Part 4

90 7 0
                                    

Sebelum baca voment dulu ya kk *_* ,supaya aku tambah semangat nulisnya :).Ya meskipun ceritanya jelek

*********

Tia pov

  Sekarang gue berada dikelas sendirian karena bel pulang sudah bunyi dari tadi. Tetapi ,ada yang berbeda hari ini karena biasanya Dafa selalu menjemput gue kekelas tapi kali ini dia mengirimkan line ke gue bahwa hari ini dia nggak bisa jemput karena dia ingin latihan basket di taman kota.

  Gue memutuskan untuk pulang sendiri karena hari sudah hampir gelap.

"Eh itu bukannya Dafa ya, gue samperin ah"ujar gue ketika sampai di parkiran dan melihat Dafa yang sedang memainkan kunci motornya .

Gue pun berjalan dengan cepat untuk menemui Dafa .

"Eh.... tunggu kenapa teman sicupu itu jalan kearah Dafa , "ujar gue memberhentikan langkah di balik pohon besar untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan selanjutnya

"Jadi ini!yang namanya basket,oke gue akan diam. Tapi kalau teman sicupu itu masih deketin Dafa, Hehh tunggu tanggal mainnya "ujar gue panas ketika melihat Dafa yang tidak pernah se romantis itu ke gue ,tapi ini Dafa memeluk teman sicupu  dan mengacak pelan rambutnya.

  Gue yang sudah tidak tahan melihat itu semua segera meninggalkan tempat itu dan berlari pulang dengan berlinang air mata.

Tia pov end

Hasna pov

"udah jam 2 tapi kok abang nggak jemput aku kesini sih"ujarku setelah bangun dari tidur dikelas hehe.

"Yaudah deh aku cuci muka dulu, nanti kalau abang udah pulang aku naik angkot  aja, a iya betul naik angkot aja "ujarku ngomong dengan diri sendiri.

Setelah mencuci muka aku berjalan kegerbang sekolah .

"Diparkiran itu bukannya bang Dafa yak"

"Bang "ujarku memeluk bang Dafa

"Eh Hasna ayo pulang "ujar bang Dafa

"Abang ini janjinya jemput aku kekelas tapi, nggak ada jemput "ujar ku ngambek

"Eh iya abang lupa, jangan ngambek dong nanti abang beliin es krim sepuas kamu deh, tapi maafin abang yah"

"Oke permintaan maaf diterima "ujarku senang

"Yaudah yuk pulang udah "ujarnya sambil mengacak rambut ku

"Ih abang. ....rambut ku kan jadi berantakan "ujarku kesal

Hasna pov end

Keesokan harinya

"Hai Hasna nggak datang terlambat lagi "ujar Nabilla

"Nggak ah guru penjaga nya jelek, coba kalau guru penjaga nya kayak Manu rios. Baru Aku terlambatin datangnya "ujar Hasna tertawa

"Emang apa bedanya? toh kalau terlambat pasti bakal dihukum juga "ujar Nabilla

"Ya bedalah Nabilla, seumpama Manu rios jadi gurunya, kita itu dapat bonus "ujar Hasna

"Hah? bonus apa?"tanya Billa yang tidak faham dengan apa yang dimaksud Hasna

"Ah kamu mah banyak tanya, bonus nya ya bisa lihatin muka Manu rios sepuasnya wkwkwkk "

"Itumah keinginan kamu "ujar Nabilla, dilanjut dengan tertawa bersama Hasna

tett tett

"Assalamualaikum anak -anak "

NabillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang