Belenggu alam Bangsa

22 5 0
                                    

Malam itu kami retak karena terlalu letih
Malam itu kami saling bergotong sengsara
Malam itu kami saling berprasangka yang tidak - tidak
Malam itu kami sulit saling percaya apa lagi perduli

Belenggu alam bangsa kami begitu dingin
Sedingin sikap para pemimpin
yang hanya tahu memadamkan api lilin
Yang hanya bisa bersiul dengan suara kecil
didalam ruang kakus dan jamban

Tapi mereka sungguh lihai mendesak
Semua yang tertinggal harus diambil
Semua yang belum selesai harus sesegera mungkin selesai
Hei, sungguh kalian telah diperdaya oleh perut kalian
Hei sungguh kalian telah diperdaya oleh selembar Doku

Bahkan kalian lupa pada keringat kalian sendiri
Karena keringat kalian telah di balut oleh dinginnya pendingin udara
Telah diteduhi oleh payung yang tak kalian pegang sendiri

Segala yang disekitar kalian adalah pakaian kalian
Baju yang menutupi kedongkolan kalian
Celana yang menutupi aib kalian
Kaca mata yang menutupi tatapan dusta kalian

Katanya bangsa ini adalah bangsa yang demokrasi
Tapi, mengapa kami layaknya pembantu yang hidup bukan pada zaman nabi
Karena pembantu yang bukan hidup pada zaman nabi
Layaknya budak yang hidup pada zaman Abu Lahab.

Seharusnya kalian hanya meminta tolong
Bila kami letih, kerjakanlah sendiri
Bila kami bisa bantu, mari sama - sama saling mengisi

Aih, sungguh hal seperti ini sulit ada
Namun sulit adalah kata yang bisa terlaksana
Bukan kata buntu yang kaku

Bila kami mendengar bahwa sulit itu sungguh tak bisa kami lakukan
Maka, itu hanyalah pernyataan dari beberapa orang yang kelu akan ilmu.

Kita Adalah AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang