APA yang akan kau lakukan jika kau mempunyai sebuah trauma dalam hidupmu?
•
°Tahukah kau tentang satu malam yang menakutkan?
Tentang suatu kisah menyakitkan membelenggu jiwa.
Dibawah cahaya rembulan yang mencekik nadi.
Jerit dan rintihan bagai melodi mengikis hati.
Derai air mata memotong ikat tali cinta.
Membuatnya merasa hina disandingi bulan.
Ketukan melodi merampas rasa sayang.
Memenjarakan kesenangan dalam penjara hati penuh siksaan.
Kisah dengan beribu rasa sakit, yang disebabkan oleh akar berduri tajam.
Meninggalkan setetes embun dalam labirin penuh penyiksaan.•
°Ini kisah tentang traumaku terhadap sebuah kata bernama
‘C I N T A’•
°Philophobia; is the fear of love or of becoming emotionally connected with another person.
——————————
“Mama?”
Bocah lelaki dengan balutan seragam taman kanak-kanak itu menatap sendu perempuan dihadapannya.
“Ada apa Seojun?”
Bocah dengan nama Seojun itu menghela nafas panjang. “Seojun... Mama... Kenapa Seojun tak pernah bertemu Papa, Ma?”
•••
“Jadi Ka Soobin mengambil seat terakhir seminar itu?”
Pemuda dengan surai cokelat tua itu menoleh pada perempuan disebelahnya. “Ya, lagi pula baiknya aku menambah sedikit wawasanku. Kau pun ikut kan Lia?”
Perempuan bernama Choi Jisu atau kerap dipanggil Lia itu membenarkan sedikit kunciran miliknya sembari mengangguk. “Ya aku ikut. Jadi perwakilan sekolah hanya aku dan Ka Soobin?”
“Tidak, Pa Minseok dan Miss Taeyeon juga ikut serta.” jawab pemuda berambut cokelat tua itu, Soobin. “Jadi seminar guru kali ini akan diselenggarakan di salah satu Villa di daerah mana Ka? Lia belum melihatnya lagi.”
Lia dan Soobin bangkit dan berjalan beriringan menuju parkiran mobil guru di Big Elite Highschool. “Tidak tahu, aku juga belum melihatnya. Besok saja saat briefing kita tanya Pa Minseok.” jawab Soobin.
Keduanya lantas memasuki mobil dan pergi meninggalkan area sekolah tempat mereka mengajar.
•••
“Kalau begitu tidurlah yang cukup. Masalah perbekalan biar aku saja yang akan membawanya, kau bawa secukupnya saja.” Lia mengangguk, ia lantas menuruni mobil dan melambai pada Soobin. “Lia masuk ka, terimakasih tumpangannya.”
Soobin balas melambai sebelum menjalankan kembali mobilnya meninggalkan area apartemen Lia.
Berkendara selama 30 menit, ditambah pemberhentiannya di minimarket, kini Soobin sampai di depan pintu kamar apartemennya.
Setelah membuka pin apartemen, Soobin masuk dan lantas berjalan menuju dapur, menaruh kantung belanjaannya untuk keperluan dirinya, juga adik tingkatnya tersebut mengikuti seminar.
Selepasnya, ia berjalan menuju kamarnya. Melewati ruang tengah dengan bingkai foto cukup bersar tergantung dengan apiknya diatas tv, membuat Soobin tersenyum simpul meski ia tak menatap tepat pada figura tersebut.
Dengan cepat, ia membersihkan dirinya yang lengket dan segera menemui kekasihnya.
“Ah akhirnya aku bisa bermanja-manja denganmu, kekasih empuk ku.” kasur;v
Ia mengambil ponsel miliknya dan membalas beberapa pesan dari beberapa guru juga muridnya yang menanyakan tugas padanya. Setelahnya ia menaruh ponsel miliknya diatas nakas, lantas memejamkan matanya memasuki alam mimpi.
Bertepatan pada satu pesan masuk dari seseorang yang ia sematkan chat nya tersebut.
Shortluv♡
Kapan pulang? Si kecil kangen katanya...
To be continued...
Bakal slow update bngt hehehe... Sowry:"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of Our Love {Yeonbin}✓
Acak{Yeonbin ver} [Bahasa] Welcome to- Part of our love story. We'll hope that all of you enjoy the story. -Yeonbin Please give you're support! -최 수빈 Give your own star and comment about the story! -최 연준 See you here(?) ah! I mean see you in the story~...