7.53
Terik matahari mulai menyelinap ke dalam ruangan melalui jendela, membuat sang pemilik ranjang terbangun dari tidur lelapnya.Jaehyun berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air, setelah meminumnya pria itu sesaat memerhatikan gelasnya yang terbuat dari beling, kemudian dia menggenggam gelas tersebut dengan sangat kuat.
Prank
Gelas itu seketika pecah di tangan jaehyun. "Sialan!" Umpatnya kemudian pergi meninggalkan serpihan kaca yang berserakan di lantai.—
Di waktu yang sama, rose sedang membuat kerajinan tangannya. Kali ini dia membuat dreamcatcher, tangannya yang lihai dari tadi sibuk ia gunakan untuk bekerja agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kring... Kring...
Dering telpon berbunyi. Gadis itu beranjak dari tempat duduknya untuk mengetahui siapa orang yang menghubunginya ini."Ya, halo?"
"Halo, selamat siang. Apa benar saya berbicara dengan roseanne park?"
Rose terlihat bingung, ia sama sekali tidak mengenali suara pria yang bisa-bisanya mengetahui nama lengkap gadis itu. "Betul, maaf tapi dengan siapa aku bicara?"
"Aku doyoung, kim doyoung." Terjadi keheningan setelahnya hingga pria yang menyebut dirinya doyoung itu melanjutkan bicara.
"Ah, maaf, kau pasti kebingungan. Sebelumnya perlu kau tau kalau aku adalah kakak sepupumu. Ayahku adalah adik dari ibumu."
"Benarkah? Maaf aku tidak mengetahuinya."
"Tidak apa, ayahmu pasti tidak menceritakannya, lagi pula aku dan keluargaku tinggal jauh dari tempatmu tinggal."
"Kalau boleh tau ada perlu apa tiba-tiba menghubungiku?"
"Ceritanya panjang, aku tidak berniat menceritakannya lewat telpon, apa kau keberatan kalau kita bertemu?"
"Tidak sama sekali, aku juga penasaran ada apa, baiklah, kabari aku kapan kau bisa." Setelah persetujuannya dengan sepupunya itu rose menutup sambungan telponnya.
—
Akhir pekan menjadi waktu untuk rose dan doyoung bertemu. Dengan balutan hoodie yang kebesaran dan rok sepan di atas lutut, rose terlihat seperti tengah menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan sepupunya.
Tidak berselang lama doyoung datang menghampiri rose, tanpa lupa bertegur sapa dan menjabat tangan satu sama lain.
"Langsung intinya saja, apa benda itu ada padamu?" Tanpa aba-aba doyoung bertanya membuat rose kebingungan. "Benda apa?" Tanya rose memastikan.
"Jimat yang diberikan ayahmu, apa kau memilikinya?" Kedua kalinya, rose dibuat bingung oleh doyoung, namun ia pun mengangguk.
"Bagus, kau harus tetap memegang benda itu sampai kapanpun, kecuali kau sudah siap untuk mati." Ujar doyoung.
"Aku masih bingung, aku tau aku harus memegang benda ini selagi aku ingin hidup, namun bagaimana caranya kau menemuiku dan mengetahui hal ini?" Tanya rose.
"Itu mudah saja untuk menemukanmu, karena sebelum ayahmu meninggal beliau mengirim alamat di mana kau akan tinggal, sebenarnya aku harus menemuimu saat itu juga, tapi sayangnya aku sibuk dengan bisnis yang dikelola oleh keluargaku." Gadis di hadapan doyoung masih menyimak ucapan pria itu.
"Aku juga anak tunggal sepertimu, namun bisnis yang keluargaku jalani murni jerih payah keluarga kami, dan aku mau tidak mau yang menjadi penerusnya, maaf sebelumnya aku tidak ada maksud menyinggungmu." Lanjut doyoung.
"Tidak apa, aku sudah tidak peduli dengan itu semua, tidak ada yang bisa kulakukan juga bukan?"
"Kau cukup tegar rupanya, aku mengunjungimu untuk melihat bagaimana kabarmu, ternyata kau berhasil bertahan cukup lama, kau tau kan bahwa anak dari iblis itu sedang mencarimu?" Hanya anggukan yang rose berikan sebagai respon.
"Aku bisa merasakan sosok itu ada di dekatmu, walaupun ia tidak tau bahwa kau adalah targetnya, sama seperti kau tidak mengetahui sosok itu." Tidak cukup dengan menyimak, rose akhirnya bertanya.
"Bagaimana kau bisa tau? Apa kau punya indra ke-enam? Atau jangan-jangan kau adalah anak dari iblis itu?" Doyoung terkekeh mendengar pertanyaan akhir adik sepupunya itu.
"Menurutmu?" Tanya doyoung.
Ekstra ;
Kim Doyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
LURCHER✔
Mystery / Thrillersemenjak kedatangan jaehyun, kehidupan rose tidak pernah lagi sedamai dulu. © 20 Januari 2020 [End] 20 Oktober 2020