Bersembunyi disuatu tempat agar posisinya tidak diketahui oleh siapapun adalah hal yang kini tengah dilakukan bangchan han dan changbin .
Pandangan mereka masih tertuju ketempat dimana lino berada saat ini , merasa aman karena saat ini lino tengah sendiri ketiganya bergegas menghampiri lino
Lino dibuat terkejut dengan kehadiran bangchan dan kedua temannya , dan tanpa aba aba han dan changbin memegang kedua lengan lino tujuannya satu agar lino tidak bisa berontak dan melawan
Lino sudah berada dalam posisi yang tidak aman , dan tanpa ampun bangchan langsung melayangkan beberapa pukulannya kearah lino
Karena terlalu kuat cengkraman yang dilakukan oleh han dan changbin lino hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari bangchan mulai dari pukulan diperut hingga diwajahnya
Lino dibuat tak berdaya wajah memarpun terlihat jelas dimatanya , masih dengan amarah yang membara bangchan menghentikan pukulan dan kini justru mencengkram kuat kerah baju lino
" dengar .. ini ga seberapa ... tapi kalau lu masih deketin jisoo , gue bisa ngelakuin yang lebih dari ini .." ucap bangchan melepas cengkraman tangannya dikerah baju lino
" lepasin dia .. ayo pergi .." ucap bangchan memberi perintah kepada han dan changbin untuk melepaskan lino , keduanya mengikuti perintah bangchan . Lino yang sudah terbebas dari cengkraman han dan changbin ambruk merasa sakit disekujur tubuhnya
Tatapan tajam bangchan berikan kearah lino , merasa sudah cukup puas bangchan pergi meninggalkan lino begitu saja
Bangchan tak sendiri , han mengikutinya dari belakang . Berbeda dengan changbin , ia masih belum beranjak pergi dari hadapan lino .
Chanbing menoleh sebentar kearah bangchan dan han , hanya untuk memastikan jika bangchan tidak menyadari jika dirinya masih berada dihadapan lino
" cepet obatin luka lu , dan gue saranin mending lu mundur turutin keinginan dia .. jangan sampai ada korban lagi .." ucap changbin membuat lino menatapnya heran
Tak ada yang diucapkan lagi , changbin tak mau mengambil resiko , karena itu changbin pergi meninggalkan lino .
Lino bangkit dengan perlahan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya , yang ada dipikirnya hanya satu yaitu ruang kesehatan guna mengobati luka lukanya saat ini .
Langkahnya sedikit tertatih , beruntung jisoo yang sedang berjalan sendiri tak sengaja melihat lino dengan memar diwajahnya kini menghampiri lino .
Rasa khawatir terlihat jelas diwajah jisoo , bukan hanya khawatir tapi jisoopun menjadi panik
" lino .. kamu kenapa .." tanya jisoo , tak lupa membatu lino berjalan
" ga apa apa .. tadi ga sengaja jatoh .." ucap lino berbohong
Tak ada pertanyaan dan percakapan lagi , masih dengan wajah khawatir jisoo membawa lino menuju ruang kesehatan
Letak ruang kesehatan yang tidak terlalu jauh menguntungkan jisoo dan lino kerana keduanya saat ini sudah berada didalam ruang kesehatan
Lino duduk disebuah sofa yang memang tersedia disana , sementara jisoo tengah mencari sesuatu untuk mengobati luka lino
Setelah berhasil menemukan apa yang ia cari , jisoo bergegas menghampiri lino . Duduk dihadapan lino , jisoo bergegas mengobati luka diwajah lino
Tangan jisoo bergetas ketika mengoleskan cairan antiseptik kewajah lino , bukan hanya tangannya yang bergetar mata jisoopun berkaca kaca .
Tak lama terdengar isakan kecil dari mulut jisoo , jisoo menangis ketika mengobati lino .
Jisoo tidak tahu kenapa terlukanya lino membuat jisoo teringat kembali saat ia kehilangan minho , hingga ia benar benar tak bisa menahan tangisnya
Melihat jisoo mengobati lukanya sambil berurai air mata membuat hati lino takkaruan , perlahan ia menggenggam tangan jisoo yang tengah mengobati lukanya membuat jisoo berhenti .
Lino menurunkan tangan jisoo dari wajahnya dan kini menatap jisoo , sementara jisoo semakin larut dalam tangisannya .
" kenapa nangis .. yang sakit kan aku bukan kamu .." tanya lino , jisoo semakin terisak bahkan kini jisoo menunduk agar lino tidak melihat ia menangis
Lino memegang dagu jisoo , agar jisoo mengangkat wajahnya dan lino dapat melihat wajah jisoo
Air mata jisoo terus mengalir dengan lembut lino mengusap air mata dipipi jisoo .
alih alih berhenti menangis jisoo justru semakin terisak , jisoo semakin merasakan sesak didadanya
Takkuasa melihat jisoo yang seperti ini lino membawa jisoo kedalam pelukannya berusaha memberik ketenangan dan kenyaman kepada jisoo .
Benar jisoo merasa nyaman dalam pelukan lino , kerena apa bukannya melepas pelukan lino justru jisoo memeluk lino lebih erat ..Tangisan jisoo sedikit mereda , dalam pelukan lino ia merasa lebih tenang . Hingga kini ia melepas pelukannya
Jisoo kembali menatap lino dengan mata sembabnya , dan satu pertanyaanpun kini terlontar dari mulut jisoo
" siapa ..? " tanya jisoo
" maksudnya ..? " tanya lino balik bertanya
" siapa pelakunya , siapa yang udah mukulin kamu .." akhirnya pertanyaan itu dilontarkan jisoo , membuat lino tersenyum
" kan aku bilang tadi jatoh .." sahut lino
" bohong .. mana ada orang jatoh lukanya disini , disini , disini juga .." ucap jisoo dengan menekan luka lino memberitahu lino dimana saja letak lukanya
Perlakuan jisoo membuat lino mengaduh kesakitan" sakit pelan pelan .. jisoo .."
" makanya ga usah bohong .. siapa orangnya .."
" dibilang jatoh , masih ga percaya .." sahut lino masih berbohong
" aku serius lino .."
" sekarang bukan waktunya untuk serius , seriusnya nanti aja diatas altar .. sekarang cepetan obatin .." ucap lino yang malah menggoda jisoo dan sukses membuat jisoo memberinya tatapan tajam , lino tak perduli dengan tatapan tajam dari jisoo ia malah tertawa
Jisoo gemas , hingga ia pun mengobati luka lino dengan sengaja menekan setiap bagian luka agar lino kesakitan , jisoo berhasil sedari tadi lino mengaduh kesakitan . Seolah tuli jisoo terus menekan luka lino mengabaikan teriak lino , tapi untuk lino semuanya tak masalah yang terpenting ia bisa melihat senyuman jisoo
Dan satu hal lagi yang tidak lino inginkan , ia tidak mau jika jisoo tahu dalang dari semuanya jadi lino memilih untuk berbohong kepada jisoo ....
Up ..
Ga akan lama end
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE KNOT
Fanfictionjika dirimu bukan dirinya , jangan pernah menoleh sedikitpun