" ayah bangun ..." teriak gadis kecil berusia enam tahun yang tengah beruhasa membangunkan sang ayah , bukan hanya mulutnya tapi tangannya pun begerak mengguncangkan tubuh yang masih setia menempel diatas tempat tidur .
" ayah .." teriaknya lagi
karena tidak ada sahutan dan sang ayah tidak juga membuka matanya akhirnya gadis kecil itu memilih keluar dari kamar kedua orangtuanya dan melangkah menuju dapur guna menghampiri sang ibu yang tengah berkutat dengan kegiatan memasaknya ." bunda .." teriaknya , dengan rengekan khas anak kecil , yang dipanggil menoleh dan menampilkan senyum manis kearah putri kecilnya ini .
" kenapa ..?" Tanyanya lembut , sang putri yang sudah duduk dimeja makan memberengut bahkan pipinya menggembung dan akan membuat siapapun yang melihat gemas dengan tingkahnya .
" bunda aja yang bangunin ayah , aku ga mau ..." ucapnya memberengut , senyuman kembali terukir dari bibir sang ibu , ia gemas dengan cara bicara putrinya ini meski baru menginjak usia enam tahun dan baru akan memulai sekolah disekolah dasar tapi putrinya ini sudah sangat pandai berbicara .
" ya udah kamu tunggu disini ya .." kata sang ibu , dan gadis kecil itu pun mengangguk .
Setelah mengatakan hal itu kepada putrinya , wanita itupun melangkah menuju kamarnya , dan ketika tiba kamar ia dibuat harus menggelengkan kepala ketika melihat suaminya yang masih bergulung dengan selimut .
Gemas , ia berjalan menuju jendela dan menggeser tirai , seketika mataharipun masuk dan lansung menyorot kearah makhluk yang masih betah dalam tidurnya .
Sinar matahari yang menyorot tidak membuatnya terbangun , justru ia menarik selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala . Membuatnya aman dari sorotan sinar matahari .
Helaan nafas terdengar , dengan langkah cepatnya ia menghampiri suaminya dan tanpa belas kasih ia menarik selimut yang menutupi tubuh suaminya itu .
" changbin , bangun gak .. kamu tahu sekarang jam berapa ..?" Teriaknya membangunkan changbin yang masih memejamkan mata .
" lima menit lagi jisoo .." sahutnya , jisoo berdecak ia pun bertolak pinggang dan memasang wajah kesalnya .
" enggak ada lima menit lima menitan , cepetan bangun , hari ini hari pertama jiya sekolah .." teriaknya lagi dan lebih kecang dari sebelumnya .
seketika changbin bangun dari tidurnya dan kini ia bersandar pada tempat tidurnya . Namun mata chanbing masih terpejam dan hal itu membuat jisoo semakin jengkel dengan pria yang sudah tujuh tahun menjadi suaminya ini .
Karena sudah kesal , jisoo menarik tangan changbin agar ia segera beranjak dari tempat tidurnya .
yang namanya tenaga wanita tidak akan menang melawan tenaga pria , meskipun changbin duduk dalam keadaan lemah karena baru bangun dari tidurnya ia bisa nemahan tarikan jisoo .
Diam diam changbin tersenyum , melihat bagaimana usaha jisoo yang berusaha membuat changbin turun dari tempat tidurnya .
Melihat bagaimana gigihnya jisoo berusaha membuat changbin gemas , hingga ide jahilpun muncul diotaknya . Dengan sekali tarikan changbin berhasil membalikan keadaan , dan kini jisoo lah yang jatuh dalam pangkuan changbin .
Begitu jisoo duduk dipangkuannya , changbin mengunci jisoo dalam dekapannya .
" changbin lepasin gak .." kata jisoo , ia terus bergerak agar bisa terlepas dari suaminya .
" diem jangan gerak gerak , nanti yang lain ikut bangun .." sahut changbin yang kini malah menenggelamkan kepalanya diceruk leher jisoo .
Jisoo diam , dahinya berkerut ia tak paham dengan ucapan changbin , hingga akhirnya jisoo membulatkan matanya ketika ia sadar akan sesuatu , kini jisoo mengerti maksud changbin .
" changbin lepasin .. nanti jiya masuk .."
" biarin aja paling dia ngedumel .. jiya kan bawel kaya bundanya .." sahut changbin , jisoo mendengus kini ia tidak meronta ronta lagi .
" lepasin ih .. aku lagi bikin sarapan tahu .." pinta jisoo , changin menggelengkan kepalanya , karena posisi kepala changbin berada diceruk leher jisoo alhasil jisoo merasa lehernya tergelitik karena perbuatan changbin .
" changbin , geli tahu gak .." kata jisoo memukul lengan changbing yang mengunci tubuhnya .
Tak ada jawaban , yang jisoo dengar hanya hembusan nafas teratur dari changbin , jisoo akhirnya pasrah karena jika sudah seperti ini akan sulit bagi jisoo untuk lepas dari dekapan suaminya ini . Kecuali jika ada dewa penolong yang selalu menganggu kesenangan ayahnya itu .
Dan pagi ini keburuntungan tengah berada ditangan jisoo , dari arah dapur jiya berteriak memanggil jisoo .
" bundaa .." suara jiya terdengar , jisoo kembali meronta berusaha agar terlepas dari changbin tapi changbin kembali mengeratkan pelukannya .
" bundaa .." suara jiya terdengar lagi , jisoo mulai panik terlebih kini ia mendengar suara derap kaki yang melangkah , pasti jiya tengah berjalan menuju kamar .
" changbin lepas .. itu jiya mau kesini .." pinta jisoo , namun tak digubris , jisoo terus meronta dan meminta untuk dilepaskan , tapi changbin tak perduli .
Hingga akhirnya jiya datang dan tepat pada saat itu changbin melepaskan jisoo , bergegas jisoo bangun dan mejauh dari changbin .
Raut wajah khawatir dari jisoo terlihat jelas dan hal itu membuat changbin tak bisa menahan tawanya , hingga kini changbin mendapat tatapan tajam dari jisoo .
Changbin tak takut dengan tatapan jisoo ia pu masih menertawakan istrinya itu .
Jisoo jengah akhirnya menghentakan kaki dan berniat keluar , namun belum sampai diambang pintu jisoo memutar tubuhnya dan menghadap kearah changbin , changbin yang senang menggoda istrinya menaikan sebelah alisnya seolah bertanya ada apa .
Senyum penuh arti terukir dari bibir jisoo , changbin mengerutkan dahinya , hingga sebuah kata kata yang menakutkan bagi changbin keluar dari mulut jisoo" nanti malam tidur disofa .. " kata jisoo kemudian berlalu pergi meninggalkan chanbin yang tengah terkejut dengan kata kata yang baru saja ia dengar ....
....
Bonus buat kalian ..
Kira kira kalau part ini ada diseason 2 gimana responnya ya ..
Ok dah see you ..
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE KNOT
Fanfictionjika dirimu bukan dirinya , jangan pernah menoleh sedikitpun