Sungai itu mengalir dingin
Menuju matahari yang ingin istirahat
Singgah pada sawah sawah hijau
Mengantarkan seorang mualafRerumputan menjadi saksi bagi wanita
Yang ingin berjalan pada aspal
Yang lebih lurus dibandingkan aspal para oligarki kapital
Kesaksian menggema, menembus dinding cakrawalaHitam seluruh pakaiannya
Namun putih hatinya
Bak balita yang terlahir ke bumi
Namun bening air matanya
berjatuhan melunturkan segala dosanyaLangit itu semakin merah saja
Pipi itu semakin merah saja
Keduanya telah bahagia
Melangkah menuju surgaIkan-ikan melayang diam
Diatas, ditengah dan didasar air kolam
Memuji Tuhan-nya, sembari menyambut saudarinyaTiada suruhan dan paksaan
Tiada kata perintah "masuklah, masuklah!"
Tiada sama sekali
Hanya dia yang ingin sepenuh hatiIngin menemui dan merasakan kebenaran
Berpeluk pada apa yang semesta puja
Bersimpuh pada apa yang maha penyayang
Menghamba pada yang mengetahui segala isi hatiku dan dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Adalah Alam
PoetryCOUTION KALAU PEMBACA BUDIMAN KURANG SREK DENGAN SALAH SATU KALIMAT ATAU KATA DIDALAM PUISINYA, SILAHKAN SAJA USULKAN YANG LEBIH BAIK, CANTUMKAN DIDALAM KOMENTAR😊 SINOPSIS "Kumpulan sajak sajak alam. menyadarkan kita, bahwa kita ini adalah separuh...