Ku genggam malam yang sulit ku genggam
Kutunggu pagi namun masih lama
Sulit rasanya tidur kala memikirkan anak dara itu
Cantik jelita laksana indurasmi dan sabanaSuaranya bagai bunyi hentakan sayap rangkong
Ingin selalu didengar, karena jarang sekali didengar
Parasnya menyimpan afsun baka
Akan dikenang hingga masuk surgaMengapa anak dara itu berjalan
Mengapa tak dirumah saja
Apakah dia tidak tahu ada seorang pria yang lemah karenanya
Yang jatuh karenanya, yang cinta karenanyaMengertilah anak dara
Sepasang kaki pria lemah ini lesu dan lunglai
Sepasang tangan pria gundah ini kaku dan sulit melambai
Itu karena ulah mu, berjalan melewati jalan dimensi waktuHingga walau kau tiada
Langkah jalanmu masih berputar dalam khayalku
Dalam sel saraf otak ku
Dalam aliran darah dagingkuBerhentilah keluar anak dara
Kau hampir membunuhku
Memikirkan mu sama saja membunuh waktuku
Untuk istirahat, makan dan minum sulit terlaksanaSegala yang hening kini menjadi sahabatku
Ranjang kesedihan, dinding kepedihan, atap kesengsaraan
Telah membentengi ku untuk memandang mu
Kau sungguh jauh anak daraBiarpun jauh, didunia ini
Hanya satu jalan menuju tempatmu
Yang lain seperti tiada
Wanita lain layaknya pohon kelapa yang mati
Dan daksamu anak dara, telah mengokupasi relief hati pria ini
Yaitu aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Adalah Alam
PoetryCOUTION KALAU PEMBACA BUDIMAN KURANG SREK DENGAN SALAH SATU KALIMAT ATAU KATA DIDALAM PUISINYA, SILAHKAN SAJA USULKAN YANG LEBIH BAIK, CANTUMKAN DIDALAM KOMENTAR😊 SINOPSIS "Kumpulan sajak sajak alam. menyadarkan kita, bahwa kita ini adalah separuh...