Pascapandemi

15 2 0
                                    

Keheningan kota yang dahulu ramai, telah menuai damai
Suara burung bebas meliuk-liuk diselah-selah kanal cinta
Pada lubang-lubang tikus Kota Roma
Dan diatas Sungai cinta yang mengalir dengan tenang

Manusia beristirahat diatas ranjangnya
Yang sendiri, bersenggama dengan udara
Yang berpasangan, bercumbu tiada hingga
Yang merana, berusaha untuk bahagia

Do'a-do'a terpanjatkan ke atas cakrawala
Mahluk yang lupa Tuhannya, kini selalu ingin terus mengingat Tuhannya.
Karena dialah yang memberikan pandemi ini
Agar seluruh mahluk kembali berserah diri

Memohon ampunan
Mensyukuri kesehatan
Yang telah ia dapatkan
Secara cuma-cuma dari Tuhan

Jalanan kian diterpa
Oleh sinar matahari tanpa beribu bayangan manusia
Awan-awan menyimak kesunyian kota
Semesta menyimpan sesuatu yang kini telah beristirahat, yaitu dunia.

Kita Adalah AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang