Enam Belas

14 3 0
                                    

Raga mengajak arlenia jalan jalan pada malam hari, arlenia mengiyakan saja manusia sejomblonya itu. Mereka selalu dilihat oleh orang orang kalau mereka itu cocok, padahal mereka hanyalah adik kakak.

Raga mengajak adiknya makan disebuah restaurant yang sedang trending disosmed. Sehabis makan, ia mengajaknya kepuncak yang terdapat pemandangan indah, malam hari saja puncak masih ramai dengan orang pacaran.

"Abang, arlenia ngantuk!" ucap arlenia, raga langsung mengangkat tangan kanannya dan melihat jam singaporenya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Raga mengangguk dan tersenyum ke adiknya itu.

"Ayo" ucap raga mengulurkan tangannya ke arlenia. Arlenia menatap malas ke tangan raga dan memanyunkan bibirnya.

"Gendong bang!" ucap manja arlenia.

"Ck" taga menghembuskan nafas kasarnya sambil menggaruk garuk belakang kepalanya yang tak gatal, ia menengok ke kiri dan kekanan dan langsung menggendong arlenia ala bridal style yang membuat arlenia terkejut.

"Gendong belakang maksud arlenia bang!" tukas arlenia sembari memeluk leher raga. Raga melanjutkan melangkahnya saja tanpa mendengar arlenia yang meminta turun.

"Berisik len, udah lo tidur aja" ucap raga risih.

"Malu diliat orang orang!, disangka kita pacaran" cemeberut arlenia.

Dipertengahan jalan, seorang kakek kakek juga nenek nenek sedang membawa cucunya bermain disekitaran sono.

"Semangat ya dik" ucap nenek itu tersenyum keraga.
Raga membalas senyumannya.

"Yang langgeng ya kak" ucap seorang bocah yang mengacunkan jempolnya ke raga. Raga menyengir sedangkan arlenia menyembunyikan wajahnya dibahu raga.

Saat raga memasukkan arlenia kemobil, raga mengedipkan satu matanya ke arlenia dengan memonyongkon mulut dan bibirnya. Arlenia bergidik jijik dan memalingkan wajahnya.

Saat raga ingin masuk ke mobil, tiba tiba dikejutkan dengan alang membawa dila. Arlenia mengangkat wajahnya dan melotot kearah mereka berdua yang sedang tertawa tawa dengan raga, hatinya sakit saat melihat alang menggenggam erat tangan dila.

"Katanya bohong!, mana tha, mana yang bohong" batin arlenia sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Lo sama siapa bang" ucap alang melihat kekaca mobil.

"Oh, sama cewek gue" ucap raga sedikit meninggi.

"Oh, baru tau gue lo punya pacar" ucap alang menyengir. Raga pamit pulang ke alang dan masuk ke mobil.

"lo punya cewek ya lang...Haha punya ide gue!" batin raga sembari menatap arlenia. Arlenia menatap balik ke raga dan memanyunkan bibirnya, ia memukul mukul bahu raga.

"Abang!, siapa juga yang cewek abang!" teriak arlenia. Raga hanya menghindar sembari tertawa.

"Gue punya ide..." potong raga. Arlenia menunggu abangnya untuk melanjutkan percakapannya. "...Gimana kalo kita bilang ke mak bapaknya, kalo alang pacaran?" ucap alang dengan mata yang berbinar binar dan senyum yang menakutkan.

"Boleh!" tukas arlenia yang membuat raga terpelonjat kaget.

Arlenia tersenyum menang ke raga, raga pun begitu. Keduanya tertawa sambil bertepuk tangan.

A R L E N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang