#19

76.5K 3.5K 122
                                    

140 vote and 11 comment for next!


*

*

*

*


"Apa kau tau kalau perusahaanku akan mengadakan acara minggu ini?"

Violet sedang mengetik untuk menyelesaikan tugas kuliahnya ketika Darren tiba-tiba muncul dari balik pintu. Entah kapan lelaki itu kembali--sebab ini kali pertama Violet menatap batang hidungnya lagi setelah empat hari--karena Violet tak mendengar suara apa pun sebelum ini. Perempuan berbola mata abu itu menoleh dan mengangguk.

"Iya. Aku dengar dari Angela."

"Kalau begitu, sebagai istriku, kau tahu, kan, kalau kau akan ikut? Nah, kau punya baju untuk pesta?" Darren duduk di kursi yang terletak di depan meja rias. Lelaki itu memakai pakaian yang berbeda dari beberapa hari yang lalu--yang kemudian membuat Violet berasumsi bahwa dia punya baju di rumah Gladys. Atau, mungkin dia punya ruang pribadi dan pakaian ganti di kantornya. "Mau kubelikan?"

"Tidak usah, aku punya." Violet membalas sembari memalingkan wajah. Perempuan itu berusaha untuk mengabaikan perasaan aneh yang terasa di hatinya setiap kali ia bertatapan dengan Darren. Demi Tuhan, ia masih mencintai pria ini, tapi rasanya Violet sekarang sudah tak mau lagi bertahan--setelah apa yang ia alami. Sebab, setelah perjuangan panjangnya kemarin, ia sama sekali tak melihat hasil. Darren tak meliriknya sama sekali, yang ada Violet malah patah hati sendirian. Betapa menyedihkan.

Karena itu, Violet ingin mencoba mengendalikan diri. Ia ingin mencoba melupakan Darren perlahan. Meski status mereka masih suami istri dan Violet akan tetap berusaha menjadi istri yang baik, tapi kali ini, ia tak mau melibatkan perasaan di dalam kehidupan rumah tangganya bersama Darren.

"Oh? Kau sudah membelinya?" tanya Darren sembari mengendurkan dasi yang ia pakai. "Kapan?"

"Beberapa hari yang lalu, sebelum kau pergi menemui dia." Violet membalas dengan nada dingin yang membuatnya terkesan seperti cemburu. Namun, perempuan itu memutuskan untuk tak peduli.

"Oh begitu ...," balas Darren seadanya, setelah itu, lelaki tersebut masuk ke dalam kamar mandi tanpa berniat memperpanjang obrolan karena Violet tampak tak tertarik untuk meladeninya.

Violet tebak, Darren ingin membasuh diri karena ia tampak agak kusut. Padahal, bukankah harusnya ia gembira dan tampak senang karena ia baru saja menghabiskan beberapa malam panjang bersama kekasih kesayangannya itu? Lantas kenapa ....

Oke! Berhenti! Itu bukan urusanmu! Kau mau melupakannya, Violet, bukan begitu? batin Violet menjerit kesal karena ia terus membayangkan soal Darren dan Gladys, bahkan ketika suaminya itu sudah tak ada lagi di hadapan Violet.

Violet menarik napas panjang dan menyandarkan tubuhnya pada kursi. Tiba-tiba, ia merasa lelah.

Sepertinya, Violet harus membiasakan hatinya dulu untuk mengabaikan Darren.

Ya, mau tak mau, ia harus terbiasa.

**

Gladys sedang memilih koleksi gaun-gaunnya untuk acara Anniversary Malferent Group besok karena Darren mengajaknya ke sana. Meskipun sekarang lelaki kesayangannya itu telah menikah, tapi syukurlah dia tidak melupakan Gladys.

Kecuekan Edward dan dinginnya pernikahan yang ia jalani membuat Gladys menjadi haus kasih sayang. Ia menginginkan Darren lebih daripada yang pernah ia bayangkan dan sekarang lelaki itu sudah menjadi bagian dari hidup Gladys. Mereka berdua akan tetap saling mencintai, meskipun keduanya sama-sama terikat di pernikahan bodoh yang tak diinginkan.

Marrying Mr. BASTARD! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang