Arlenia tidak biasanya bangun pagi, ia bilang kalau dirinya sedang tidak enak badan ke orangtuanya. Tingkahnya juga seperti orang linglung, kemudian ia mencoba kabur dari kamarnya lewat jendela supaya tidak terlihat oleh orang rumah.
Arlenia berpesan ke alang bahwa untuk bolos ke warnet, arlenia tau lelaki itu pasti mendatanginya kewarnet. Selang beberapa menit, alang datang dengan terburu buru.
"Lo masih sakit len, gausah keluat keluaran dulu" ucap alang yang langsung turun dari motornya.
"Lang, gue mau jalan jalan. Bosen dirumah" pekik arlenia. Alang mengelus elus rambut arlenia.
"Gue mau ajak lo jalan jalan kalo lo udah bener bener sembuh" alang mengecup kening arlenia membuat pipi arlenia merona merah.
"Alang!, arlenia udah sembuh ko. Ayo jalan" arlenia mengecek keningnya dan menuju motor alang. Alang pasrah dan mengikuti apa yang dikata oleh arlenia.
Setelah itu, arlenia mengajak alang untuk ketaman bermain, ke mall, dan makan direstaurant. Arlenia juga mulai aneh menurut alang, sedari tadi arlenia membicarakan tentang kematian.
"Alang, coba gih baju ini. Ini bagus lang" ucap arlenia heboh dengan mengangkat baju yang digantung dibesi.
"Ga mau len, gue udah banyak banget dirumah" tukas alang sembari fokus ke game yang ada di ponselnya.
"Please lang terima baju dari alen, supaya buat kenang kenangan. Nanti farasya, radit, galung, thalita juga kebagian kok" rengek thalita. Alang mengangguk dan alen langsung mengambil baju yang sama untuk teman temannya itu.
Mereka juga ketempat aksesoris berada, arlenia membelikan gantung kunci dan gelang kembaran untuk sahabat sahabatnya. Melihat ada toko ice cream, arlenia langsung kesana.
"Lang, coba in punya alen. Nanti alen cobain punya alang" alang tersenyum dan langsung menjilat pipi bawah alen yang ada ice cream nya, seketika arlenia terkaku dan wajahnya memerah.
"Punya lo enak..." ucap alang dengan tersenyum. Kemudian ia mencolek ice cream nya dan menaruhnya dibibirnya. "...Nih cobain punya gue" ucap alang dengan menunjuk ke bibirnya. Arlenia memukul mukul bahu alang dan meninggalkan alang, sementara alang hanya tertawa tawa.
"Lang, nanti malam kita belajar bareng lagi ya, ajak mereka juga ya" ucap arlenia pelan dengan menyantap makanannya.
"Tinggal bilang ke group...Habisin makanan yang ada dimulut lo dulu, baru ngomong!" tukas alang.
Sehabis makan makan, mereka pulang jam 3 sore. Mereka jalan jalan dari jam 10 pagi sampai 3 sore, alang juga arlenia di marahi habis habisan oleh para orangtua mereka, salah satunya raga.
***
Arlenia menunggu teman temannya datang, ia akan membeli cemilan dulu ke minimarket yang tak jauh dari komplek nya.
"Gue aja len!, lo perempuan. Malu dong perempuan jalan sendirian malem malem" tukas raga yang sedang merebutkan uang.
"Abang!. Arlenia kan yang paling tau cemilan yang mereka suka apa aja!" teriak arlenia dengan wajah cemberutnya.
"Gue aja!" raga melotot kearah arlenia tetapi arlenia tidak takut.
"Yang adil bareng ke minimarket!" ucap arlenia pasrah, ia menumpukkan kedua tangannya dibawah dada dan memanyunkan bibirnya, tak lupa dengan tidak berkedip supaya mengeluarkan airmata.
"Oke, lo aja len" ucap raga menyodorkan uang 200k nya itu. Ia mengecup kening arlenia. "Hati hati ya" perasaan raga tak enak kalau adik perempuan nya itu keluar malam malam begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A R L E N I A
Teen FictionArlenia Aisyandra adalah seorang gadis dengan paras yang cantik dan anggun. Mata bulat dan coklatnya, rambut panjang yang bergelombang, kulit putih dan hidung yang tak mancung juga tak pesek tetapi pas untuknya, tubuh yang mungil. Semua para lelaki...