Sembilan

11 3 0
                                    

Telah dua hari berlalu, semenjak kejadian itu arlenia sedikit benci terhadap alang, dan alang pun mengikuti apa perintah raga untuk mencueki arlenia. Mereka berdua benar benar ingin sekali berbicara, tetapi batinnya menyiksa untuk berjauhan.

"Gue heran, kenapa lo sama alang jadi bertengkar gini si? Kan alang udah minta maaf ke lo!" tukas thalita memegang tali tasnya dan bibirnya dimajukan.

"Gue yang bertengkar lo yang sewot, diem aja kalo ga tau! Pokemon hanya bisa membantu majikannya bukan temannya!" cibir arlenia.

Kata kata pertama alen si...oke, tapi kata kata yang alen terakhir ucap itu membuat thalita bergeram. Bagaimana bisa arlenia bercanda saat sedang serius?

"Len! Kalian itu sama sama saudara! Kalian har..." ucap thalita terhenti. Arlenia memajukan jari telunjuknya ke bibir thalita.

"Udah ya, gue pulang duluan!" arlenia cepat cepat keluar dari kelas, ya, disekolah cuma ada mereka berdua dan guru guru yang ada dikantor.

Tiba tiba arlenia ditarik kedinding yang menjadi penghalang, mulutnya dibekam dan arlenia dibawa ketoilet.

"Lepas!" geurut arlenia menyingkirkan tangan tersebut. Ia perlahan melihat kearah mereka...mereka! Ya, mereka adalah david, arjuna, dan anna. David dan arjuna adalah satu satunya cowok yang tidak menyukai alen, begitu dengan anna mantan kekasih alang.

"Heh cewek kampungan! Bagus lo udah ga deket deket alang lagi huh!" ucap anna mencubit pipi alenia sampai ia meringis kesakitan.

"Katanya ga mau kalah sama kita!...mana buktinya! lawan dong" tiba tiba david menendang kakik arlenia, arlenia sangat sangat ingin menangis tetapi dia harus menahan didepan orang orang ini!

"Pasti lo sengaja kan ga deket deket sama alang lagi supaya lo bisa dideketin banyak cowok!" cibir arjuna yang membantu arlenia berdiri, dengan bodohnya arlenia mau dibantu oleh arjuna,  tiba tiba arlenia disiram air segayung oleh anna. Melihat arlenia menggigil kedinginan, mereka menyilakan tangannya didada dan tersenyum sinis kearah arlenia.

"gue bukannya ga deket deket alang tuh! Alang bilang supaya kalian berhenti, dan tentang gue sengaja ga deket deket alang supaya gue dideketin cowok itu ga bener!...arjuna malah ngomongin sahabat sendiri ya" tukas arlenia menunjuk kearah arjuna dan menatap sinis kearah anna. Anna mengepalkan tangannya kuat kuat, tiba tiba arlenia di tampar oleh david dengan sangat keras, arlenia menangis saja dari pada ditahan tahan, satu tamparan lagi dari arjun. Selanjutnya anna yang ingin menampar arlenia, arlenia menutup matanya tiba tiba suara tamparan begitu keras, tetapi arlenia tidak merasakan dirinya ditampar, ia membuka matanya perlahan dan tersenyum lega melihat alang mencengkram kuat tangan anna dan ternyata juga alang menampar anna.

"Apa apaan ni, bisa nya keroyokan!" tukas alang yang sudah siap untuk bertarung dengan dua cowok itu. Dan terjadilah keributan di toilet perempuan, yang menang adalah alang mereka bertiga lari keluar toilet itu dengan meringis kesakitan.

"Makasih" arlenia tidak tahan untuk menangis dengan isakan kencang, ia memeluk alang dan menyembunyikan wajahnya didada alang. Alang tidak bisa berbalik memeluk arlenia, ia melepas pelukan arlenia dan menatap lekat arlenia.

"Maafin gue karena gue telat! Dan gue gabakal nganter lo pulang...Farasya ada didepan, lo dianter dia aja ya" alang memakaikan jaket merah tebal ke alen, alang membungkukkan badannya, wajahnya sangat dekat dengan arlenia sampai sampai merasakan nafas arlenia yang tidak teratur. Alang mengusap usap rambut arlenia, ia tersenyum tulus ke arlenia dan mengecup kening arlenia. Alang meninggalkan arlenia sendiri ditoilet.

Walaupun mereka sedang bertengkar, tetapi alang masih memperlihatkan  kepedulian terhadap arlenia, begitu juga dengan arlenia, ia kesal dengan alang tetapi juga sayang dengan alang. Kesalnya karena tidak bisa mengantar pulang dirinya, dan sayangnya karena selalu ada disamping alen kalau alen kenapa napa walaupun sedikit telat.

Arlenia tersenyum kearah farasya yang sedikit menegang karena melihat pipi alen yang memar memar begitu dan melihat bajunya basah, ia langsung menarik alen ke uks dan mengobati alen. Arlenia juga memeluk farasya dan menangis dipelukannya, sampai jam 5 sore mereka pulang.

"Farasya makasih ya, bilang ke alang kalau arlenia benci dan sayang sama alang" ucap pelan arlenia. Farasya ternyum sampai gigi putihnya terlihat, ia membelai pucuk kepala alen dengan tulus.

"Iya Arlenia Aisyandra ku" ucap farasya dengan nada bercanda, arlenia memukul mukul bahu farasya dan memasang muka cemberut, bukannya kesakitan, farasya hanya tertawa terbahak bahak.

A R L E N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang