Misunderstanding III

952 129 4
                                    

   Kini Yeonjun juga Minhyuk menunggu dengan cemas Soobin dan Soojin di dalam ICU. Minhyuk dibuat pusing kala kedua anaknya kembali masuk ruang ICU, ia memejamkan matanya sembari tangannya memijat pangkal hidungnya pelan.

“MANA SOOBIN?!”

Suara pemuda yang baru saja datang itu mengalihkan atensi Minhyuk juga Yeonjun.

“Di dalam, masih dalam penangan dokter Jin.”

Hyunjin, pemuda itu menghela nafasnya kasar. Sesaat ia diberitahu Yeonjun jika Soobin dan Soojin masuk rumah sakit, ia langsung saja mengendarai motornya dengan brutal menuju rumah sakit.

“Om.”

Panggilan Hyunjin itu membuat Minhyuk menghentikan kegiatannya dan menatap sahabat putranya tersebut.

“Maaf sekiranya saya kurang sopan, tapi sepertinya kali ini om benar-benar sudah kelewatan.”

Perkataan Hyunjin telak membuatnya merasa bersalah pada si bungsu. Biasanya ia tak pernah merasa seperti ini karena nenurutnya jika Soobin tidak dikerasi maka ia takkan berubah, padahal ia sendiri hanya ingin Soobin menjadi anak yang baik dan berprestasi seperti Soojin.

Ia juga tidak bermaksud membandingkan kedua putra kembarnya tersebut, hanya saja Soojin itu berbeda. Tepatnya ia memiliki penyakit yang cukup serius yakni Penyakit Paru Obstruktif Kronis, utamanya karena Soojin memiliki asma. Tentu saja itu menjadi faktor utama ia lebih memperhatikan Soojin dibanding Soobin.

Tentu saja ia, Soojin dan mendiang istrinya merahasiakan penyakit ini dari Soobin, membuatnya kini berada dalam sebuah kesalahpahaman besar.

“Saya tau saya juga bisa dibilang tidak dapat mengerti Soobin juga sebagai seorang sahabat. Tetapi Om, saya tau kalau sebenarnya Soobin hanya ingin ia melakukan sesuatu yang ia sukai.

Mungkin Soojin lebih unggul dalam bidang akademis juga beberapa ketrampilan, tetapi seharusnya om juga tidak terlalu memaksa Soobin melakukan sesuatu hal yang tidak akan ia sukai. Dan pada akhirnya apa yang om harapkan tidak sesuai karena Soobin tidak menyukainya dan bukan bidangnya.

Setiap orang memiliki porsinya masing-masing.”

Hyunjin menjeda kalimatnya, kini ia beralih duduk diantara Yeonjun dan Minhyuk. “Soobin juga gak sekali dua kali cerita sama saya tentang apa yang ia mau, apa yang ia sukai. Jika Soojin merupakan anak yang penurut, maka Soobin merupakan anak yang bebas. Ia ingin melakukan apapun yang ia inginkan tanpa adanya batasan-batasan yang ada. Kembar tidak berarti mereka memiliki sifat yang sama om.”

Minhyuk semakin dibuat merasa bersalah, apalagi perkataan Hyunjin juga kerap dikatakan oleh mendiang sang istri.

“Lo juga Jun. Lo pacaran sama Soobin bukan seminggu ataupun sebulan. Lo sama Soobin udah pacaran 2 tahun Jun, seharusnya lo udah tau seluk beluk Soobin, tau apa yang dia mau, tau apa yang dia suka.”

Hyunjin merupakan sahabat dekat sepasang anak kembar itu bahkan sejak mereka kecil. Ia sendiri pun memiliki perasaan lebih pada Soojin yang merupakan anak yang lembut, berbeda dengan Soobin yang agak sedikit keras. Tapi ia jauh lebih dekat dengan Soobin dibanding sang kembaran.

“Soobin merupakan anak yang kuat, saya tahu itu. Itu mengapa saya jauh lebih keras padanya.” jawab Minhyuk pada akhirnya.

Hyunjin menggeleng.

“Soobin kuat hanya didepan saja, bahkan om tidak tahu bukan jika Soobin selesai bermain basket bersama saya kita akan tiduran di tengah lapang, dan saat itu ia akan menangis. Sekuat dan sekeras apapun Soobin, ia juga masih butuh kasih sayang orang tuanya.

Jika awalnya Soobin masih memiliki sang bunda, mungkin ia akan berkata tidak masalah. Tetapi kini satu harapannya bahkan sudah pergi, lantas pada siapa ia harus menaruh harapannya?”

Kini keheningan itu terjadi diantara ketiganya. Hyunjin sudah tidak melanjutkan pembicaraannya, ia rasa sudah cukup dirinya memberitahu sedikit isi hati Soobin. Dan ia yakin jika pemuda itu mengetahuinya, ia tak akan segan menghabisi Hyunjin, tak peduli jika yang ia habisi merupakan sahabat dekatnya.

Hingga kini seorang dokter keluar dari ruang ICU, membuat ketiganya berdiri.

“Pasien Soojin tidak apa, itu hanya benturan kecil dan tidak berpengaruh kepada apapun. Tetapi masalah besarnya berada pada pasien Soobin, ia hampir kehabisan darah, golongan darah nya pun cukup langka, yaitu A-, beruntungnya sisa stok darah A- di rumah sakit ini cukup. Juga masalah benturan pada kepalanya, ini cukup serius, kemungkinan kecil yang akan terjadi adalah gegar otak.”















To be continued...

Hihi, gatau Soobin A negative atau A positife;v

Btw...

Heiyy🌚

One Of Our Love {Yeonbin}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang