'Aku merindukanmu, penyembuh luka'
Aprilia maures
***
"Jangan kemana-mana, langsung istirahat oke?" Dirga menutup kembali pintu mobilnya ketika Aprilia keluar.
"Gak usah sok perhatian, udah mantan!" ucap Aprilia sambil bersedekap dada.
"Lucu sekali." Dirga tersenyum tipis sembari mengacak rambut gadis itu.
"Rambut gue berantakan, Dirga!" Aprilia berdecak kesal.
"Iya, maaf. Gue pamit, bye."
Mobil sedan pria itu pun melaju sangat kencang, sementara Aprilia sudah berlalu kedalam rumahnya.
Menyenangkan, meskipun status mereka selalu menyadarkannya agar berhenti berharap. Namun, ia tak bisa menyembunyikan senyumannya. Seakan segala luka yang di berikan Dirga lenyap seketika.
Pria itu sangat manis, hanya saja dia sudah bukan milik Aprilia lagi. Sudahlah, lagipula Aprilia pun sudah tertarik dengan orang lain meskipun ia tak tahu siapa orang itu. Walau tak jarang ia juga suka merindukan sosok Dirga yang hangat dan perhatian.
Aprilia menghempaskan tubuhnya ke kasur, menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum tipis. Tiba-tiba ia merindukan pria yang menjadi pujaan hatinya saat ini. Suara nan lembut itu selalu terdengar merdu di indra pendengarannya.
Dimana pria itu? Aprilia tidak tahu, yang Aprilia tahu hanya rindu, ya Aprilia merindukannya setiap waktu.
"Kapan bisa bertemu denganmu lagi, aku rindu."
Aprilia bangkit menuju meja belajarnya, kemudian ia mengambil buku kecil berwarna biru polos yang ada di tumpukan buku lainnya beserta bolpoin yang tergeletak di atas meja.
Lalu dia menulis sesuatu disana, kata demi kata tertulis rapih di buku kecil kesayangannya, semua keluh kesahnya ia rangkum di buku itu.
1 januari 2020
Dia
Dimanapun dia sekarang, Pila akan tetap menunggu. Karena Pila yakin, kita akan di pertemukan kembali. Tak peduli seberapa lama, karena Pila siap merindu setiap waktu.
Pila ingat jelas, pertemuan singkat itu. Suaranya yang begitu lembut membuat Pila tenang. Namun yang Pila sesalkan, kala itu Pil tidak berusaha melihat wajahnya.
Tuhan, Pila mohon hadirkan dia di mimpiku, aku rindu.
Aprilia maures
Setelah menulis beberapa kalimat penenang di buku itu, ia kembali ketempat tidurnya dengan senyum yang mengembang sempurna. Dia merasa sangat bahagia.
Tring.
Suara ponsel di genggamannya tiba-tiba membuyarkan lamunannya, dengan kesal ia memeriksa ponselnya.
Aprilia menghembuskan napas pelan, membaca nama si pengirim saja sudah membuatnya kesal.
Dirga mahendra(Online)
Lia? :-)
(15:30)Ada apa?
(15:31)Kok di bales? Berarti belum istirahat ya?
(15:31)

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah pilihan
Teen FictionBagaimana jika akhirnya kau di paksa untuk memilih? Kira kira siapa yang akan menjadi pilihanmu, jika tiga orang secara bersamaan berlomba-lomba menggapai cintamu? Dan apa yang bisa kau lakukan? Kau hanya akan memilih siapa yang diinginkan hatimu. A...