Enam

10 3 0
                                    

Arlenia berjalan malas menuju parkiran,mukanya terlihat masam,bibirnya dimanyunkan. Melihat kondisi temannya sepeti itu,thlita menarik rambut nya dengan keras.

"Aww! Pokemon kenapa si?!"tukas arlenia sembari mengusap usap kepalnya. Ia heran,kenapa teman temannya ini suka sekali dengan rambutnya.

"Lo yang kenapa! Muka kaya papan tulis udah tua lo!" thalita mensejajarkan jalannya dengan arlenia,tadinya thalita berjalan duluan karena arlenia lambat sekali.

"Pokemon! Gue tidur dirumah lo ya,kalo pulang gue bisa dihabisin sama abang gue. Ini duit abang gue yang gue pinjem buat beli kuota,eh malah gue borosin. Gimana nih" ucap arlenia sembari memakai helm. Ya,dia dan thalita sedang berada dimall saat ini.

"Ya dosa lo lah,harusnya lo minta maaf dan gantiin uangnya. Jangan asal ada masalah langsung kabur" perlahan thalita menyalakan motornya.

"Oke pokemon! Tumben pokemon gue pinter" dengan bodohnya arlenia tersenyum polos dan membelai helm yang thalita pakai,seharusnya ia membelai kepala temannya itu.

"Kira ini pala gue apa!" tukas thalita dan melajukan motornya.

***

"Astaga!,gue marah sama lo tapi gue juga seneng si lo udah jujur" ucap raga berkacak pinggang. Arlenia hanya menundukkan kepalanya dan memajukan bibirnya beberapa centi,ia memainkan kakiknya yang mengusap usap lantai.

"Gue gamau tau lo harus gantiin punya gue! Setengah aja gapapa ko" raga menyentil kening arlenia yang membuat arlenia meringis kesakitan. Kemudian arlenia memeluk sang kakak,dan pelukannya dibalas juga olehnya,raga mencium kening arlenia yang ia sentil tadi.

"Eh eh eh,anak mami pada kenapa nih,kaya ga ketemu satu tahun aja" ucap maminya dari pintu utama,ia tampak membawa banyak barang ditangan kanan dan kirinya.

"Arlenia berdosa sama abang,makanya arlenia minta maaf mi" arlenia perlahan melepas pelukannya dan memeluk sang mami. Dengan tak berdosa tiba tiba papinya ikut ikutan pelukan,raga takjub dengan kelakuan papinya!

"Yo makan sayang,mami beli daging sapi,ayam,fishroll,kita bakar yok" maminya menyodorkan barang barang bawaannya ke raga,dengan sangat peka raga membawa barang barang itu kedapur.

***

Arlenia merebahkan dirinya dikasur,ia memakai headshet dikedua kupingnya dan memasang lagu yang dinyanyikan oleh idolanya yaitu Nct-U.

Ia memejamkan matanya,hari ini tampak melelahkan,tumben sekali alang tidak datang kerumahnya untuk menanyai pr.

"Len,kerjain pr gue sekarang,dan gue mau main ps dulu sama bang raga" tiba tiba alang sudah ada didalam kamarnya,ia melemparkan buku prnya kemeja belajar alen. Melihat alen memakai headshet ia berkacak pinggang dan menggelengkan kepalanya sebentar lalu menghampiri gadis itu.

"Arlenia Aisyandra yang paling cantik paling imut paling lucu tapi boong! Kerjain pr gue sekarang!" teriak alang yang menindihi tubuh mungilnya arlenia.

"Alang! Sakittt!!" teriak arlenia sembari membuka headshet nya. "Alang bangun! Nanti alen jadi panda penyek lang!" mendengar itu,alang langsung bangun dan tertawa terbahak bahak dikasur arlenia. Mendengar teriakan adiknya,raga langsung kekamar arlenia yang ditutup dan membukanya dengan penuh amarah saat tau siapa yang ada didalam kamarnya.

"Alang! Ini kamar cewek goblok!" raga menyeret alang dari kasur kelantai arlenia,dan alang masih tetap saja tertawa terbahak bahak melihat wajah arlenia yang kesakitan.

"Lo ngapain adek gue! Huh?" raga berkacak pinggang dan melihatkan wajah seramnya. Alang masih tetap tertawa dan akhirnya raga menarik kedua kaki alang keatas. "Keluar dari sini atau gue banting lo?" tukas raga.

"Ya maap bang,lepasin dulu" raga melepaskan alang,alang berdiri dengan wajah yang ingin tertawa lagi. "Gue nyuruh alen ngerjain pr gue doank elah!" ucap alang santai.

Raga menyentil kening alang sekuat tenaga sampai memerah,alang pun meringis kesakitan. "Kerjain sendiri lah pinter!" ucap raga.

"Gue bodoh ko,biar alen aja yang kerjain,kita main ps aja" dengan santai alang keluar dari kamar arlenia,raga pun ikut keluar juga,tetapi ia sempat balik lagi kekamar arlenia.

"Dek,gue mohon sama lo kerjain pr alang dengan rumus yang salah ya" ucap raga yang mendekatkan wajahnya kewajah alen sampai merasakan nafas alen. Alen tersenyum polos dan mengankat ibu jarinya,raga tersenyum kepada adiknya dan membelai puncak kepala sang adik,ia pun keluar dari kamar alen.

"Huh! Dasar bool kuda!" cibir alen pelan.

A R L E N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang