Last Story-

2.3K 211 26
                                    

In 2k19
«This I Promise You»

«h a r e a d♡»


    Soobin menatap buket bunga yang sudah layu itu dengan cincin emas putih sebagai bandul pita buket tersebut dengan senyum tipis terlukis diwajah manisnya.

“Bunda?”

Atensinya beralih pada dua bocah yang baru saja memasuki kamarnya tersebut.

“Ya sayang?”

Kedua bocah 6 tahun berbeda jenis kelamin tersebut berlari mendekat dan lantas memeluk Soobin erat.

“Bunda rindu ayah?” tanya si sulung, Youjin. Soobin mengangguk sebagai jawaban.

“Youjin dan Youri rindu ayah juga?”

Keduanya kompak mengangguk menjawab pertanyaan sang bunda. “Kenapa ayah lama sekali perginya bunda? Youri sangat merindukan ayah. Ayah bahkan tidak pernah video call Yuri, Ka Ujin ataupun bunda lagi.” ujar si bungsu dengan sendu yang mengundang air mata Soobin untuk keluar.

“Yuri dan Ujin tidur sekarang ya. Besok janji pergi dengan Ama kan?”

“Ah ya benar! Ayo Yuri kita pergi tidur. Selamat malam bunda.” keduanya bergantian mengecup pipi Soobin setelah itu mereka keluar kamar meninggalkan Soobin sendiri.

Setelah pintu tertutup rapat, air mata yang sedari tadi ia tahan mengalir begitu saja.

"Where are you? Kenapa pergi meninggalkan kami secepat itu? Kemana janjimu? Hiks, apa yang harus aku katakan pada anak-anak kita Jun, hiks." isak Soobin sembari menatap bunga layu itu juga cincin pernikahan yang masih tersemat di jari manisnya bergantian.

Desingan juga letupan kembang api menandakan tahun telah berganti. Soobin menatap sendu layar ponselnya.

00.00

1 Jan 2020


And now, it's been 1 year you left us, hiks.”

Flashback-
A year ago. . . . .


“Oh astaga!”

Soobin berjengit kaget ketika sepasang tangan kekar itu memeluk pinggangnya erat.

“Melamunkan apa?” tanya sang pelaku dengan sebelah tangannya yang mengelus pipi Soobin.

“Tidak, hanya saja waktu berjalan begitu cepat. Bahkan minggu depan sudah akan tahun baru saja. Oh ya, kau jadi berangkat natal nanti?”

“Ya, proyek pembangunan disana sedikit mengalami masalah.” Soobin menoleh dan disambut kecupan di bibir oleh sang suami.

Ia memandang khawatir suaminya tersebut. “Apakah tidak apa? Cuaca sedang ekstrim belakangan ini. Lagipula kenapa tidak diberhentikan saja dulu sementara pembangunannya Jun.”

Nada khawatir terasa sangat kental dari kalimat yang Soobin ucapkan. Membuat Yeonjun beralih membalikkan tubuh Soobin dan ia dengan leluasa memeluk tubuh sang istri.

Hey, it's okay. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sayang. Kamu jangan berfikiran buruk seperti itu, lagi pula ini permintaan Papa.”

“Tapi aku gak tenang sekarang.”

Yeonjun mencoba menenangkan Soobin yang terus terlihat gelisah. “Jangan difikirkan ya, sekarang baiknya kita tidur. Udara semakin dingin.”

Soobin hanya menurut saat Yeonjun menggiringnya ke ranjang. Ia merapatkan pelukannya pada sang suami yang dengan setia menglantunkan lullaby untuknya.

One Of Our Love {Yeonbin}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang