuh arti. "Namanya siapa cantik?"

Neighbor Enemy [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang