Empat

16 3 0
                                    

Setelah makan makan,orangtua alang berpamitan untuk pulang. Tetapi alangnya tidak ikut karena arlenia membujuknya untuk berlama dirumahnya.

Tidak dengan raga,ia malah benci arlenia berlama lama dengan cecunguk itu. Ia mencoba mengusir alang tetapi arlenia malah memasang tampang yang membuat raga berhenti menyuruh alang pulang.

"Lang" ucap arlenia mencubit jasnya.

"Hmm" gumam alang.

"Alang pernah cinta sama seseorang ga?" gadis itu hanya cemberut dan menjenggut jenggut rambut alang pelan.

"Emangnya kenapa? Lo lagi suka sama seseorang?" alang mencubit pipi kanan gadis itu,gadis itu hanya meringis kesakitan dan memukul kencang bahu alang,bukannya kesakitan alang malah tertawa terbahak bahak.

"Alen pernah suka sama seseorang tapi dianya gasuka sama alen,terus kata sipokemon itu namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Maksudnya itu apa ya lang?"

"Yaelah ga gaul lo! Taunya boy band korea doang,najis!" pekik alang sembari memasang raut wajah yang jijik.

"Suka suka alen dong!" tegas arlenia yang meninggalkan alang sendirian diluar rumah,dengan tak berdosa alang langsung kabur kerumahnya dan menghembuskan nafas leganya karena ia bisa pulang dan mungkin besok alang akan mati ditangan raga.

***

Arlenia menuruni motor kakaknya,ia menundukkan kepalanya dan memanyunkan bibirnya. Raga tau pasti adiknya ini sedang ada maunya doang.

"Jadi mau lo apa,gausah manja gitu deh,jijik" pekik raga.

"Mau alen,minta duit ke abang!" ucapnya dengan polos.

"Aelah len! Lo udh dikasih uang,sehari gocap! Gausah licik! Ga gue gamau ngasih lo duit,sana sana masuk!" raga hendak pergi tetapi ia melihat raut wajah arlenia yang membuat orang gajadi mengatakan 'ga'. "Yaudah nih,lo belajar yang rajin ya supaya sukses" raga membuka helm nya sedikit dan menyiumi kening adiknya,dan ia pun meninggali adiknya didepan gerbang.

"Asyik! Lumayan buat beli kuota" ucap arlenia berjalan menuju kelas sembari menciumi uang biru nya itu.

"Ah elah,bangga banget si panda dikasih bambu sama semut!" ketus thalita yang kedua kakiknya dinaikkan keatas mejaa Sangat sopan!.

"Bagus! Baru tau gue pokemon bisa sesopan ini" cibir arlenia yang perlahan menaruh tasnya.

"Gapernah nonton dragon ball si,jadinya norak!" gerutu thalita menuruni kedua kakiknya.

"Apa hubungannya?" ucap arlenia kesal.

"Dragon ball seenaknya nendang bola kan? Dan gue seorang pokemon boleh juga dong seenaknya" thalita membuang muka dari arlenia dan menggumam,dan begitu sebaliknya arlenia juga membuang mukanya.

Kemudian seseorang menjambak rambut keduanya sampai mereka meringis kesakitan,mereka menoleh kebelakang dan ternyata pelakunya adalah alang.

"Sakit alang!" pekik arlenia.

"Bego banget si jadi orang! Otak lo masih ketinggalan dirumah ya lang?!" lirih thalita mencubit tangan alang,arlenia pun mencubiti tangan alang. Lagi lagi alang hanya tertawa dan tidak kesakitan,bagi alang itu hanyalah gigitan semut.

"Kalo pokemon sama panda berantem gabakal selesai bocah!" ucap alang yang menduduki meja arlenia dengan tak berdosa,keduanya hanya menggumam pelan,mereka masih kesakitan rasanya rambut mereka akan rontok semua.

"Kenapa ga bakal selesai,tinggal minta maaf" ucap arlenia dengan sinis.

"Bayangin deh,panda bisa kunfu dan senjatanya itu bambu. Sedangkan pokemon hanya listrik api air atau apalah itu..."belom melanjutkan,teman teman mereka datang dengan santai mengambil keripik yang sedari tadi alang pegang.

A R L E N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang