"Pada akhirnya kekecewaanlah yang menyambutku."
Aprilia maures
:-)Happy reading
Jangan lupa vote dan komen
Terima kasih:-)•
•••Sudah cukup lama Aprilia menunggu kedatangan Albi, kekasihnya. Namun pria itu belum juga menampakkan diri. Membuat pikiran-pikiran negatif bersarang di kepalanya. Padahal baru pagi tadi pria itu membuatnya sedikit melupakan kesedihannya semalam dengan pesan singkatnya itu. Lalu apa sekarang? Albi malah membuatnya kecewa, lagi.
Gadis cantik itu mendadak lesu, sesekali melirik jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul setengah tiga sore. Artinya ia sudah hampir tiga jam ditaman itu dan sekarang sudah mulai sepi. Hingga akhirnya memilih bangkit dan bergegas pulang.
Sebelum masuk ke dalam mobilnya, Aprilia masih sempat menoleh ke belakang dan menghembuskan napas berat, "Mungkin Albi lupa," ucapnya berusaha berpikir positif.
Dalam perjalanan pulang, fokusnya terganggu akibat suara notifikasi dari salah satu aplikasi di ponselnya. Aprilia yang merasa penasaran langsung saja memeriksa ponselnya itu. Terdapat beberapa pesan dari Sari yang memintanya segera ke cafe kenangan. Dengan kecepatan tinggi Aprilia tiba di tempat itu.
Aprilia turun dari mobilnya, melangkah memasuki cafe tersebut. Sesampainya di dalam, mata indahnya seketika menangkap keberadaan para sahabatnya dipojok sana. Langsung saja Aprilia menghampiri tiga remaja itu.
"Lama amat sih lo!" Baru saja Aprilia mendaratkan bokongnya di kursi itu, Rasel langsung menyambutnya dengan tatapan kesal.
Aprilia menyengir saja, percuma juga meladeni gadis itu jika akhirnya harus mengalah juga. Lalu beralih memeriksa ponselnya, namun sama sekali tak ada pesan dari Albi. Raut kecewa seketika menghiasi wajah cantiknya.
"Lo ada masalah?" tanya Lesta membuat perhatian dua remaja lainnya beralih menatap Aprilia.
"Gak ada kok," jawab Aprilia seraya mengubah raut sedihnya menjadi senyuman manis, "Oh iya, ada apa nih ngajakin ngumpul?" tanyanya antusias.
Lesta menatap curiga, ia sangat yakin gadis itu menyembunyikan sesuatu, namun sepertinya Aprilia belum siap membagi masalahnya, Lesta mengerti dan tak akan bertanya lebih jauh.
"Gak ada yang spesial, cuman suntuk aja dirumah gak ngapa-ngapain juga, yaudah kita ngumpul aja biar seru," jelas Lesta.
Aprilia mengangguk paham, "Hm, gue ke toilet bentar." Lalu bangkit dari duduknya.
Lesta tersenyum tipis sebagai balasan seraya menyesap coffe latte kesukaannya. Setelah itu Aprilia melangkah menuju toilet.
"Pilla ada masalah apa ya?" Sari yang sejak tadi menyimak akhirnya mengangkat suara.
"Iya dari tadi gue mau nyerocos tapi pas liat mukanya jadi gak tega," timpal Rasel.
"Dia gak papa, mungkin cuma rindu orang tuanya." Lesta berucap santai, walau ia juga merasa sangat penasaran.
Tak lama dari itu, Aprilia kembali bergabung dengan mereka. Hening, semuanya sibuk dengan ponsel masing-masing, membuat Aprilia suntuk dan ingin pulang saja, namun tidak enak pada sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah pilihan
Novela JuvenilBagaimana jika akhirnya kau di paksa untuk memilih? Kira kira siapa yang akan menjadi pilihanmu, jika tiga orang secara bersamaan berlomba-lomba menggapai cintamu? Dan apa yang bisa kau lakukan? Kau hanya akan memilih siapa yang diinginkan hatimu. A...