[Bonus Chapter-01] Time Goes Bye and I Can't Control My Mind

6.4K 420 18
                                    

Semua orang tau bahwa sebelum menikah dengan Jisoo, aku berpacaran dengan Sojeong dan itu telah berjalan selama hampir sepuluh tahun. Hubungan yang terjalin dengan baik, namun sayangnya memiliki akhir yang tidak baik.

Hari itu, setelah sekian lama tidak bertemu, mungkin sekitar lima atau empat bulan, Sojeong mendatangiku dengan perutnya yang sedikit buncit. Sojeong sedikit berisi, kupikir ia mengalami kenaikan berat badan yang sedikit drastis.

"Aku hamil."

Lontaran kata itu membuat spekulasi tentangnya dalam pikiranku menjadi buyar. Sojeong mungkin tau bahwa aku tengah menduga-duga tentang perubahan tubuhnya, kemudian ia mengatakan yang sebenarnya dan menghapus pemikiran-pemikiran yang sebelumnya hinggap di kepalaku.

"Sungguh? Sudah berapa minggu?

"Empat minggu."

"Belum terlalu besar. Kupikir kamu masih akan tetap terlihat cantik menggunakan gaun pernikahan dengan perut yang buncit."

Aku sadar bahwa terkadang aku lupa memakai pengaman ketika berhubungan badan dengan Sojeong. Hanya saja, aku ingat di pertemuan terakhir kami, saat itu aku memakai pengaman.

Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Itu juga berlaku untuk alat kontrasepsi. Mungkin saja ada kesalahan cetak dalam pembuatannya sehingga pada akhirnya membuat Sojeong mengandung anakku.

"Kak..."

Mata Sojeong nampak sayu, dan ia mulai menangis. "Ini bukan anakmu."

Aku mengabaikan keterkejutanku atas apa yang dikatakan Sojeong. Perempuan itu kini menangis dan nampak sedih. Aku mendekatinya dan memeluknya erat.

"Aku yang menyentuhmu, Sojeong. Bagaimana bisa kamu mengatakan bahwa bayi yang kamu kandung bukan anakku? Jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab. Kita akan menikah secepatnya. Berhenti menangis, sayang..."

Sojeong tidak mendengar apa kataku, ia tidak mau menghentikan tangisannya. Tak berselang lama setelah aku berucap demikian, Sojeong mendorong tubuhku dari tubuhnya. Membuat pelukan kami lepas dan aku bertanya-tanya atas sikapnya yang tidak wajar.

"Aku sudah bilang, dia bukan anakmu! Dia bukan anakmu!"

Perempuan itu terlihat murka. Dia meneriaki aku dan entah kenapa aku juga turut merasa emosi.

"Lantas anak siapa yang kamu kandung, Sojeong? Ada pria lain yang menyentuhmu selain aku? Kamu berselingkuh?!"

"Iya..."

Sialan.

"Aku berselingkuh dan bahkan sekarang aku tengah mengandung anaknya. Karena aku sadar aku melakukan penghianatan, aku mengatakan pada Kakak bahwa aku ingin kita putus."

Itu kata-kata yang menakutkan. Sojeong meminta putus, putus berarti berpisah, yang mana memiliki arti lain yaitu meninggalkan. Sojeong ingin meninggalkanku.

"Sojeong, aku mengatakan bahwa aku akan menikahimu. Tidak peduli siapa ayah dari bayi yang kamu kandung, aku yang akan bertanggung jawab. Anakmu adalah anakku juga. Kita sudah bersama selama sepuluh tahun, Sojeong... Aku mengharapkan akhir yang bahagia dari hubungan kita, bukannya kata putus."

"Tidak bisa... Aku mencintai pria itu, Kak. Kami saling mencintai."

"Aku jauh lebih mencintaimu, kamu tau itu."

"Kumohon, Kak... Lepaskan aku."

"Tidak. Perasaanmu pada pria itu hanya sesaat, aku tau dalam lubuk hatimu kamu masih sangat mencintai aku."

UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang