Monolog Kesepian

36 8 0
                                    

Malam ini adalah malam penuh bintang
Penuh cahaya kunang - kunang
rumput dan bebungaan penuh hewan - hewan
Manusia - manusia sepertiku malah penuh kesendirian

Ternyata daun - daun itu melambai - lambai
Daun hasil semai,
dia melambai walau melambai namun tak sampai
Melambaikan kata dan berucap prihal sunyi yang membelenggu
Bagaimana pula, aku pun dalam kesendirian yang membuatku kaku.

Aih, mengertilah wahai tanah
Perihal kesendirian ku yang tak ingin ku rasakan
Mengapa kau diam saja
Apakah kau juga kesepian?

Aih, ternyata tanah pun kesepian
Mending engkau sajalah wahai tokek
Apakah kamu merasakan perihal kesepian sepertiku?
Hei, mengapa kau bersembunyi dibalik kayu atap rumah nenek itu.

Sepertinya menatap langit pilihan terakhir
Terdengar pula dari sana air sedang ramainya mengalir
Kodok dan jangkrik sedang ramai layaknya pasar
Biar, biar! aku kesepian menatap langit banyak bintang yang berpijar - pijar.

Aku baru sadar, langit tak kesepian.
Aih, menunduk adalah pilihan lagi
Dan benar saja
Tunduk tanpa ingin bangkit dari duduk
Adalah kesepian yang paling bungkuk.

*Senjaitufana*

Kita Adalah AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang