Yoora bergegas masuk ke sebuah butik,tepatnya butik Luhan sesuai dengan alamat yang kai kirim padanya,ia berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi wajah sikecil Ji-won yang berada didekapannya karena disepanjang jalan rasanya semua mata yang menatap ke arahnya adalah sekumpulan paparazi yang siap memotret dan menodongnya dengan bertubi-tubi pertanyaan, seakan-akan dia adalah artis berskandal besar saat ini.
"Eonie, chanchan.." Baekhyun orang pertama yang berlari menghampiri yoora saat kakak dari kekasihnya itu memasuki pintu butik,sumpah demi apapun ia sangat mencemaskan keadaan putranya,itu dikarenakan diluar sana sebagian orang telah mengenali wajah anaknya karena ulah ayahnya sendiri. Baekhyun khawatir yoora diserbu saat ia membawa putra semata wayangnya itu.
"Ummaaa....appaa huwaaaa"bahkan tangisan anaknya belum juga reda.
"Iyaa sayang iya, sudah jangan menangis lagi nanti kau bisa demam"semua orang yang berada disana pun ikut prihatin melihat ibu dan anak itu,tidak ada yang bisa mereka lakukan, kecuali menunggu Chanyeol sendiri yang mengabari mereka.
"Bee,bawa chanchan keatas dan tenangkan dia"perintah Luhan kepada sang adik yang langsung di iyakan oleh Baekhyun.
Setelah kepergian Baekhyun kini tinggalah Luhan dengan seseorang yang ia tau adalah kakak dari kekasih adiknya.
"mmm...m-maaf sebelumnya aku yoora, park yoora, a-aku kakak Chanyeol"terasa begitu canggung sehingga membuat yoora mengalihkannya dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Anyeong" dan dengan begitu sopan Luhan menundukkan tubuhnya sedikit untuk menghormati wanita yang ia tahu sangat terpandang didepannya kini "Byun Luhan, aku kakak kandung Baekhyun" balas Luhan dengan senyuman manisnya.
Yoora membalas senyuman Luhan tak kalah manis, namun setelah itu ia menundukkan kepalanya, mengingat apa yang telah adiknya lakukan kepada Baekhyun membuat yoora merasa tidak enak hati,ia yakin Luhan ikut merasakan apa yang baekhyun rasakan selama ia mengandung dan membesarkan Ji-won hingga sebesar ini, yoora malu ia bahkan tidak dapat melakukan apapun untuk membantu Baekhyun saat ini.
"m-maaf.." Luhan yang menyadari perubahan dari yoora pun memeluk yoora membisikkan kata penenang.
"Tidak apa-apa, semua sudah berlalu, kami tidak masalah dengan semua itu, kami baik-baik saja" ucap Luhan kembali dengan senyumannya yang membuat yoora kembali tenang.
"Aku bersungguh-sungguh luhan-ssi,maafkan segala kesalahan yang adik ku pernah lakukan kepada adikmu,maafkan kami tidak ikut serta membesar Ji-won" yoora membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf kepada Luhan, namun Luhan pikir ini terlalu berlebihan, seorang yoora park tak seharusnya melakukan ini.
"aaa...jangan seperti ini, aku telah memaafkannya, dan dia juga sudah berjanji untuk membahagiakan Baekhyun dan Ji-won setelah ini" jelas Luhan yang membuat yoora kembali down, dan kali ini air matanya ikut mengalir di pipinya.
"Hisk...m-maaf" sekali lagi ia membungkukan badannya, bahkan berulang-ulang,membuat Luhan bertambah bingung.
"Ada apa? kenapa menangis? apa terjadi sesuatu"Luhan pun ikut merasa panik melihat yoora menangis. Bahunya yang bergetar bahkan suara tangisannya terdengar begitu pilu, ada perasaan buruk yang bersarang di hati luhan, entahlah Luhan merasa semua ini tidak baik-baik saja.
"Se-sebenarnya, sebelum Baekhyun kesini Chanyeol menitipkan nya di apartemenku, la-lalu..."
"Lalu apa"ucap Luhan tak sabaran.
"Dia mengatakan akan pulang kerumah kami,di-dia ingin mengatakan yang sebenarnya kepada kedua orang tua kami"
"Maksudmu tentang Ji-won" yoora menganggukan kepalanya.