2.6

1.4K 174 1
                                    

Waktu berlibur telah usai, Rose dan Jaehyun memutuskan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.

Diperjalanan pulang keduanya nampak tidak banyak berbicara, mungkin karena mereka merasa lelah. Atau lebih tepatnya Jaehyun yang tengah asik dengan pikirannya sendiri.

Merasa kantuk yang tidak bisa ditahan lagi, Rose memutuskan untuk tidur sambil menunggu waktu berlalu. Kepalanya ia sandarkan pada pundak lebar milik kekasihnya, Jaehyun.

Menyadari Rose yang telah terlelap, kini Jaehyun berpikir, bagaimana cara untuk memberi tahu Rose bahwa ia akan meninggalkan dunia gadisnya itu, atau sebaiknya ia menghilang tanpa bilang apa pun?

Saat sedang bingung untuk menentukan pilihan, sang ayah iblis datang tepat di hadapan Jaehyun.

"Ingat, Jaehyun. Kau hanya punya waktu satu bulan sebelum dilenyapkan." Kemudian sosok itu pergi menghilang setelah menyampaikan beberapa kata.

Jaehyun mendengus, napasnya terasa tercekat. Akan tetapi ia berusaha untuk setenang mungkin. Ia tidak ingin membuat Rose terbangun.

"Maaf, Rose." Entah untuk apa Jaehyun meminta maaf, namun hal itu juga percuma karena gadis disebelahnya tidak mendengarnya.

---

Satu bulan berlalu. Hari ini nampak sama seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada yang berbeda kecuali Rose yang bingung seharian ini ia tidak melihat Jaehyun, dihubungi pun ponselnya tidak aktif.

Tentu Rose bertanya-tanya, kemana kekasihnya itu pergi?

Tak terasa hari sudah malam, ia menutup kedainya yang sudah sepi pelanggan beberapa saat lalu.

Walaupun Rose sudah menjadi pemilik tempat itu, namun ia sudah terbiasa untuk datang di waktu paling awal dan pulang paling terakhir. Kadang ia juga masih menerima pesanan pelanggannya dan meraciknya sendiri.

"Kau sudah mau pulang?" Tanya Eunwoo.

"Tentu." Terjadi keheningan untuk beberapa saat sampai Rose mengajukan pertanyaan.

"Eunwoo, apa kau lihat Jaehyun hari ini?" Tanya Rose berharap Eunwoo mengetahui sesuatu.

"Tidak, bukankah kau kekasihnya? Apa dia tidak bilang kemana hari ini ia pergi?"

"Sayang sekali tidak, kalau begitu baiklah. Sampai berjumpa besok. Aku duluan, jangan lupa mengunci kedai ini."

Eunwoo mengangguk dan Rose pun beranjak pergi dari sana.

Di jalan ia melihat sosok yang tidak asing, ia berpikir untuk sesaat itu adalah Jaehyun. Gadis itu dengan segera menghampiri bayangan yang ia kira kekasihnya itu, namun saat sudah dekat ternyata itu bukanlah Jaehyun. Melainkan hanya pria asing yang sedang membeli minuman di vending machine.

Rose mulai gelisah, tidak biasanya Jaehyun tidak memberi kabar seharian penuh. Namun karena rasa penasarannya melebihi rasa lelahnya, ia memutuskan untuk singgah ke kediaman Junhoe. Memeriksa secara langsung apakah Jaehyun ada di sana atau tidak.

Sesampainya di depan pagar rumah milik sosok yang dari tadi ingin ia kunjungi, gadis itu langsung menekan tombol bel agar sang pemilik segera keluar.

Tidak ada tanda-tanda bahwa tuan rumah membukakan pintu atau sekedar menyambut dirinya.

Rumah itu memang terlihat sangat gelap, lebih gelap dari biasanya. Lampunya banyak yang tidak dihidupkan.

Rose mencoba masuk dan berhasil karena pintu gerbang maupun pintu rumahnya tidak dikunci. Ia tau ini adalah perbuatan lancang, tapi demi memastikan keberadaan Jaehyun ia nekat untuk masuk tanpa izin.

Sangat sunyi. Tidak ada satupun penghuni didalamnya. Berkali-kali Rose meneriakkan nama Jaehyun dan Junhoe namun tidak ada yang mengindahkan panggilannya.

Setelah dirasanya mereka benar-benar tidak ada di sana, Rose memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Sesampainya ia di rumah, Doyoung mendapati Rose berwajah pucat dan sangat lesu.

"Kau kenapa?" Tanya doyoung seraya menyambut kepulangan adik sepupunya.

"Aku tidak apa." Bohong. Rose berbohong, lebih tepatnya ia tidak ingin menyampaikan hal yang dialaminya saat ini. Jika ia cerita mungkin Doyoung hanya akan memarahinya.

Tiga hari berlalu. Tanpa kehadiran Jaehyun. Rose nampak begitu lesu, pandangannya kosong. Tidak ada yang tahu atau tepatnya ia emang tidak memberi tahu tentang alasan mengapa dirinya menjadi seperti itu.

Sering kali Doyoung dan Eunwoo menanyakan keadaan Rose tapi gadis itu hanya berkata bahwa ia baik-baik saja dan meminta agar orang sekitarnya tidak khawatir.

Kini Rose sadar, mungkin Jaehyun tidak akan pernah kembali. Jika benar demikian, ia tidak bisa membayangkan hari-harinya harus terasa hampa seperti ini. Gadis yang malang.

LURCHER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang