Sebelum baca voment dulu ya kk *_* ,supaya aku tambah semangat nulisnya :).Ya meskipun ceritanya jelek
* * * * * *
Tett tett
"Yaudah kak, gue balik duluan ya "ujar Billa ketika mendengar bel masuk berbunyi
"Yahh padahal gue pengen ngomong lebih banyak sama lo,ternyata enak juga ngobrol sama lo "ujar Tia
"Kakak bisa aja, gue duluan ya kak "
"Oke,kalau minggu depan lo nggak ada kegiatan kita kumpul di kafe depan sekolah ya "
"Siap " ujar Billa dan dibalas anggukan oleh Tia
"He dugong lo nggak balik ke kelas?"tanya Billa mencomot kripik kentang Risa.
"Ogahh ,males gue ,lo duluan aja, nanti gue nyusul kalau kantin nya udah tutup,iya nggak kak? "ujar Risa sambil nyengir lebar dan melirik Tia dari ekor matanya
"Hidihh apaan dah? Senakal -nakalnya gue, gue nggak pernah bolos dikantin, mendingan bolos diperpustakaan sambil ngadem "ujar Tia
"Yakan sama aja bolos kak "ujar Risa membela dirinya
"Terserah, yaudah yuk Bill kita tinggal aja nih upil badak "ujar Tia merangkul bahu Billa
"Pergi sana gue nggak peduli ,gue mau ngapelin mang udin wlee "teriak Risa menjulurkan lidah meskipun Tia dan Billa tidak melihat dan hanya bisa mendengar suara toa Risa
Setelah kepergian Tia dan Billa, Risa kembali memakan keripik kentangnya dengan santai dan bersenandung kecil. Tidak sengaja matanya melihat mang Udin yang sedang mengelap meja dan Risa mencoba menggoda atau lebih tepatnya menjahili mang udin.
"Mang udin sayang "ujar Risa dengan tatapan centilnya tapi percayalah dia cuma ingin menjahili mang udin.
Mang udin menatap takut -takut ke arah Risa.
"Iya non?" Ujarnya terbata bata
"Mang udin lihat apa sih? kayak lihat hantu aja?"ujar Risa sambil menoleh ke belakang karena arah pandang mang udin yang menoleh ke belakang Risa seperti memberi isyarat
"Oh buk lela "ujar Risa sambil menatap mang udin lagi
"Eh bentar -bentar kayaknya ada yang salah deh? "Batin Risa
Seketika mata Risa melotot sempurna dan menoleh ke belakang lagi.
"Hehehe ibu kenapa bawa pisau? Mau motong sayur ya buk? "Ujar Risa sambil menatap ngeri pisau yang dibawa bu Lela.
"Jadi selama saya dikampung kamu godain suami saya? Mau saya potong leher kamu iya?"ujar Bu Lela sambil mengacungkan pisau nya ke Risa.
Risa mengambil ancang -ancang untuk kabur dan memamerkan senyum pepsodent nya.
"Hehe ibuk tau aja,kaburrrrr. ......"ujar Risa sambil lari terbirit -birit
"Dan kamu Udin, nanti malam kamu tidur diluar "ujar Buk lela setelah kepergian Risa dan mang udin cuma mendengus pasrah.
******
Hosh hosh hosh
"Ngapain lo lari kayak gitu? Nggak jadi godain mang udin? "Ujar Billa sinis melihat Risa yang berlari ngos -ngosan
"Nggak mau deh gue godain mang udin,kapok gue, lo tau nggak istri mang udin?"
"Buk lela yang gendut itu? Emang kenapa sama dia?"
"Psycho deh kayaknya tuh orang ,kalau gue tadi nggak cepet -cepet lari udah digorok mungkin nih leher ,masak pisau karatan? Kalau pisau nya tajam berkilau pake emas mungkin gue mau di bunuh sama dia hehehe "
"Ada -ada aja lo, ya anggap aja itu teguran buat lo, supaya nggak sering bolos "
"Yehh itu mah bukan teguran, ditegur dengan cara apapun Risa tetap lah Risa, menjunjung tinggi paham bolos membolos "ujar Risa tersenyum manis sehingga menampilkan lesung pipi yang ada dipipi kirinya
"Dasar!!!Btw udah lahiran tuh anak didalam perut buk lela? Atau malah nambah anak?"tanya Billa
"Betul sekali, anak didalam perutnya nambah 6, bayangin deh gimana bentuknya sekarang? Gue aja ngeri lihat tuh badan nggak kurus -kurus, kadang gue kasian lihat mang udin yang kurus tinggal kulit sama tulang kok dipasangin sama gorila mengandung 11 anak ya?"ujar Risa
"Hush nggak boleh ngomong gitu, tapi gue kadang mikir gitu juga sih hehe "ujar Billa terkekeh dan mendapat bonus jitakan didahinya
"Yehh itu sama aja kali!!!"
Mereka berjalan dengan percakapan ringan sesekali tertawa karena ucapan masing -masing
Risa dan Billa sekarang sudah sampai dikelas, mereka berjalan santai ke tempat duduk meskipun sudah ada guru yang sedang mengajar di depan kelas.(orang cantik mah bebas)
"Hey!!!Siapa yang suruh kalian masuk?! "ujar Bu jasmin guru yang sedang mengajar
"Serah kita lah,kenapa lo yang ribet "ujar Billa diangguki Risa sedangkan teman sekelasnya memandang tidak percaya dengan apa yang barusan didengar
"Kamu ngomong sopan nggak bisa?saya ini guru kamu "ujar Bu jasmin menahan amarah
"Kenapa gue harus sopan sama lo? Emangnya lo nyokap gue? Nggak kan? "Bu jasmin diam dan tidak tau harus membalas apa.
"Lo nggak mau kan kehilangan pekerjaan lo ini? Gue tau lo punya orang tua yang sakit sak
"Stoop oke kamu boleh duduk dan kamu jangan bawa -bawa keluarga saya dalam hal ini "potong bu jasmin dan dibalas senyum miring oleh Billa
"Nah gitu dong " balas Billa
Pelajaran dimulai kembali dengan canggung dan tidak seperti pelajaran sebelum Billa dan Risa datang yang dilakukan dengan khidmat .tapi Billa masa bodo dengan itu ,dia lebih memilih mewarnai kukunya dengan santai meskipun kadang ditoleh bu jasmin tapi dia tetap tidak peduli.
Tok Tok Tok
Pak didit mengetuk pintu kelas dan dahinya mengeluarkan keringat sebesar biji nangka (canda).
"Ada apa ya pak? "Tanya bu jasmin
"Saya cari Billa, ada buk? "
"Oh ada pak ,silahkan masuk "
"Billa kamu bisa ikut bapak sebentar ke ruang guru? "Ujar pak Didit kepada Billa.
"Ngapain pak? Saya lagi males keluar pak "
"Sebentar, nggak lama kok"
"Ya ya ya baiklah "ujar Billa
Billa dan pak Didit sudah sampai diruang guru, Billa menatap wanita paruh baya yang sedang menangis sambil memilin ujung baju yang dikenakan nya
"Dia siapa pak? "Tanya Billa
"Dia....
Penasaran? Nggak dong!!!
Tunggu kelanjutannya :)