Philophobia IX

808 94 2
                                    

•••

Shortluv♡

Bin, Seojun ada dikantin sekolah tempatmu mengajar, ia sedang makan siang. Aku tadinya hanya ingin ke kamar mandi, tapi sekarang aku harus pergi. Urusan penting.

•••

   Soobin yang sedang mengajar lantas membulatkan matanya setelah membaca pesan dari sang kakak.

Ia dengan segera bangkit membuat tanda tanya besar para murid-muridnya.

“Saya harus pergi sebentar sekarang, kalian lanjutkan saja mengerjakan tugasnya. Ingat jangan berisik, nanti saya kembali lagi.” ujarnya setengah panik setelah itu ia segera berlari menuju kantin.

“Oh gosh Kakak, bagaimana bisa ia meninggalkan Seojun di kantin sendirian.” umpatnya.

Sesampainya di kantin, Soobin segera mengedarkan pandangannya hingga ia bernafas lega begitu mendapati Seojun yang sedang meminum sekotak susu pisang di tengah kantin.

“Seojun?”

“Bunda?”

Seojun langsung memeluk Soobin dari samping begitu sang bunda duduk disebelahnya. “Sudah makan siangnya?” tanya Soobin dengan lembut.

“Sudah bunda.”

Anggukan kecil, Seojun dapatkan dari sang bunda. “Kalau begitu Seojun ikut bunda mengajar ya? Mama sudah pergi, ada urusan mendadak.”

“Oke bunda. Gendong ya? Seojun mengantuk.”

Soobin dengan cekatan menggendong Seojun dan lantas berjalan kembali menuju kelas 12 IPA 2.

Sesampainya di kelas, suasana yang tadinya ramai seketika hening. Semua pandangan tertuju pada Soobin yang sedang menggendong Seojun.

“Kenapa berisik? Bukankah saya sudah bilang untuk tidak berisik dan lanjutkan tugas kalian?” ujarnya sembari duduk dikursi guru.

Kelas masih hening sejak kedatangan Soobin. “Sudah lanjutkan tugas kalian. Saya mohon dengan sangat jangan berisik.”

Memang murid-muridnya kembali mengerjakan tugas dengan hening, tapi bukan ia tidak tahu bahwa sebenarnya mereka saling berbisik tentang bocah yang kini masih dalam dekapannya.

“Pa?”

Soobin menoleh dan menatap siswi berambut cokelat keunguan itu. “Ada apa Wonyoung?”

“Itu anak kecil yang sama Pa Soobin siapa?”

“Iya Pa siapa?”

“Adeknya ya Pa?”

“Namanya siapa Pa?”

“Gemes banget, gembul gitu.”

Seketika suasana kelas kembali ricuh hanya karena satu pertanyaan siswi dengan nama Wonyoung tersebut.

Soobin menghela nafas panjang melihat suasana menjadi ricuh yang mana hal itu membuat tidur Seojun terganggu.

“Tolong jangan berisik!”

“Terima kasih Yohan. Ini Seojun, anak saya dan bukan adik saya. Ada yang masih ingin dipertanyakan? Jika tidak, kembali kerjakan tugas kalian, yang sudah kumpulkan dan boleh istirahat.”

Jawaban Soobin membuat satu kelas melongo, tidak percaya bahwa guru muda dengan paras manis incaran para penghuni sekolah ternyata sudah memiliki seorang anak.

“Pa Soobin sold out guys!”

Soobin menatap malas anak muridnya yang selalu ribut tersebut.

•••

   “Dongpyo! Son Dongpyo!”

Murid dengan wajah imut itu berlari menghampiri Soobin. “Ada apa bu? Eh Pa, maksud saya hehehe.”

Soobin memutar bola matanya jengah dengan muridnya yang satu ini, karena ia selalu saja salah memanggilnya dengan sebutan ‘Bu’. “Saya hari ini izin tidak mengajar, kerjakan bab 5 saja ya. Setelah itu kalian boleh pulang.”

Dongpyo mengangguk antusias ia pun membuat gestur hormat pada Soobin, “Siap laksanakan!”

“Yasudah itu saja. Saya duluan ya.” Soobin lantas berbalik masih dengan Seojun yang berada dalam gendongannya.

“Bunda.”

Soobin merunduk menatap Seojun yang masih menyandarkan kepalanya pada pundaknya. “Kenapa sayang?”

“Kita ingin kemana?”

“Pulang.”

“Seojun ingin makan banana chocolate brownies.”

Hm?”

Banana chocolate brownies bunda~”

Soobin mengangguk, “Iya nanti kita beli.” ia mendongak kembali namun seorang lelaki yang berdiri bersandar pada pintu mobilnya membuatnya terheran.

“Yeonjun?”

Panggilnya begitu ia mengenali postur tubuh lelaki tersebut. Yang dipanggil mendongak dan tersenyum pada Soobin. “Sudah pulang?” tanyanya yang mendapat anggukan kecil dari Soobin.

“Aku izin pulang lebih dulu. Kau kenapa bisa ada disini? Ingin bertemu seseorang?”

Yeonjun mengangguk, “Iya, ingin bertemu seorang guru yang bernama Choi Soobin.” Soobin memutar bola matanya malas sambil berdecak pelan mengundang kekehan kecil dari Yeonjun.

“Kemarikan kunci mobilmu.”

Hng?”

“Kunci mobilmu Choi Soobin. Biar aku saja yang menyetir.”

Soobin menyerit tak mengerti, “Memangnya mobilmu kemana?”

“Aku kesini diantar oleh Taehyun. Lagipula tujuanku kesini ingin menghabiskan waktuku bersamamu juga Seojun. Bolehkah?”














To be continued...

One Of Our Love {Yeonbin}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang