Yeonjun menurunkan koper terakhir milik teman satu kelompok kkn nya, kemudian ia menutup bagasi mobil elf itu.
"Eh woy, perhatian dulu dong, sini semua ngumpul!" ujar salah satu anggota kkn tersebut lantas semua anggotanya berkumpul.
"Kita nentuin ketuanya dulu, karena kemaren gak sempet. Abis itu bagi kamar."
"Udah lo aja lah Lin." celetuk Yeonjun dengan cepat.
"Setuju lah gue sama Yeonjun. Yang lain gimana?" Hyunjin menyaut.
"Gue sama Elkie sama lah." cewek dengan tubuh tidak terlalu tinggi dan wajah kebarat-baratan itu menyaut.
"Gue juga lah." Cowok bermata sipit itu, Yohan, mengangguk setuju.
"Oke, kalau gitu gue ketua ya. Btw kita kenalan dulu lah, pada beda jurusan kan? Gue Lai Guanlin, Fakultas Penerbangan." cowok berbadan tinggi itu, alias Guanlin, senyum ganteng.
"Choi Yeonjun, anak penerbangan." sambung Yeonjun singkat, lanjut ke cewek mata sipit samping Yeonjun.
"Chong Elkie, panggil Elkie aja. Gue anak Fakultas perbankan, salam kenal hehe."
"Jeon Somi, panggil Somi aja jangan Somay wkwk, gue dari fakultas hukum."
"Hwang Hyunjin, gue ngambil jurusan sastra inggris."
"Gue nih? Kim Yohan, fakultas teknik mesin."
Yang lain ngangguk, abis itu Guanlin mulai membagi kamar.
—‹«»›—
Yeonjun baru aja selesai mandi saat Guanlin meminta dirinya untuk ikut ke rumah kepala desa.
Dia sih iya-iya aja, lumayan jalan-jalan sekalian liat liat tempat sekitar, siapa tau nemu tempat bagus buat dia ngerjain proker.
Jalan gak terlalu jauh, akhirnya mereka sampai di rumah kepala desa yang sebelahan sama lapangan yang gak terlalu gede.
Dia ngebiarin Guanlin ngobrol sama Kepala desa, Pa Chanyeol namanya, sedangkan dia sibuk merhatiin anak-anak desa yang lagi main bola sambil teriak-teriakan.
"Woy sia anying! Kasih kadieu blegug, ulah kaditu!"
"Alah Odoy bego, kalah woy anying!!!"
"Kumaha si Odoy anying!"
"NAHA AING SORANGAN, MANEH BANGSAT SEMUA!!!" bocah dengan wajah agak sangar itu teriak sambil melempar segenggam pasir yang diambilnya asal kearah teman-temannya.
"Buset barbar bocahnya." Yeonjun geleng-geleng kepala ngeliat bocah-bocah tadi.
Gak jauh beda sama bocah cowok ditengah lapangan, dipinggir lapangan juga ada bocah cewek yang lagi main masak-masakan, awalnya, sebelum...
"Ah kumaha si Nako! Ningali tah baju aing basah semua, aing tos ibak blegug!"
"Aing teu sengaja anying!"
"Alah aing mah ya yakin maneh teh aya dendam ka aing! Maneh teh iri teu bisa dapetin si Odoy hah?!"
Berakhirlah mereka saling tarik menarik rambut sang lawan bicara. Yeonjun yang ngeliat ngeringis pelan.
"BARUDAK! BALIK, ULAH TENGKAR-TENGKAR KITU, CEPET BALIK! NAKO! SAKURA! BALIK, YANG LAIN OGE, DONGHYUN, DONGPYO, EUNSANG, HANGYUL, HYEONJUN BALIK! NINGALI JAM TAH, BENTAR LAGI MAGRIB DI GONDOL KOLONG WEWE NYAHO MANEH!!!"
Teriakan itu ngebuat dia noleh, dan ya yang teriak itu Pa Chanyeol . Dia balik liat lapangan, dan liat bocah-bocah tadi udah pada bubar.
"Aduh maafin ya, anak-anak disini emang begitu, harap maklum ya." Pa Chanyeol ketawa pelan diikuti Guanlin sama Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of Our Love {Yeonbin}✓
De Todo{Yeonbin ver} [Bahasa] Welcome to- Part of our love story. We'll hope that all of you enjoy the story. -Yeonbin Please give you're support! -최 수빈 Give your own star and comment about the story! -최 연준 See you here(?) ah! I mean see you in the story~...