Tidak bosan kah kalian mendengar letusan kembang api yang meletup - letup di langit malam
Dimana langit malam adalah langit ketenangan yang diciptakan Tuhan
Namun di berontak oleh manusia - manusia yang lupa ingatan.Katanya "cuman sekali saja"
Ia benar, cuman sekali saja
Itu benar saudara!
Namun bila digabung semuanya, maka itu bukan sehari.
Malam Idul Fitri, malam tahun baru dan malam Imlek
Meledak ledak, meletup - letup mengahamburkan asap kembang api.Uang berteriliunan lenyap
Dibawa pulang oleh perut buncit namun suaranya senyap
Berpesta pora dengan uang hasil penjualan kembang apinya
Umat manusia berpesta pora dengan racun yang disebabkan pembeliannya.Mengapa kalian yang bermain kembang api tak sadar
Bahwa yang kalian hadapi adalah para penyairRaja takut pada penyiar
Penyiar takut pada penyair
Penyair takut pada ulama
Ulama takut pada TuhanKalian telah merusak udara malam
Menyesakkan nafas anak bayi yang tak berdosa
Membunuh insan yang memiliki kelainan jantung
Dan membuat jiwa puisi kami meronta - ronta hebat.Sungguh kalian dalam kesalahan yang amat besar
Jln. Ahmad Yani, 25 Jan, 2020.
Senjaitufana
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Adalah Alam
PoesiaCOUTION KALAU PEMBACA BUDIMAN KURANG SREK DENGAN SALAH SATU KALIMAT ATAU KATA DIDALAM PUISINYA, SILAHKAN SAJA USULKAN YANG LEBIH BAIK, CANTUMKAN DIDALAM KOMENTAR😊 SINOPSIS "Kumpulan sajak sajak alam. menyadarkan kita, bahwa kita ini adalah separuh...