Lima

10 3 0
                                    

Arlenia itu mempunyai keluarga yang sangat sangat peduli dan sayang terhadapnya. Mereka tidak mau arlenia terluka sedikit pun,arlenia adalah satu satunya saudara perempuan. Kebanyakan saudara arlenia adalah laki laki.

Arlenia kadang memanggil namanya sendiri dihadapan alang,tetapi didepan teman temannya,arlenia akan mengomong kasar ke alang. Sesekali arlenia mengomong kasar selain ada temannya,maka tidak segan lagi alang akan mencuekinya.

"Alang,gue titip adek gue. Awas aja kalo dia sampe kenapa kenapa!" ancam raga menunjuk kewajah alang. Dengan samangat alang mengangguk dan tersenyum kepada raga,alang dan alen juga menyiumi punggung tangan raga dan segera berangkat menuju sekolah.

"Alang,alen pingin ke mall pulang sekolah. Alang mau ga temenin alen?" ucap alen yang menaruh dagunya dibahu alang.

"Males! Gue pengen mabar sama farasya,lo sama pokemon aja si,atau si belalang tuh!" tukas alang. Belalang adalah sebutan dari bela,bela adalah keponakan jauh alen dan alang yang kini kelas 2 smk disekolah yang sama.

"Belalang? Mana mau dia,dia pasti mau kencan sama pacarnya,lang!" cibir arlenia memanyunkan bibirnya.

"Terus sama si pokemon?"

"Pokemon? Kan alang tau,pokemon gabakal mau kalo diajak ke mall gitu!" arlenia memasang raut wajah yang memelas,ia juga sengaja tidak berkedip supaya matanya mengeluarkan airmata.

Alang melihat dari kaca spionnya,ia menghembuskan nafas pasrahnya. "Ck! Iya iya gue mau" mendengar kata itu,arlenia bersorak gembira dan melepaskan tangannya dari pelukan alang.

***

Arlenia menenggelamkan kepalanya dimeja,ia memejamkan matanya,ia tidak ikut kekantin bersama teman temannya, menurutnya sekarang makanan kantin membosankan. Tiba tiba ia merasa ada bayangan dihadapannya,ia perlahan membuka matanya dan melihat siomay dan floridina disodorkan kewajahnya,ia menegakkan kepalanya dan melihat siapa yang memberikannya.

"Makan!" tukas alang. Ya,pelakunya adalah alang.

"Alen lagi ga mood makan alang" arlenia menyungkupkan lagi kepalanya dimeja.

"Lo mau sakit huh? Makan len! Kalo lo sakit,gajadi ke mall!" tegas alang yang langsung diambil oleh arlenia makanannya dan minumannya yang ada digenggaman alang.

"Panda kan gemuk,gaada sejarahnya panda itu kurus,kalo kurus nanti malah jelek diliatnya" cibir alang menduduki meja thalita yang disebelah arlenia.

Arlenia hanya mengangguk pelan saja,ia masih fokus terhadap makanannya. Tiba tiba suara gebrakan meja dari arah meja depan yang membuat alang dan arlenia terkejut setengah mati.

"Heh galang regia,yang paling tampan paling lucu paling imut tapi boong! Turun lo dari meja gue!" tukas thalita dengan tampang yang menyeramkan.

"Emang napa si suka suka gue dong" alang mengerutkan keningnya dan melebarkan tangannya seperit ingin memeluk.

"Kalo lo kentut,nanti meja gue bau! Kentut lo bau limbah tau ga" thalita kini berhadapan dengan alang dan menyilakan tangannya didadanya.

"Serba aja bau limbah!" alang mengalah saja dari pada masalahnya makin rumit,ia pun keluar kelas. Sementara itu,arlenia fokus makan dan menonton mereka berdua saja.

"Len,nanti siang anter gue ke mall yuk,mak gue nyuruh beli....apa ya lupa" mendengar kata itu,arlenia memanggil alang yang sudah ada diluar kelas dan mengasihi siomay dan floridinanya kealang.

"Makan len! Abisin!" tukas alang.

"Gajadi ke mall nya" ucap arlenia tak berdosa dan memberikan senyum polosnya kealang. Alang mengetuk keningnya dan menghembuskan nafas pasrahnya. Thalita sedari tadi hanya menganga melihat teman temannya itu.

"Lo mau len?" lanjut thalita.

"Tapi beliin boneka panda ya" alen tersenyum polos ke thalita.

"Yaudah gajadi deh" melihat senyuman polosnya arlenia,thalita hanya memalinkan tatapannya dan tersenyum geli.

"Alang,pulangnya anterin gue ke mall,pokoknya harus!" teriak arlenia dari dalam kelas,dan disambut tawa pecahnya dari thalita. Arlenia hanya cemberut melihat kegilaan temannya yang satu ini.

A R L E N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang